Cara Merawat Burung Trucukan Ombyokan Biar Cepat Bunyi

Tips menegaskan Trucukan ombyokan yang prospek

Untuk merawat Trucukan ombyokan (bakalan) mudah-mudahan cepat bunyi dibutuhkan perawatan dan perlakuan yang sempurna sebab nyaris semua Trucukan bakalan yang dijual dipasar burung berasal dari tangkapan hutan yang masih sungguh liar dan belum ngevoer.

Untuk menegaskan Trucukan bakalan dikandang ombyokan juga perlu ketekunan dan kejelian mudah-mudahan sanggup mendapat materi Trucukan yang kesempatan dan sanggup cepat bunyi.

Berikut ini ciri-ciri burung Trucukan ombyokan (bakalan) yang bagus:
1. Suara crocokannya keras dan nyaring.
2. Sering mengeluarkan  bunyi panggilan.
3. Tidak takut dengan eksistensi banyak orang disekitarnya.
4. Terlihat lebih mayoritas dari burung yang lain ketika berebut makanan.
5. Bodi besar dan panjang dengan jambul yang sering bangun (njegrik).
6. Posturnya terlihat gagah dan tegak.
7. Selaput lingkar mata berwarna hitam tegas dengan sorot mata yang tajam.
8. Leher jenjang, paruhnya tebal, panjang dan lurus.
9. Kepala ceper dengan bulu yang menutupi telinganya terlihat lebih menonjol keluar serta ada beberapa helai rambut dibelakang lehernya.

Setelah mendapat materi Trucukan yang prospek, berikutnya yaitu memamerkan perawatan yang sempurna untuk menjadikannya jinak dan ngevoer:

1. Mandikan burung Trucukan bakalan tersebut 2x sehari pada pagi dan sore hari dengan cara disemprot hingga berair kuyup menggunakan sprayer untuk menghemat sifat liarnya. Pisang diambil dahulu mudah-mudahan burung merasa lapar setelah mandi.

2. Setelah final dimandikan, kemudian berikan jangkrik eksklusif dari tangan. Kalau burung Trucukan bakalan tersebut masih takut untuk mengambil jangkrik dari tangan kita, berikan dengan cara menusuk  jangkrik dengan lidi yang panjang kemudian sodorkan pada burung. Lakukan cara ini saban hari hingga burung berani mengambil jangkrik dari tangan kita.

3. Setelah final diberikan jangkrik, biarkan burung Trucukan didis untuk mengeringkan bulu-bulunya. Setelah bulu-bulunya kering gres dijemur selama 1 - 2 jam berkala setiap pagi.

4. Berikan pisang kepok putih yang sudah diolesi madu murni pada permukaannya, dan air minumnya diganti saban hari mudah-mudahan burung Trucukan sehat dan aktif.

5. Setelah final dijemur, gantang kandangnya ditempat yang ramai dan banyak aktifitas Manusia mudah-mudahan burung Trucukan bakalan yang masih giras tersebut sudah biasa dengan eksistensi Manusia disekitarnya. Awalnya memang burung akan glabrakan dan panik ketika ada orang yang mendekati kandangnya, tetapi dalam beberapa hari kedepan burung akan menjadi lebih tenang.

6. Setelah dipelihara selama 3 hari, kita sanggup mulai melatih burung Trucukan bakalan tersebut untuk makan voer, caranya:

- Kupas pisang kepok kemudian lumatkan hingga menjadi bubur, kemudian campurkan dengan voer halus dan di aduk hingga rata.

- Masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang dan taburi permukaannya dengan voer kering kemudian berikan pada burung Trucukan.

- Gantung pisang tersebut diatas cepuk mudah-mudahan cecerannya masuk ke dalam cepuk dan tidak terbuang sia-sia.

Lakukan cara ini setiap hari, dan perbanyak dosis adonan voer dalam adonan pisang tersebut setiap harinya hingga Trucukan mau makan voer polos tanpa pisang.

Setelah satu ahad dilatih ngevoer, coba sediakan voer kering dalam cepuk dan air minum saja. Untuk sementara tidak usah diberikan buah, cukup pada pagi harinya diberikan jangkrik 3 ekor. Saat burung Trucukan merasa lapar niscaya akan memakan voer kering yang kita sediakan sebab tidak ada kuliner lain yang sanggup dimakan.

Perhatikan kotorannya, apabila bentuknya padat dan berwarna seumpama voer yang kita berikan memiliki arti burung Trucukan tersebut sudah ngevoer. Tapi untuk beberapa hari semestinya jangan diberikan buah dahulu mudah-mudahan burung sudah biasa memakan voer.

Setelah burung Trucukan ngevoer total dan semi jinak, mulailah jalankan perawatan harian yang sempurna mudah-mudahan cepat bunyi.

Berikut ini perawatan harian burung Trucukan mudah-mudahan cepat bunyi:

1. Setiap pagi burung Trucukan di embunkan untuk menghirup udara segar dan menikmati situasi pagi hari yang menjadi waktu favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau. Biasanya ketika di embunkan burung akan terpancing untuk berkicau.

2. Jam 07.00 burung Trucukan dimandikan, sanggup disemprot menggunakan sprayer atau sanggup juga menggunakan cepuk besar mudah-mudahan burung mandi sendiri didalam kandangnya.

3. Setelah final dimandikan, berikan jangkrik sekenyangnya dan ulat hongkong 5 ekor.

4. Berikan pisang kepok yang sudah diolesi madu murni pada permukaannya.

5. Ganti voer 3 hari sekali dan air minumnya diganti setiap hari.

6. Bersihkan kandangnya sepekan sekali atau dua ahad sekali mudah-mudahan burung Trucukan mengerti kandangnya dan cepat mapan.

7. Jemur burung Trucukan setiap pagi selama kurang lebih 2 jam.

8. Setelah dijemur, gantang burung Trucukan ditempat yang teduh dan tenang.

9. Jangan pindah-pindah wilayah gantangannya mudah-mudahan burung Trucukan merasa tenteram dahulu ditempat barunya.

10. Pada sore hari berikan lagi jangkrik sepuasnya, ditambah ulat hongkong (UH) 5 ekor untuk mendongkrak birahinya.

Setelah burung Trucukan mapan dengan sangkar dan lingkungan barunya niscaya akan bersungguh-sungguh bunyi, dan untuk memancing burung mudah-mudahan cepat gacor semestinya pelihara dua ekor burung Trucukan atau lebih yang digantang berjauhan mudah-mudahan tidak saling menyaksikan dan cuma saling mendengar suaranya saja mudah-mudahan saling sahut-sahutan.

Baca juga:



Demikian sedikit warta tentang cara merawat burung Trucukan ombyokan mudah-mudahan cepat bunyi. Untuk warta lain seputar burung Trucukan, sanggup dibaca pada postingan lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH