 |
| Perkutut Lokal |
- Untuk memprediksi mutu bunyi burung Perkutut setempat bakalan sanggup dijalankan dengan cara melihat, memegang dan meraba belahan tubuh, tulang supit, sisik kaki dan bagian-bagian lainnya.
Pada dasarnya Perkutut yang memiliki bunyi halus jika dipegang ditangan akan terasa mimpes halus menyerupai memegang kapuk (kapas). Tapi jika dipegang terasa kaku atau bergairah maka kemungkinan besar suaranya juga kasar.
Setelah dipegang, jepit kaki burung Perkutut menggunakan jari telunjuk dan jari tengah biar tidak terlepas. Setelah itu, mulai sanggup kita cek satu per satu dimulai dari:
• Kepala
Raba belahan tengah-tengah kepala Perkutut dan rasakan dibawah kulit ada semacam lekukan (kalenan) yang letaknya di antara tulang dahi kiri dan kanan. Jika lekukan (kalenan) tersebut terasa agak dalam kemungkinan besar Perkutut tersebut suaranya bagus.
Raba juga pada belahan simpulan tulang kepala dibagian belakang ada menyerupai tulang menonjol yang terasa lingkaran menyerupai batu sebesar kacang kedelai. Semakin besar tulang ini maka kian besar suaranya dan sanggup stabil. Artinya jika Perkutut tersebut jatuhnya bersuara "kung", maka suaranya akan terus menerus "kung".
• Bungur
Bungur yakni gundukan yang terletak dipangkal paruh, tepatnya diatas lubang hidung Perkutut. Jika Perkutut memiliki bungur yang besar menyerupai burung Merpati, biasanya bunyi Perkutut tersebut "kung".
Bungur yang cantik warnanya biru renta sebab tahan terhadap sinar matahari. Bungur yang kurang cantik warnanya putih, biru, atau ungu.
• Bulu jenggot
Jika bulu jenggot Perkutut letaknya agak kemuka dari garis lubang hidung, biasanya suaranya keras, dan jika bulunya bangun biasanya suaranya kasar.
• Leher
Jika akses kerongkongannya di saat diraba terasa besar, mempunyai arti suaranya besar. Kalau akses kerongkongannya kecil suaranya niscaya kecil.
Jika letak kerongkongannya lurus, biasanya bunyi Perkutut tersebut bagus. Jika letaknya miring maka suaranya tidak stabil.
• Brutu
Pilih Perkutut yang memiliki brutu besar, menyerupai menegaskan ayam aduan.
• Supit udang
Pilihlah Perkutut yang supitannya sedang, tidak terlampau rapat dan tidak terlampau lebar. Jika supitnya terlalu rapat, suaranta pendek dan tidak "kung". Dan jika supitnya terlalu lebar/renggang, jika bukan Perkutut betina maka suaranya akan noklak disiang hari.
• Kaki
Jangan menegaskan Perkutut yang kakinya terdapat bintik-bintik merah, sebab biasanya sungguh liar dan sulit jinak.
• Sisik kaki
Pilihlah Perkutut yang susunan sisik kakinya terorganisir lurus dan tidak berantakan. Jumlah sisik kaki Perkutut normalnya 18/20 sisik. Carilah Perkutut yang jumlah sisik kakinya 21, sebab Perkutut tersebut Perkutut yang bagus.
Sisik kaki Perkutut yang dari atas kebawah terbelah 2 (Rajawana) juga tergolong bagus. Sisik jari kaki yang menghadap kebelakang juga baik jika berisikan 5 sisik.
Jika lebar sisik kaki Perkutut yang besar ada dibagian atas dan yang kecil dibagian bawah, maka diprediksi bunyi depannya besar dan bunyi akhiran kecil, demikian juga sebaliknya.
• Sayap
Bulu sayap Perkutut yang bagus yakni yang lebar dan kuat. Jika bulu sayap yang paling ujung berupa menyerupai pedang agak melengkung, biasanya Perkutut tersebut bersuara "kung". Bulu sayap yang bagus berjumlah 21 atau 25 helai.
• Ekor
Jumlah bulu ekor Perkutut biasanya yakni 14 helai. Jika jumlahnya 15 helai, namanya Pendowo mijil, dan jika jumlahnya cuma 13 helai, bisanya burung Perkutut tersebut memiliki mental yang bagus.
• Suhu badan
Burung Perkutut tergolong binatang berdarah panas. Biasanya suhu tubuhnya diatas 40° C. Meskipun ringan tetapi tulang-tulang Perkutut tergolong berdampak sebab berisi banyak zat kapur dengan kepadatan tulang 85% dan tidak bersumsum.
Perkutut yang baik, suhu tubuhnya lebih panas dari pada suhu tubuh kita dikala dipegang. Jika suhu tubuhnya lebih hambar dari suhu tubuh kita, itu mengambarkan jika Perkutut tersebut tidak sehat atau tidak cantik suaranya.
Baca juga:
Demikian sedikit gunjingan tentang cara memprediksi bunyi Perkutut setempat dengan menyaksikan ciri-ciri fisiknya yang sanggup kami sampaikan pada postingan kali ini. Untuk gunjingan lain seputar burung Perkutut, sanggup dibaca pada postingan lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih