Cara merawat burung Trucukan ombyokan biar cepat bunyi Meskipun populasi burung Trucukan di alam bebas masih lumayan banyak namun jikalau terus ditangkap secara besar-besaran maka usang kelamaan burung Trucukan juga bisa mengalami kepunahan menyerupai burung-burung jenis yang lain jikalau tidak secepatnya dijalankan upaya untuk melestarikannya. Banyaknya peminat burung Trucukan/Trocok tentuya dapat menjadi kesempatan kerja keras untuk memperbesar penghasilan dengan cara menangkarkan burung ini. Burung Trucukan hasil penangkaran mempunyai sifat yang lebih jinak dan lebih singkat gacor lantaran dari kecil sudah sudah biasa dengan lingkungan Manusia. Menangkarkan burung Trucukan/Trocok memang menjadi duduk kendala tersendiri bagi para peternak lantaran dari segi ekonomi memang kurang menguntungkan alasannya merupakan harga jualnya murah, namun disisi lain burung ini perlu dilestarikan biar tidak punah. Berikut ini cara beternak burung Trucukan yang benar biar cepat produk: 1. Menyiapkan sangkar ternak Langkah pertama yang mesti dijalankan untuk beternak burung Trucukan merupakan merencanakan sangkar ternak. Usahakan sangkar ternak berskala agak luas dan dibentuk dengan nuansa alami dengan penempatan beberapa pohon kecil berdaun rindang didalamnya biar burung Trucukan merasa menyerupai dihabitat aslinya sehingga kedua indukan bisa menjalankan proses perkawinan dengan tepat dan sanggup berproduksi. Kandang ternak bisa dibentuk menggunakan kawat ram dengan rangka kayu, bambu atau alumunium. Sediakan wilayah pakan, wilayah air minum dan juga wilayah untuk mandi didalam sangkar ternak. Sediakan juga wilayah sarang yang dapat dibentuk dengan batok kelapa atau kotak kayu. Sedangkan untuk materi menghasilkan sarang bisa menggunakan daun cemara, daun pinus,rumput kering atau dapat juga menggunakan merang/jerami kering. Letakkan sebagian bahan-bahan sarang tersebut didalam batok kelapa atau kotak kayu untuk memancing burung Trucukan biar secepatnya menghasilkan sarang/ngunjal, dan sebagian lagi ditaruh didasar sangkar biar indukan burung Trucukan bisa menyusun sendiri sarangnya di saat akan bertelur. 2. Menyiapkan kandidat indukan Pilihlah kandidat indukan burung Trucukan jantan dan betina yang sudah cukup umur dan sehat. Untuk membedakan jenis kelamin burung Trucukan memang agak sukar lantaran jikalau dilihat secara fisik, antara burung Trucukan jantan dan betina memang sungguh menyerupai dan sukar dibedakan sehingga banyak para penggemar burung Trucukan yang keliru dalam menyeleksi jenis kelaminnya, menyerupai misalnya: - Banyak yang menerka jikalau burung Trucukan yang pengecap dan mulutnya berwarna kuning memiliki arti berjenis kelamin jantan dan niscaya suaranya bagus. Memang hal itu ada benarnya lantaran warna kuning tersebut membuktikan jikalau umur burung sudah matang/dewasa, dan makin renta usianya maka mutu bunyi burung Trucukan akan makin bagus. Tapi warna kuning pada ekspresi burung Trucukan tersebut bukan merupakan penanda jenis kelaminnya, namun membuktikan umur burung yang sudah dewasa. - Bentuk ekor burung Trucukan yang membentuk abjad V atau rapat (mengumpul) juga sering di anggap selaku penanda burung Trucukan jantan, padahal bekerjsama bulu ekor yang rapat dan rapi membuktikan jikalau burung Trucukan dalam keadaan top perform, bukan merupakan penanda jenis kelaminnya. - Postur badan yang besar juga sering di anggap selaku penanda burung Trucukan jantan, padahal besar kecilnya postur badan burung Trucukan tidak dapat dijadikan penentu jenis kelaminnya lantaran baik burung Trucukan jantan maupun betina ada yang mempunyai body besar dan ada juga yang kecil. Tapi untuk burung Trucukan jantan rata-rata mempunyai postur badan yang lebih panjang dengan ekor yang juga lebih panjang serta cara bangkit yang lebih tegak sehingga terlihat gagah. - Ngleper juga sering di anggap selaku sikap khusus yang cuma dijalankan oleh burung Trucukan betina, namun bekerjsama sikap ngleper bukan merupakan ciri burung Trucukan jantan atau betina, melainkan sikap burung di saat dalam keadaan birahi selaku cara dari seekor burung Trucukan untuk memukau perhatian pasangannya. Biasanya di saat memasuki animo kawin, dominan burung Trucukan akan bertingkah ngleper. - Warna bulu yang mengkilap bukan merupakan penanda jenis kelamin burung Trucukan, melainkan tanda bahwa burung dalam keadaan sehat dan kecukupan gizi, lantaran bulu yang mengkilap tersebut membuktikan jikalau burung dalam keadaan fit sehingga bisa memproduksi lebih banyak lapisan minyak menyerupai lilin yang melapisi bulu-bulunya, sehingga bulu-bulunya menjadi terlihat mengkilap dan tidak mudah berair jikalau terkena air. Jadi, baik burung Trucukan jantan atau betina bisa mempunyai bulu yang mengkilap jikalau gizinya tercukupi. Berikut ini ciri-ciri burung Trucukan jantan dan betina yang akurat: - Burung Trucukan jantan mempunyai jambul dikepalanya yang sering bangkit tegak (njegrak) dan terlihat gagah, sedangkan burung Trucukan betina jarang njambul dan di saat njambulpun jambulnya tidak bangkit penuh/pendek. - Burung Trucukan jantan mempunyai beberapa helai bulu halus (rambut) dibelakang kepalanya, bulu-bulu tersebut mulai berkembang di saat burung Trucukan berumur 2 - 3 bulan, sedangkan burung Trucukan betina tidak punya bulu-bulu halus (rambut) dibagian belakang kepalanya. - Lingkar hitam disekitar mata burung Trucukan jantan terlihat lebih hitam pekat, tebal dan bundar solid, sedangkan lingkar hitam disekitar mata burung Trucukan betina terlihat lebih tipis dan warnanya hitam pudar. - Bulu yang menutupi kepingan indera pendengaran burung Trucukan jantan terlihat lebih menonjol keluar dan tebal, sedangkan burung Trucukan betina bulu telinganya lebih tipis dan tidak menonjol keluar, bahkan sering kali terlihat bolong atau tidak terututup rapat. - Postur badan burung Trucukan jantan lebih panjang dengan bulu ekor yang juga lebih panjang dan cara berdirimya lebih tegak sehingga terlihat gagah. Sedangkan postur badan burung Trucukan betina condong lebih pendek (buntet) dengan bulu ekor yang lebih pendek. - Burung Trucukan jantan lebih tekun berkicau walaupun dalam keadaan mabung atau nyulam bulu. Sedangkan burung Trucukan betina walaupun bisa gacor namun di saat memasuki masa mabung atau nyulam bulu akan menjadi jarang berkicau. - Rata-rata burung Trucukan jantan yang sudah cukup umur mempunyai bunyi ropelan panjang dan ngeroll, walaupun ada juga yang suaranya pendek dan putus-putus namun tetap mempunyai lebih banyak kombinasi kicauan. Sedangkan bunyi kicauan burung Trucukan betina condong monoton dan lebih banyak mengeluarkan bunyi panggilan (call) dibandingkan dengan bunyi ropelan (plik-plokan). - Rata-rata burung Trucukan jantan mempunyai volume bunyi yang lebih keras dan nyaring. Sedangkan burung Trucukan betina meskipun ada yang sanggup bersuara ropel menyerupai jantan, namun rata-rata lebih pendek dan putus-putus dengan volume bunyi yang lebih kecil dan kurang nyaring. 3. Proses perjodohan Setelah mendapat kandidat indukan burung Trucukan jantan dan betina, langkah berikutnya merupakan proses perjodohan. Untuk menjodohkan burung Trucukan memang perlu ketabahan lantaran tidak mudah untuk menghasilkan keduanya berjodoh. Berikut ini cara yang efektif untuk menjodohkan burung Trucukan jantan dan betina yang hendak dijadikan indukan: - Masukkan burung Trucukan betina kedalam sangkar ternak dan biarkan burung sendirian didalam sangkar ternak selama satu minggu. - Setelah kandidat indukan burung Trucukan betina berada didalam sangkar ternak selama satu minggu, berikutnya masukkan burung Trucukan jantan bareng sangkar hariannya kedalam sangkar ternak atau gantung sangkar burung jantang didekat sangkar ternak yang sudah ditempati burung betina biar keduanya bisa saling menyaksikan dan berdekatan. - Perhatikan sikap dari kedua kandidat indukan burung Trucukan tersebut. Jika keduanya sudah berjodoh maka burung Trucukan jantan akan sering berkicau merayu burung betina, dan burung betina mulai meresponnya dengan mendekati sangkar harian yang ditempati burung Trucukan jantan sambil berkicau menyahuti dan umumnya diikuti sikap ngleper. Jika kedua kandidat indukan burung Trucukan sudah berbincang gejala berjodoh maka burung Trucukan jantan sudah bisa disatukan dengan burung Trucukan berina biar keduanya bisa secepatnya menjalankan perkawinan. - Jika kedua burung belum berjodoh, umumnya burung Trucukan betina akan terus mengelak dan tidak menyikapi rayuan dari burung Trucukan jantan atau sebaliknya. - Proses penjodohan tersebut bisa berjalan cepat (sekitar 1 - 2 minggu), namun dapat juga berjalan lama, bisa hingga 1 bulan. Semua tergantung dari keadaan mental dan tingkat birahi dari kedua kandidat indukan burung Trucukan. 4. Pemberian pakan Ketika ditangkarkan, burung Trucukan memerlukan lebih banyak asupan pakan yang mengandung protein tinggi lantaran keperluan nutrisinya terperinci lebih banyak dari umumnya untuk mendukung proses reproduksi. Selain diberikan pakan buah-buahan menyerupai pepaya, pisang, apel, jambu biji, sawo, atau buah-buahan yang lain dalam, kedua indukan burung Trucukan juga perlu diberikan extra fooding (EF) menyerupai jangkrik, ulat hongkong, ulat kandang, dan kroto dengan takaran yang lebih banyak dari takaran hariannya untuk mendongkrak birahi kedua indukan biar cepat menjalankan perkawinan. 5. Perawatan pada masa pengeraman telur Setelah bertelur, maka indukan burung Trucukan betina akan mengerami telurnya. Pada di saat mengerami telurnya, burung Trucukan memerlukan situasi yang hening biar proses pengeraman telur selama -+ 14 hari (2 minggu) sanggup berjalan tepat dan telur-telurnya bisa menetas semua. Pastikan pada di saat burung mengeram tidak terusik dengan banyak sekali macam gangguan menyerupai eksistensi predator disekitar sangkar ternak atau situasi gaduh yang sanggup menghasilkan burung terkejut dan stress. Pada di saat masa pengeraman telur, sebaiknya minimalkan takaran proteksi extra fooding (EF) dan perbanyak pakan buah-buahan, lantaran jikalau indukan burung Trucukan terlalu berlebihan memakan pakan berprotein tinggi bisa membuat birahi tinggi dan lebih berangasan yang dapat mempunyai pengaruh buruk pada telur yang dierami, lantaran bisa saja indukan memecahkan, membuang, atau meninggalkan telur-telur yang semestinya di erami. Sebelum telur menetas atau setelah masa pengeraman berjalan sekitar 10 - 12 hari, sebaiknya mulai perbanyak takaran proteksi extra fooding (EF) menyerupai jangkrik dan kroto biar di saat telur menetas indukan burung Trucukan bisa meloloh piyik/anakannya dengan kroto, lantaran kroto sungguh anggun untuk piyik/anakan burung yang gres menetas. 6. Penyapihan Piyik/anakan burung Trucukan bisa disapih dari induknya di saat sudah berusia 7 - 10 hari untuk diloloh sendiri biar indukan burung Trucukan bisa secepatnya kawin dan berproduksi lagi. Tempatkan piyik/anakan burung Trucukan didalam wadah/box dan diberi ganjal dari materi sarang atau kain dan kapas yang lembut. Beri lampu didalam box tersebut selaku pemanas pada malam hari. Loloh anakan burung Trucukan dengan kroto segar yang higienis atau perut jangkrik. Sebelum dilolohkan, kroto dan perut jangkrik sebaiknya ditetesi air biar mudah untuk ditelan. Setelah anakan burung Trucukan berusia di atas 10 hari, mulai berikan kroto dan potongan perut jangkrik yang diaduk dengan campuran pisang atau voer biar nantinya burung sudah biasa makan voer setelah dewasa. Ketika anakan burung sudah berusia di atas 15 hari bisa mulai diberikan pisang dan jangkrik utuh yang diiris kaki-kakinya dan dipencet kepalanya. Lebih baik lagi jikalau diberikan jangkrik yang gres berganti kulit yang masih berwarna putih lantaran teksturnya masih sungguh lembut. Jika anakan burung Trucukan sudah mulai bisa melompat-lompat di dalam box sarangnya, memiliki arti sudah bisa dipindahkan ke dalam sangkar gantung, namun dasar sangkarnya tetap diberikan ganjal dari materi sarang atau kain yang lembut. Berikan tangkringan bertingkat didalam kandangnya biar anakan burung mulai belajar melompat dari tangkringan bawah ke tangkringan atas. 7. Mengatur bikinan indukan burung Trucukan Setelah anakan burung Trucukan di ambil umumnya dalam waktu 7 - 10 hari indukan burung Trucukan akan mulai menjalankan perkawinan dan indukan betina akan bertelur lagi. Untuk itu, pada masa tersebut indukan burung Trucukan perlu diberikan pakan dan extra fooding (EF) yang serupa dengan pada di saat masa perkawinan setelah masa perjodohan untuk memajukan birahinya biar secepatnya menjalankan perkawinan dan secepatnya bertelur lagi. Baca juga: Tips perawatan burung Gelatik Jawa/Gelatik Belong dan cara menangkarkannya Faktor penyebab telur Murai Batu tidak menetas dan solusinya Demikian sedikit info ihwal cara beternak burung Trucukan yang benar biar cepat produk. Untuk info lain seputar burung kicauan, sanggup dibaca pada postingan lainnya. Semoga bermanfaat Terima kasih |