Cara Mengobati Murai Watu Kena Tetelo Dengan Ramuan Tradisional

cara mengobati murai kerikil yang kena tetelo dengan ramuan tradisional Cara mengobati Murai Batu kena tetelo dengan ramuan tradisional
Ilustrasi Murai Batu kena tetelo

- Penyakit tetelo yakni jenis penyakit yang sering menyerang unggas seumpama ayam, itik, mentok, merpati dan burung, tergolong burung Murai Batu (MB) juga sering terjangkit penyakit ini. Salah satu ciri khas dari penyakit tetelo yakni kepala memutar, leher terpelintir, dan kaki lemas sempoyongan hingga lumpuh.

Penyakit tetelo disebabkan oleh virus atau kuman yang menyerang organ keseimbangan burung sehingga menjadi lemas, sempoyongan dan berputar-putar. Oleh lantaran itu, kita mesti senantiasa mempertahankan kebersihan kandang, pakan dan juga air minum burung Murai Batu biar terhindar dari banyak sekali macam serangan penyakit tergolong tetelo. Selain itu, Murai Batu juga mesti berkala dijemur.


Selain virus dan bakteri, jamur juga sanggup menjadi penyebab banyak sekali penyakit pada burung Murai Batu. Untuk itu, kita mesti mempertahankan biar sangkar burung senantiasa higienis dan tidak lembab, sehingga jamur dan kuman tidak sanggup tumbuh.

Hal yang tidak kalah penting untuk diamati yakni asupan nutrisi biar Murai Batu memiliki daya tahan badan yang memiliki efek kepada serangan penyakit. Oleh lantaran itu kita mesti menampilkan jenis pakan yang bernutrisi dan juga pakan alami selaku extra fooding (EF) dalam takaran yang cukup.

Murai Batu yang terkena penyakit tetelo akan menampilkan beberapa gejala, antara lain: burung yang umumnya aktif dan gacor tiba-tiba menjadi lesu, tidak mau suara dan tidak mau makan. Jika tidak secepatnya dikerjakan burung akan makin lemas dan tidak sanggup nangkring bahkan sanggup mati.

Ciri-ciri yang paling lazim terjadi pada Murai Batu yang terjangkit penyakit tetelo yakni burung tiba-tiba jatuh kedasar sangkar dan sempoyongan bahkan tidak sanggup berdiri, namun matanya masih terbuka seumpama burung yang sehat. Sering kali burung juga mengalami kejang-kejang.

Gejala permulaan penyakit tetelo pada Mura Batu (MB):

• Burung lebih banyak membisu ditangkringan dan tidak mau makan.

• Burung terlihat sering membuka paruh dan sayapnya agak turun kebawah.

• Burung terlihat sering memutar-mutarkan kepala dan tubuhnya secara tidak normal.

• Mata terlihat sayu, nyekukruk tidak garang dan tubuhnya seringkali mengalami tremor atau gemetar seumpama kedinginan.

• Pada belahan leher terlihat membesar dan kotorannya terlihat encer berwarna putih.

Cara mengobati penyakit tetelo pada Murai Batu:

Ada beberapa cara untuk mengobati penyakit tetelo, sanggup menggunakan obat-obatan dari materi alami ataupun materi kimia. Tapi selain diberikan obat, hal paling penting yang mesti dijalankan yakni meyuapi atau meloloh Murai Batu yang terkena tetelo biar tidak makin lemas dan sanggup bertahan hidup. Burung mesti dipaksa untuk makan dengan cara diloloh lantaran jikalau tidak diloloh, burung akan makin lemas dan sanggup mati lantaran tidak mau makan.

Penanganan permulaan yang sanggup dijalankan untuk menangani Murai Batu yang terjangkit penyakit tetelo yakni dengan cara menampilkan larutan air gula hangat untuk menampilkan tenaga pada burung.

Selain itu, kita juga sanggup menampilkan adonan voer, susu debu dan madu orisinil terbuat menjadi bulatan-bulatan kecil untuk dilolohkan pada burung. Lolohkan juga jangkrik dan kroto selaku extra fooding (EF) biar burung tetap bertenaga.

Untuk pengobatannya kita sanggup menggunakan obat anti saraf yang banyak dijual di kios-kios pakan burung. Teteskan eksklusif ke dalam paruh burung sesuai isyarat yang ada pada kemasannya.

Murai Batu yang terjangkit penyakit tetelo seharusnya jangan dimandikan dahulu hingga burung sungguh-sungguh sembuh. Selain itu, kandangnya juga mesti berkala dibersihkan biar terhindar dari virus dan kuman penyebab penyakit.

Cara mengobati tetelo dengan obat alami:

Ada beberapa obat tradisional yang sanggup digunakan untuk mengobati penyakit tetelo pada Murai Batu, antara lain:

1. Siapkan daun pepaya, temu ireng, temulawak, kulit bawang putih, kulit bawang merah, daun teh, daun salam, dan daun singkong
Tidak ada takaran untuk bahan-bahan di atas, lantaran sifatnya seumpama jamu godokan. Makara silahkan gunakan seperlunya.

Cara membuatnya:

Semua materi tersebut di iris tipis-tipis, kemudian masukkan ke dalam panci berisi air kemudian direbus hingga mendidih.

Setelah airnya mendidih, matikan kompor dan diamkan ramuan tersebut selama beberapa di saat hingga airnya menjadi hangat-hangat kuku.

Saring air rebusannya namun seharusnya ampasnya jangan dibuang lantaran masih sanggup dimanfaatkan untuk adonan pakan berair pada itik, ayam dan mentok. Ampas ramuan juga sanggup dikeringkan untuk diaduk dengan voer burung. Ampas ini juga sanggup menolong menangkal burung dari banyak sekali penyakit jawaban virus dan bakteri, tergolong tetelo dan flu burung.

Cara pakai:

Teteskan air ramuan eksklusif ke dalam paruh burung dengan takaran 1 sendok makan. Untuk pencegahan biar burung tidak terkena penyakit pada demam isu pancaroba, ramuan ini sanggup berikan setiap 2 - 3 hari sekali. Pada demam isu kemarau, ramuan ini sanggup diberikan 1 atau 2 ahad sekali.

2. Siapkan madu murni, kencur, kunyit, kuning telur ayam kampung, kunci dan ubi teki.
Resep ini juga tidak ada takaran pastinya, silahkan gunakan seperlunya.

Cara membuatnya:

Semua materi di atas (kecuali madu) dicuci bersih, kemudian kupas kulitnya dan ditumbuk hingga halus dan tercampur rata.

Setelah tercampur rata, kemudian tambahkan madu murni dan dibikin menjadi bulatan-bulatan kecil sebesar kacang hijau.

Cara pakai:

Untuk pencegahan, berikan 1 butir ramuan tersebut 2 - 3 hari sekali selama demam isu pancaroba. Untuk pencegahan pada demam isu kemarau, cukup berikan 1 butir ramuan setiap 1 atau 2 ahad sekali.

Untuk pengobatan, berikan 1 butir ramuan tersebut sehari sekali selama 3 hari berturut-turut atau hingga sembuh.

3. Siapkan daun pepaya renta namun yang belum menguning.

Cara membuatnya:

Iris daun pepaya menjadi potongan kecil-kecil, kemudian letakkan didalam mangkok. Tambahkan air matang sebanyak 100 ml ke dalam mangkok tersebut kemudian remas-remas daun pepaya hingga airnya berwarna hijau pekat kemudian saring dan ambil airnya saja.

Cara pakai:

Untuk pengobatan, teteskan air perasan daun pepaya eksklusif kedalam paruh burung sebanyak 1 sendok makan 3× sehari selama 2 hari berturu-turut. Pada hari ketiga, takaran derma dikurangi menjadi 2× sehari hingga sembuh.

Murai Batu yang terkena tetelo sanggup kembali sembuh total asalkan dikerjakan dengan baik dan benar.

Obat dan ramuan tradisional di atas juga sanggup digunakan untuk mengobati tetelo pada burung kicau jenis lain dan jenis unggas lain.

Baca juga:



Demikian sedikit gunjingan ihwal cara mengobati Murai Batu kena tetelo dengan ramuan tradisional yang sanggup kami sampaikan pada postingan kali ini. Untuk gunjingan lain seputar burung Murai Batu, sanggup dibaca pada postingan lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH