Murai Batu Balak |
- Mengenai fenomena Murai Batu (MB) balak yang di anggap memiliki keistimewaan/kelebihan pada volume suaranya yang tembus melengking dengan kombinasi yang melimpah, mungkin hal itu tidak berlebihan sebab Murai Batu (MB) balak ialah perpaduan dari dua jenis Murai Batu (MB) terbaik di Indonesia yang pastinya akan saling melengkapi yakni antara Murai Batu (MB) ekor putih (White tail) dan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail).
Sebelum kita membahas wacana silsilah Murai Batu (MB) balak, apalagi dahulu kita mesti faham dahulu wacana struktur ekor Murai Batu (MB).
Stuktur ekor Murai Batu (MB) berisikan dua pecahan yaitu:
• Ekor penyangga: Bentuknya kecil-kecil dengan ukuran yang lebih pendek dan letaknya dibagian bawah/samping yang berfungsi selaku penyangga/penahan ekor utama.
• Ekor utama: Bentuknya lebih panjang, terletak dibagian atas/tengah yang menjadi mahkota dari seekor Murai Batu (MB).
Berdasarkan warna ekornya, Murai Batu (MB) di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
1. Murai Batu (MB) ekor putih (White rumped shama).
2. Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail shama).
Murai Batu (MB) ekor putih (White tail), memiliki struktur ekor 4 pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dan 2 pasang bulu ekor utama berwarna hitam, dan ada juga yang memiliki struktur ekor 3 pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dan 3 helai bulu ekor utama yang berwarna hitam.
Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail), semua bulu ekornya berwarna hitam, baik bulu ekor penyangga maupun bulu ekor utama, dengan teladan struktur 4 pasang bulu ekor penyangga dan 2 pasang bulu ekor utama. Dan ada juga yang memiliki teladan struktur 3 pasang bulu ekor penyangga dan 3 pasang bulu ekor utama.
Selain dua jenis Murai Batu (MB) menurut warna bulu ekornya tersebut, masih ada satu lagi jenis Murai Batu (MB) yang teladan ekornya memiliki perpaduan warna antara ekor hitam dan ekor putih pada pecahan bulu ekor penyangganya, atau yang lazim disebut Murai Batu (MB) balak.
Murai Batu (MB) balak dibedakan lagi menjadi berbagai macam menurut jumlah ekor balaknya, antara lain:
• Murai Batu (MB) balak dua, bila terdapat 2 helai bulu ekor yang memiliki perpaduan warna hitam dan putih pada bulu ekor penyangganya.
• Murai Batu (MB) balak empat, bila terdapat 4 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih pada bulu ekor penyangganya.
• Murai Batu (MB) balak enam, bila terdapat 6 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih.
• Murai Batu (MB) balak delapan bila terdapat 8 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih.
Menurut pemberitahuan yang meningkat dikalangan penghobi Murai Batu (MB), bahwa Murai Batu (MB) balak yakni jenis Murai Batu (MB) langka yang punya keistimewaan/kelebihan pada vokalnya yang tembus melengking dengan kombinasi yang melimpah.
Menurut saran dari para spesialis Murai Batu (MB), bahwa terjadinya fenomena Murai Batu (MB) balak ialah hasil dari kawin silang alami antara Murai Batu (MB) ekor putih (White tile) dengan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tile), Karena kemungkinan adanya migrasi/perpindahan kawasan tinggal yang terjadi dihabitat dari masing-masing kedua jenis Murai Batu (MB) tersebut.
Misalnya Murai Batu (MB) Nias raja yang memiliki ekor balak alami dan bukan ialah hasil kawin silang yang dihasilkan dari penangkaran. Murai Batu (MB) ini berasal dari Pulau Nias yang memiliki ekor balak/ada noktah putih pada pecahan ujung dari ekor penyangganya, padahal Pulau Nias ialah sentra habitat dari Murai Batu (MB) ekor hitam.
Kemungkinan hal itu terjadi sebab adanya migrasi dari Murai Batu (MB) ekor putih ke wilayah Pulau Nias yang ialah habitat Murai Batu (MB) ekor hitam dan terjadi perkawinan antara kedua jenis Murai Batu (MB) tersebut yang menciptakan keturunan dengan teladan ekor penyangganya memiliki perpaduan warna hitam dan putih yang lazim disebut Murai Batu (MB) Nias raja.
Sebaliknya Murai Batu (MB) ekor hitam juga sanggup didapatkan di beberapa wilayah di Aceh yang sebagain besar daerahnya ialah habitat dari Murai Batu (MB) ekor putih, tetapi juga banyak didapatkan Murai Batu asal Aceh yang memiliki teladan ekor balak.
Jadi kesimpulannya, Murai Batu (MB) balak yakni keturunan dari hasil kawin silang antara Murai Batu (MB) ekor putih dengan Murai Batu (MB) ekor hitam, baik yang terjadi secara alami dihabitat aslinya, atau yang dhasilkan dari penangkaran dengan campur tangan Manusia (peternak).
Baca juga:
Mengenal keunggulan Murai Batu ekor hitam (Black tail)
Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli
Kelebihan dan kelemahan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran
Demikian sedikit pemberitahuan wacana silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya. Untuk pemberitahuan lain seputar Murai Batu (MB) sanggup dibaca pada postingan yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih