Cara ampuh melatih Murai Batu biar jinak total Banyaknya penggemar Murai Batu ternak pasti menjadi peluang bagi para peternak Murai Batu, alasannya selain mudah dalam pemasarannya, harga jual burung Murai Batu juga masih cukup tinggi dipasaran dibanding burung kicauan jenis lainnya. Hal ini menjadi potensi yang bagus untuk para peternak Murai Batu untuk memajukan buatan ternaknya untuk menyanggupi undangan pasar sehingga sanggup mendapat penghasilan lebih besar. Untuk mempercepat proses buatan indukan Murai Batu merupakan dengan mengambil piyik/anakannya setelah menetas biar induknya secepatnya kawin lagi dan bertelur. Tapi untuk mendapat hasil anakan yang anggun kita mesti tau kapan waktu terbaik untuk panen dan cara meloloh piyik/anakan Murai Batu dengan benar. Hal ini penting untuk diamati alasannya bila sejak permulaan sudah salah dalam merawat piyik/anakan Murai Batu maka akan berakibat buruk kepada hasil yang didapatkan. Berikut ini cara merawat dan meloloh anakan Murai Batu dengan benar: 1. Waktu yang sempurna untuk memanen anakan Murai Batu Jika ingin serius menekuni kerja keras ternak Murai Batu semestinya catat kapan indukan Murai Batu mulai bertelur, mengerami, hingga pikiran kapan telur akan menetas. Hal ini sungguh penting alasannya sanggup digunakan selaku standar kapan waktunya panen dan meloloh anakan Murai Batu. Anakan Murai Batu semestinya dipanen antara 7 - 8 hari setelah telur menetas alasannya bila sudah berumur 10 - 11 hari umumnya piyik/anakan Murai Batu sudah mulai menuntut ilmu nangkring dan sudah agak giras atau takut orang sehingga jadi susah untuk diloloh. Dan bila dibiarkan dirawat oleh induknya, maka waktu buatan indukan akan lebih usang alasannya menanti anaknya besar. Selain itu burung yang dirawat induknya condong akan menjadi liar dikala di ambil untuk dirawat atau dijual. Demikian sedikit gunjingan ihwal pakan yang sesuai untuk meloloh anakan Murai Batu. Untuk gunjingan lain seputar Murai Batu, sanggup dibaca pada postingan lainnya. Semoga bermanfaat Terima kasih
|