Dampak Buruk Penjemuran Yang Terlalu Usang Pada Murai Batu

dampak buruk penjemuran yang terlalu usang pada murai kerikil Dampak buruk penjemuran yang terlalu usang pada Murai Batu
Burung Murai Batu

- Penjemuran yakni salah satu serpihan dari contoh perawatan yang cukup penting untuk semua jenis burung kicau, tergolong Murai Batu (MB). Tapi proses penjemuran mesti dijalankan secara sempurna dan teratur, serta dihentikan berlebihan lantaran justru akan mempunyai pengaruh buruk pada keadaan fisik Murai Batu.

Banyak Kicau Mania yang memaksakan untuk menjemur Murai Batu (MB) peliharaannya dengan durasi yang diputuskan dengan hitungan jam, umpamanya 1 jam, 2 jam, atau bahkan lebih usang dengan tujuan untuk menguatkan nafas dan staminanya.

Baca juga: Cara setting birahi, emosi dan staminan Murai Batu agar bisa tampil optimal digantangan

Padahal, rata-rata Murai Batu (MB) tidak tahan kepada sengatan panas matahari yang terlalu lama, lantaran penjemuran yang terlalu usang hingga melampaui batas kemampuannya dalam menahan panas matahari justru akan membuat banyak sekali efek negatif.

Berikut ini beberapa efek buruk dari penjemuran yang terlalu usang pada Murai Batu:

1. Katarak

Yaitu timbulnya selaput berwarna putih yang menutupi bola mata dan bisa memunculkan kebutaan pada Murai Batu (MB). Penyakit katarak disebabkan lantaran mata burung sering terpapar sinar ultra violet dalam waktu yang lama.

2. Bulu menjadi kusam

Murai Batu (MB) yang sering dijemur terlalu lama, rata-rata bulu-bulunya akan terlihat kusam. Hal itu disebabkan lantaran hilangnya zat lilin yang melapisi bulu-bulunya.

Selain menjadi kusam, hilangnya zat lilin juga bisa memunculkan bulu-bulu Murai Batu (MB) utamanya serpihan ekor dan sayapnya menjadi mudah rusak (patah dan nyerit).

3. Rusaknya pita suara

Murai Batu (MB) yang sering dijemur secara berlebihan lama-kelamaan akan mengalami gangguan pada pita suaranya. Gejala permulaan umumnya bunyi Murai Batu akan terdengar agak serak, dan jikalau proses penjemuran masih terus dijalankan secara berlebihan, maka kemungkinan yang dapat terjadi yakni bunyi Murai Batu lama-kelamaan akan makin mengecil dan bahkan bisa hilang.

Baca juga: Faktor-faktor penyebab Murai Batu mengalami serak

4. Pecahnya pembuluh darah

Kasus seumpama ini bisa terjadi pada Murai Batu (MB) yang dijemur hingga melampaui batas kemampuannya dalam menahan panas matahari.

Ciri-ciri yang biasa terjadi umumnya Murai Batu (MB) akan terlihat lemas hingga tidak sanggup bangkit tegak. Pada keadaan yang parah bahkan kedua kakinya akan mengalami kelumpuhan, bahkan hingga mengalami kematian.

Untuk menyingkir dari terjadinya hal-hal buruk tersebut seharusnya jangan memaksakan untuk menjemur Murai Batu (MB) hingga melampaui ambang batas kemampuannya dalam menahan panas matahari.

Walaupun penjemuran sungguh berfaedah bagi kesehatan fisik Murai Batu (MB), dan juga untuk mengembangkan stamina serta daya tahan Murai Batu, tetapi jikalau dijalankan secara berlebihan maka bukan faedah yang didapat, namun justru akan mempunyai pengaruh buruk pada kesehatan Murai Batu.

Di habitat aslinya, Murai Batu (MB) cuma berjemur seperlunya saja, bahkan tidak lebih dari 15 menit dipagi hari sambil membenahi bulu-bulunya, dan selebihnya cuma terkena sinar matahari dari sela-sela dedaunan pada ketika menjalankan aktifitasnya didalam hutan.

Baca juga: Terapi untuk menangani Murai Batu macet bunyi

Demikian sedikit isu wacana efek buruk penjemuran yang terlalu usang pada Murai Batu. Untuk isu lain seputar burung Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada postingan yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH