Cara Setting Birahi, Emosi Dan Stamina Murai Kerikil Biar Dapat Tampil Optimal Digantangan

Ciri-ciri fisik dan huruf Murai Batu fighter

Kunci utama biar burung Murai Batu sanggup tampil optimal di saat dilombakan merupakan pada keseimbangan antara birahi, emosi dan power/stamina. Untuk menyeimbangkan ketiga aspek tersebut pastinya mesti mengerti karakternya dulu, kemudian menerapkan settingan yang sempurna untuk menyeimbangkan antara brahi, emosi dan powernya biar burung siap tempur.

Berikut ini ciri-ciri Murai Batu yang telah dalam keadaan siap tempur:

1. Sangat responsif kepada suara-suara tertentu.

2. Jika digoda pribadi bereaksi, minimal dengan mendirikan bulu-bulu putih dibagian punggungnya atau mencambuk-cambukkan ekornya sambil mengeluarkan bunyi ketrekan yang keras.

3. Menjadi lebih gacor dari lazimnya dan sering bongkar isian.

Antara keadaan birahi dan emosi pada Murai Batu bersamaan saling mendukung, bukan saling bertolak belakang. Artinya, Murai Batu yang sedang dalam keadaan birahi condong akan menjadi galak atau emosinya tinggi.

Tingkat birahi sanggup didongkrak dengan tunjangan extra fooding (EF) seumpama jangkrik, kroto dan ulat hongkong dalam takaran yang cukup. Sedangkan emosi sanggup dimaksimalkan dengan penjemuran optimal dan pengerodongan ditambah tunjangan extra fooding (EF) yang bersifat panas seumpama ulat hongkong. Untuk mengembangkan stamina burung Murai Batu, berikan extra fooding (EF) dengan takaran yang cukup dan juga perlu di umbar secara berkala dan teratur.

Baca juga: Pentingnya terapi sangkar umbaran untuk Murai Batu (MB)

Ciri-ciri burung Murai Batu over birahi (OB):

1. Jika menyaksikan burung sejenis lazimnya akan mengeluarkan suara-suara kecil diikuti gaya merayu menaik turunkan kepalanya.

2. Burung Murai Batu yang sedang dalam keadaan over birahi lazimnya akan sering turun kedasar kandang.

3. Burung Murai Batu yang sedang dalam keadaan over birahi lazimnya akan sering mematuk-matuk sesuatu seumpama jeruji sangkar atau pernak-pernik sangkar yang lain selaku bentuk pelampiasan.

4. Jika digoda, burung Murai Batu yang dalam keadaan over birahi lazimnya akan pribadi turun kelantai sangkar sambil membuka sayap (ngelowo/mbetmen).

Ciri-ciri burung Murai Batu over emosi:

1. Jika menyaksikan burung sejenis dari jarak bersahabat lazimnya akan pribadi menerjang jeruji sangkar seumpama ingin menerkam lawannya.

2. Sering mencambuk-cambukkan ekornya sambil mengeluarkan bunyi ketrekan keras.

3. Burung Murai Batu yang over emosi tidak memamerkan sikap membuka sayap.

Cara setting Murai kerikil menjelang lomba:

1. Sebelum mengikuti kontes seharusnya Murai Batu disediakan dahulu sejak dua ahad sebelumnya untuk menaikkan performanya, yakni dengan mengendalikan keseimbangan antara tingkat birahi, emosi dan staminanya sebelum turun lapangan.

2. Untuk ahad pertama perawatan yang dipraktekkan masih seumpama perawatan harian biasa namun takaran tunjangan extra fooding (EF) diperbanyak untuk mengembangkan birahinya. Porsinya tergantung kebiasaan atau sesuai dengan settingan yang telah biasa dipraktekkan selama ini.

3. Pada ahad kedua, perawatan mulai diadaptasi dengan efek yang terjadi pada Murai Batu. Pada ahad ini mulai setting tinggkat birahinya, bila over birahi (OB) lazimnya burung akan condong sering ngeruji dan pada di saat pagi/subuh gacornya berlebihan.

Pada ahad kedua ini kita mesti sungguh-sungguh jeli untuk mengamati perkembangannya. Jika burung terlalu birahi, maka takaran tunjangan extra fooding (EF) dikurangi sedikit dan burung di mandikan pada sore hari serta dikerodong double. Burung telah tidak masuk sangkar umbaran lagi untuk menyimpan tenaga. Tapi bila masih kurang birahi, takaran tunjangan extra fooding (EF) sanggup ditambah dan durasi penjemuran ditingkatkan lagi.

4. Untuk settingan extra fooding (EF) seumpama jangkrik mulai dinaikkan pada h-3 sebelum kontes selaku bekal tenaga di saat mengikuti lomba, dan pada h-1 sebelum kontes kondisikan burung full kerodong. Selebihnya untuk tunjangan ulat hongkong (UH) atau extra fooding (EF) jenis yang lain seumpama kroto mesti diadaptasi dengan huruf dari masing-masing burung, sebab imbas yang ditimbulkan dari satu jenis extra fooding (EF) tidak sanggup disama ratakan untuk semua individu Murai Batu (MB) sebab huruf masing-masing individu Murai Batu tidak senantiasa sama.

Berikut ini beberapa ciri-ciri burung Murai Batu yang tingkat birahi dan emosinya belum sinkron:

- Birahi rendah emosi tinggi

Murai Batu yang tingkat birahinya rendah namun emosinya tinggi lazimnya akan tekun ngeplong, nembak dan ngeplay namun durasinya kurang optimal sebab tingkat birahinya rendah sehingga kuantitas bunyi menjadi menyusut dan kadang suka berhenti ditengah jalan.

- Emosi rendah birahi tinggi

Burung Murai Batu yang emosinya rendah namun birahinya tinggi lazimnya condong suka turun tangkringan, ngeruji atau bahkan mbetmen/ngelowo, lebih banyak bersuara ngeriwik dan jarang mengeluarkan suara-suara nembak.

Baca juga: Cara efektif menangani Murai Batu ngelowo

Itulah pentingnya pengondisian Murai Batu sepekan sebelum kontes biar kita sanggup mengontrol tingkat birahi dan emosinya biar sebanding sehingga pada di saat dilombakan burung sanggup ngeplay, ngotot dan bongkar isian dengan durasi yang usang tanpa jeda serta tidak berperilaku badung seumpama ngeruji, ngelantai dan mbetmen.

Murai Batu kontes seharusnya cuma sungguh-sungguh dikondisikan untuk lomba, tidak merangkap selaku gacoran dirumah untuk mempertahankan mental fighter dan staminanya. Kaprikornus seharusnya kondisikan burung sedemikian rupa biar tidak terlampau gacor di saat dirumah.

Selama dua ahad sebelum mengikuti kontes cukup kendali tingkat emosi dan birahinya saja tanpa menginginkan burung gacor dirumah. Kaprikornus seharusnya burung di full kerodong saban hari dan bila perlu dengan kerodong double.

Murai Batu yang telah siap gantang sanggup dilihat dari emosi dan reaksinya di saat mendengar siulan, tepukan tangan atau mendengar bunyi Mp3 Murai Batu lain. Jika burung pribadi bereaksi mendirikan bulu putih di punggungnya dan membalas dengan suara-suara nembak memiliki arti burung tersebut telah dalam keadaan siap tempur.

Jadi kesimpulannya, settingan birahi Murai Batu lebih lebih banyak didominasi dipengaruhi oleh aspek tunjangan extra fooding (EF), sedangkan emosi pada Murai Batu lebih dipengaruhi oleh penjemuran dan pengerodongan.

Untuk mendapat settingan kontes yang tepat, kita mesti berani menjalankan trial error sehingga kita sanggup tahu jenis extra fooding (EF) apa yang cocok untuk Murai Batu milik kita dan berapa banyak dosis yang mesti diberikan, sehingga tidak kurang atau berlebihan.

Untuk settingan emosi Murai Batu condong dipengaruhi oleh tingkat birahinya, artinya bila Murai Batu dalam keadaan over birahi (OB) maka akan condong menjadi galak, demikian juga sebaliknya. Selain itu, emosi Murai Batu juga sanggup dari huruf burung itu sendiri, sanggup huruf bawaan yang memang burung tersebut tipe fighter tinggi atau huruf yang timbul sebab imbas dari perawatan dan perlakuan sehari-hari.

Burung Murai Batu yang memiliki huruf emosional (fighter tinggi) sanggup disiasati dengan sering mandi untuk meminimalisir atau menurunkan emosinya dan sering diumbar. Porsi tunjangan kroto diperbanyak dan bila dikehendaki sanggup diberikan minuman larutan penyegar, namun penggunaannya tidak dianjurkan untuk harian.

Cara menghasilkan Murai Batu betina gacor dan ngeplong

Demikian sedikit info mengenai cara setting birahi, emosi dan stamina Murai Batu biar sanggup tampil optimal di saat dilombakan yang sanggup kami sampaikan pada postingan kali ini. Untuk info lain seputar burung Murai Batu, sanggup dibaca pada postingan lainnya.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH