Ilustrasi burung Perkutut dengan bentuk kepala njambe nom |
- Sejak jaman dulu, Perkutut ialah burung klangenan bagi banyak orang, utamanya bagi orang Jawa. Karena bunyi merdu Perkutut sanggup menjadi hiburan tersendiri bagi para penggemarnya.
Suara anggungan Perkutut sanggup menenteng situasi tenteram dan tenteram bagi penikmatnya (adem ayem). Karena itulah Perkutut lebih banyak dipelihara oleh orang-orang yang telah dewasa/tua yang mendambakan ketenangan hidup.
Tapi apabila kita cermati, tidak semua Perkutut memiliki bunyi anggungan yang merdu dan lezat didengar, alasannya yakni bukan cuma gacor atau tekun manggung saja yang dicari dari seekor Perkutut, namun yang paling penting yakni mutu bunyi anggungannya yakni sanggup menciptakan bunyi depan (klau), bunyi tengah (ketek), dan bunyi ujung (kung) yang terang ketukannya dengan irama yang harmonis.
Berikut ini ciri-ciri Perkutut yang memiliki bunyi bagus:
• Perkutut yang memiliki bentuk kepala njambe nom (seperti buah pinang muda) dengan leher yang panjang sanggup menciptakan bunyi dengan volume yang besar (kelas A).
• Perkutut dengan bentuk leher pendek akan menciptakan bunyi dengan volume yang kecil (kelas C), alasannya yakni tenggorokan Perkutut ialah bab paling penting bagi seekor Perkutut untuk menciptakan suara.
Pada dikala seekor Perkutut sedang manggung, maka tenggorokannya akan membengkak untuk memompa udara dari dalam paru-parunya, alasannya yakni itulah ukuran leher Perkutut sungguh menyeleksi seumpama apa mutu bunyi yang dihasilkannya.
• Perkutut yang bentuk hidungnya seumpama bentuk hidung burung Merpati lazimnya memiliki volume suara yang besar.
• Biasanya Perkutut yang pada bab paruhnya terdapat garis tengah yang tebal, memiliki bunyi ujung (kung) yang pendek, dan Perkutut yang pada bab paruhnya terdapat garis tengah yang tipis, lazimnya memiliki bunyi ujung (kung) yang panjang.
• Perkutut dengan bentuk paruh bab atas lebih pendek dari paruh bab bawah lazimnya memiliki volume bunyi yang condong kecil, dan apabila Perkutut memiliki bentuk paruh simetris dan berskala besar serta proporsional, lazimnya akan menciptakan bunyi kering namun dengan volume yang besar.
• Perkutut yang memiliki pengecap kecil lazimnya memiliki bunyi kelas A, sedangkan Perkutut yang memiliki pengecap besar lazimnya memiliki bunyi kelas C.
• Ukuran badan Perkutut tidak bisa menjadi jaminan untuk menyeleksi mutu bunyi seekor Perkutut, alasannya yakni bisa saja Perkutut yang postur tubuhnya kecil justru memiliki bunyi kelas A, dan dapat juga Perkutut dengan postur badan besar justru memiliki bunyi kelas C.
Kualitas bunyi dari seekor Perkutut lebih banyak diputuskan oleh garis keturunan/genetiknya.
• Perkutut yang memiliki bunyi jernih dan memiliki kesanggupan untuk menciptakan bunyi ujung (kung) yang panjang/ndlosor lazimnya memiliki bentuk dada yang padat dan lebar.
• Bentuk fisik Perkutut sanggup menjadi isyarat untuk membaca karakternya. Pilihlah Perkutut dengan bulu-bulu pada kedua belah sayapnya yang memiliki garis satu jalur, alasannya yakni hal itu mengindikasikan bahwa Perkutut tersebut memiliki mental yang bagus, agresif, dan tidak takut di saat berhadapan dengan Perkutut lainnya.
• Pilih Perkutut dengan bentuk badan melengkung kebawah (bongkok udang), alasannya yakni Perkutut dengan ciri tersebut sanggup ditentukan memiliki mutu bunyi yang manis dan juga memiliki mental yang kuat.
Baca juga:
Ciri-ciri Perkutut Putih yang asli
Perawatan yang sempurna untuk burung Derkuku biar tekun manggung
Resep diam-diam biar Perkutut cepat manggung dan gacor
Demikian sedikit info ihwal ciri-ciri Perkutut yang memiliki bunyi bagus. Untuk info lain seputar burung Perkutut, sanggup dibaca pada postingan yang lain.
Somoga bermanfaat
Terima kasih