Cara Merawat Cucak Ijo Bakalan Biar Jinak Dan Cepat Gacor

Cara membedakan Cucak ijo jantan dan betina muda/trotolan

Cucak ijo bakalan rata-rata memiliki sifat liar alasannya yakni ialah burung liar yang gres ditangkap dari hutan. Tapi walaupun giras, banyak para Kicau Mania yang lebih menegaskan untuk merawat Cucak ijo bakalan alasannya yakni harganya jauh lebih hemat biaya dibanding Cucak ijo yang sudah jadi (gacor).


Fokus utama dalam merawat Cucak ijo bakalan yakni pada proses penjinakannya, berlainan dengan perawatan burung pemakan serangga yang konsentrasi utama dalam perawatannya yakni mengajarkan burung untuk ngevoer terlebih dahulu agar sanggup bertahan hidup.

Berikut ini kiat perawatan burung Cucak ijo bakalan:

1. Tahap pertama perawatan Cucak ijo bakalan yakni mengerodong burung, tempatkan dilokasi yang damai dan sepi, jauhkan dari bunyi gaduh dan pisahkan dari burung-burung lain agar Cucak ijo bakalan tersebut tidak stress.

Dengan dikerodong Cucak ijo bakalan akan menjadi lebih damai alasannya yakni tidak sanggup menyaksikan situasi diluar kandangnya. Jika tidak dikrodong burung akan glabrakan panik di saat ada orang yang mendekati kandangnya, bahkan hingga menabrak-nabrak jeruji sangkar sehingga memicu bulu-bulunya rusak dan kepalanya luka-luka.

Berikan pakan berupa pisang kepok yang sudah di olesi madu murni dan beberapa ekor jangkrik yang sudah diiris kakinya kemudian taruh didalam cepuk. Sediakan juga cepuk air yang agak besar agar Cucak ijo bakalan sanggup mandi sendiri didalam cepuk.

2. Setelah 1 ahad dikrodong, mulailah buka krodongnya agar Cucak ijo bakalan tersebut mengenal lingkungan barunya dan mulailah diembunkan setiap pagi. Saat di embunkan, pakan dan air minumnya di ambil dahulu agar burung merasa lapar.

3. Jam 07.00 pagi mandikan burung dengan disemprot halus memakai sprayer dan sediakan cepuk besar didalam kandangnya untuk memancing burung agar mandi sendiri didalam cepuk.

4. Setelah final dimandikan berikan jangkrik pribadi dari tangan. Untuk pertama kali umumnya Cucak ijo bakalan masih takut untuk mengambil jangkrik dari tangan kita, namun kalau kita telaten lama-kelamaan niscaya burung mau makan jangkrik yang kita berikan pribadi dari tangan kita. Setelah Cucak ijo mengkonsumsi jangkrik yang kita berikan, gres masukkan pisang atau pepaya serta air minum ke dalam kandangnya.

5. Setelah diberikan pakan dan air minum kemudian burung dijemur selama kurang lebih 1 jam.

6. Setelah final dijemur, kemudian gantang kandangnya ditempat yang damai dan tidak usah dikerodong agar burung mengenal lingkungan barunya.

7. Pada sore hari berikan lagi jangkrik beberapa ekor kemudian kandangnya dikrodong agar burung istirahat hingga pagi.

Cara menjinakkan Cucak ijo bakalan:

Setelah selama 1 ahad digantang ditempat yang sepi, mulailah gantang burung ditempat yang ramai dan banyak aktifitas Manusia agar burung sudah biasa dengan hiruk pikuk dan tidak takut lagi dengan eksistensi Manusia disekitarnya, sehingga nantinya Cucak ijo tersebut berani berkicau walaupun ada banyak orang disekitarnya. Tapi seharusnya untuk hari pertama kawasan gantangannya dibentuk agak tinggi agar burung tidak terlampau panik di saat ada orang melintas didekat kandangnya.

Pada mulanya Cucak ijo bakalan umumnya akan glabrakan panik di saat ada orang melintas didekat kandangnya. Tapi lama-kelamaan burung akan sudah biasa dengan lalu-lalang orang disekitarnya dan menjadi lebih tenang.

Pada dikala menjalani terapi penjinakan ini, berikan buah-buahan menyerupai pisang kepok atau pepaya selaku pakan utama Cucak ijo. Sebelum diberikan pada burung, terlebih dahulu permukaan pisang di olesi dengan madu murni untuk memperbesar stamina dan daya tahan badan Cucak ijo.

Selain diberikan buah-buahan sabagai pakan utamanya, burung Cucak ijo bakalan juga perlu diberikan extra fooding (EF) menyerupai jangkrik dan kroto dengan takaran yang lumayan banyak untuk menyanggupi keperluan nutrisi burung.

Berikan juga multivitamin yang dicampurkan pada air minumnya untuk mempertahankan ketahanan fisik burung Cucak ijo alasannya yakni pada masa-masa ini burung Cucak ijo bakalan (muda hutan) sungguh riskan mengalami stress.

Letakkan cepuk air yang berskala cukup besar didasar kandangnya agar burung sanggup mandi semaunya. Sebaiknya jangan dimandikan dengan cara disemprot, terlebih hingga lembap kuyup alasannya yakni justru potensial menghasilkan Cucak ijo bakalan menjadi depresi dan takut (trauma) degan kita. Hal itu akan berpengaruh buruk kedepannya alasannya yakni burung akan panik setiap kali menyaksikan kita.

Setelah satu ahad digantang ditempat yang tinggi dan Cucak ijo (CI) bakalan tersebut sudah mulai terlihat agak damai kalau ada orang yang melintas didekat kandangnya, kita sanggup mulai menempatkan kandangnya lebih rendah, yakni sedikit di atas kepala orang dewasa.

Untuk terapi penjinakkan selanjutnya, yakni dengan menghasilkan Cucak ijo (CI) bakalan tersebut merasa kelaparan dengan cara tidak memberinya pakan buah-buahan dari pagi hingga siang, cukup diberikan jangkrik saja sebanyak 3 ekor pada pagi hari pada dikala di embunkan, namun air minum tetap diberikan. Kemudian pada siang harinya gres diberikan jangkrik dengan mengunakan tangan secara langsung.

Jika burung masih takut untuk mengambil jangkrik dari tangan kita, letakkan saja jangkrik satu persatu didalam cepuk, setelah burung mengkonsumsi jangkrik tersebut, gres kita letakkan lagi jangkrik didalam cepuk. Ulangi terus hingga Cucak ijo merasa kenyang.

Kita juga sanggup memakai cara lain, yakni dengan menusuk jangrik memakai lidi panjang kemudian disodorkan pada burung. Kurangi ukuran lidi bertahap hingga Cucak ijo bakalan tersebut berani mengambil jangkrik secara pribadi dari tangan kita.

Tidak sedikit Cucak ijo bakalan (muda hutan) yang masih tetap giras walaupun sudah menjalani terapi penjinakan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan alasannya yakni usang atau tidaknya proses penjinakan tergantung dari huruf masing-masing burung Cucak ijo itu sendiri, ada yang mudah jinak dan ada yang menyibukkan jinak.

Oleh alasannya yakni itu, untuk menghasilkan Cucak ijo bakalan (muda hutan) sungguh-sungguh jinak dan gacor diperkukan keteguhan dan ketelatenan dalam merawatnya. Intinya yakni dengan menyediakan pelajaran terhadap burung bahwa kita bukanlah ancaman, namun justru perawatnya yang senantiasa menyediakan pakan di saat beliau merasa lapar.

Lakukan tahapan-tahapan perawatan di atas secara konsisten agar burung Cucak ijo bakalan cepat menjadi jinak dan mapan. Jika burung sudah sungguh-sungguh mapan dengan lingkungan dan kandangnya serta sudah mengenal pemiliknya, maka burung akan tekun bunyi walaupun ditempat yang ramai alasannya yakni Cucak ijo tergolong burung kicauan yang mudah menjadi gacor.


Demikian sedikit isu tentang cara merawat Cucak ijo bakalan agar jinak dan cepat gacor. Untuk isu lain seputar burung kicauan, sanggup dibaca pada postingan lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH