Burung Murai Batu |
- Murai Batu (MB) ialah burung kicau paling terkenal di saat ini, penampilan fisiknya yang gagah dan suaranya yang merdu sarat kombinasi menghasilkan burung fighter ini patut dijuluki selaku burung kicau nomer 1 di Indonesia.
Tapi untuk menghasilkan Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor tergolong gampang-gampang susah, tergantung dari pola perawatan yang kita laksanakan dan yang paling utama yaitu aspek mental dari Murai Batu itu sendiri.
Banyak sekali kasus dimana Murai Batu (MB) yang sudah dipelihara selama berbulan-bulan cuma ngeriwik saja seharian dan tidak pernah bersuara keras (ngeplong), utamanya untuk Murai Batu muda hutan.
Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) cuma ngeriwik saja dan jarang atau bahkan tidak pernah ngeplong, antara lain:
1. Murai Batu (MB) belum mengikuti kondisi dengan lingkungan barunya
Untuk Murai Batu (MB) muda hutan, rata-rata cuma akan ngeriwik saja meskipun sudah dipelihara cukup lama. Murai Batu muda hutan memerlukan waktu cukup usang untuk sanggup mengikuti kondisi dengan lingkungan gres yang masih abnormal baginya, lantaran pergantian lingkungan yang begitu berlainan dengan kondisi lingkungan di habitat aslinya condong menghasilkan Murai Batu mengalami stres, dan untuk memulihkan kondisi mentalnya yang ngedrop tersebut memerlukan waktu relatif usang hingga Murai Batu muda hutan tersebut betul-betul mapan dan tenteram dengan lingkungan barunya.
Selama Murai Batu (MB) belum mapan dan belum tenteram dengan lingkungan barunya, maka Murai Batu tersebut tidak akan berani untuk berkicau dengan volume keras (ngeplong).
Solusi dari permasalahan tersebut yaitu "sabar", lantaran untuk memulihkan mental dari Murai Batu (MB) liar hasil tangkapan hutan memang tidak simpel dan memerlukan waktu yang cukup lama, paling tidak mesti dirawat selama 8 bulan hingga 1 tahun gres mulai mapan dan bersungguh-sungguh bunyi dengan bunyi ngeplong.
Yang terpenting dalam merawat Murai Batu (MB) mudah-mudahan cepat ngeplong yaitu menampilkan pakan berprotein tinggi seperti: jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH), belalang dan cacing tanah yang mesti berkala diberikan dalam jumlah yang cukup mudah-mudahan keperluan nitrisinya tercukupi dan dan kondisi fisiknya cepat pulih, sehingga Murai Batu muda hutan tersebut sanggup lebih singkat ngeplong.
Perawatan harian seumpama mandi dan jemur juga mesti dijalankan secara berkala dan bersiklus mudah-mudahan kondisi Murai Batu (MB) senantiasa prima dan lebih singkat untuk ngeplong.
2. Murai Batu (MB) pasca mabung
Murai Batu (MB) yang gres jawaban mabung akan mengalami malnutrisi/kekurangan protein dalam tubuhnya lantaran pada di saat mabung, Murai Batu menggunakan sebagian besar protein dalam tubuhnya untuk proses pembentukan bulu-bulu baru.
Pasca mabung tersebut, Murai Batu (MB) memerlukan waktu rekondisi selama beberapa bulan untuk memulihkan kondisi fisiknya mudah-mudahan betul-betul fit dan meraih kondisi top penampilan seumpama semula.
Jadi, apabila Murai Batu (MB) yang tadinya gacor namun setelah mabung menjadi lebih banyak ngeriwik, itu yaitu hal yang masuk akal lantaran Murai Batu tersebut masih dalam masa pemulihan.
Berikan saja Ekstra fooding (EF) dengan takaran yang lebih banyak, utamanya jangkrik dan kroto untuk mempercepat pemulihan kondisi dari Murai Batu (MB) yang gres jawaban mabung tersebut.
3. Murai Batu (MB) kelemahan nutrisi
Murai Batu (MB) yaitu burung fighter dengan gaya tarung yang sungguh atraktif. Perilakunya yang sungguh aktif di saat sedang berkicau tersebut pastinya memerlukan energi yang besar, dan untuk mendapat energi yang besar tersebut pastinya Murai Batu memerlukan asupan nutrisi dalam jumlah yang besar pula.
Untuk menyanggupi keperluan nutrisinya, Murai Batu (MB) memerlukan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Jadi, mudah-mudahan Murai Batu ngeplong dan cepat gacor, mesti diberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang memadai setiap harinya.
Jika kita berkala menampilkan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang cukup, maka Murai Batu (MB) akan bersungguh-sungguh bunyi dan cepat ngeplong.
4. Mental Murai Batu (MB) kurang bagus
Mental dan abjad Murai Batu (MB) tidak seluruhnya sama, ada yang bermental cantik dan ada juga yang bermental jelek. Sama seumpama manusia, ada yang pemberani dan yakin diri, ada juga yang pengecut dan minder.
Jadi, apabila kebetulan kita mendapat Murai Batu (MB) dengan mental yang jelek (lemah), maka kita mesti betul-betul sabar dalam merawatnya lantaran Murai Batu dengan abjad seumpama itu, memerlukan waktu lebih usang mudah-mudahan betul-betul mapan dan berani berkicau dengan volume sarat (ngeplong).
Untuk menolong menguatkan mentalnya, kita sanggup menggantang Murai Batu (MB) tersebut bareng dengan burung-burung kecil yang gacor seperti: Kenari, Kolibri, Ciblek dan lainnya.
Burung-burung kecil yang gacor tersebut selain digunakan selaku masteran, juga sanggup memancing emosi Murai Batu (MB). Karena bunyi kicauan dari burung-burung kecil yang berisik tersebut akan menghasilkan Murai Batu murka dan akan terpancing untuk membalas kicauan burung-burung kecil tersebut dengan bunyi kicauannya yang keras (ngeplong).
Lama-kelamaan, mental dari Murai Batu (MB) tersebut akan kian memiliki pengaruh lantaran merasa paling mayoritas di wilayahnya, hal itu disebabkan lantaran yang ada di sekitarnya cuma burung-burung kecil yang di anggap lebih lemah dan tidak mengancam keberadaannya.
5. Perawatan dan settingan harian yang tidak konsisten
Hal yang paling utama dalam merawat Murai Batu (MB) dan jenis burung kicau yang lain yaitu "konsistensi", apabila kita ingin mendapat hasil yang maksimal.
Jangan sering mengganti pola perawatan dan settingannya lantaran akan menghasilkan Murai Batu (MB) tidak akan pernah mapan dan sulit untuk sanggup ngeplong, terlebih gacor.
Jika kita menerapkan satu pola perawatan atau settingan untuk Murai Batu (MB), maka kesannya gres sanggup terlihat setelah kita terapkan beberapa bulan secara konsisten, sulit dipercayai dalam satu atau dua hari pribadi terlihat hasilnya.
Lakukan perawatan secara konsisten dan perhatikan pergantian pada Murai Batu (MB) yang kita rawat, lantaran intinya Murai Batu akan mengikuti kondisi dan sudah biasa dengan pola perawatan dan settingan yang secara konsisten kita lakukan.
Jangan sering mengganti pola perawatan dan settingan Murai Batu (MB) lantaran terpengaruh dan mengikuti pola perawatan dan settingan dari orang lain, lantaran abjad dari masing-masing Murai Batu berbeda-beda dan pola perawatan serta settingannya tidak sanggup disama ratakan antara Murai Batu yang satu dengan Murai Batu yang lainnya.
Berikut ini yaitu teladan pola perawatan dan settingan harian untuk Murai Batu (MB) mudah-mudahan bersungguh-sungguh bunyi dan ngeplong:
• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00/05.30 pagi, berikan jangkrik 2 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor.
• Jam 07.00 pagi atau setelah Matahari mulai terasa hangat, Murai Batu (MB) sanggup dimadikan di kolam keramba, biarkan mandi hingga puas. Sambil menanti Murai Batu jawaban mandi, kandangnya dibersihkan.
• Setelah seleaai mandi, masukkan kembali kedalam sangkar harian untuk di angin-anginkan, berikan jangkrik 5 ekor dan kroto segar dengan takaran 2 sendok makan.
• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian Murai Batu (MB) dijemur hingga terlihat mangap dan gusar gres di angkat dan diteduhkan. Pada di saat dijemur, ambil voer dan air minumnya untuk melatih ketahanan fisik dari Murai Batu, serta untuk mempertebal volume suaranya.
• Setelah itu Murai Batu (MB) di angin-anginkan dahulu selama 30 menit untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Kemudian masukkan voer dan air minum yang sudah diaduk beberapa tetes vitamin khusus untuk burung kicau. Pemberian vitamin tersebut cukup dijalankan sepekan sekali saja untuk mempertahankan kondisi fisik Murai Batu mudah-mudahan senantiasa prima.
• Setelah itu Murai Batu (MB) dikerodong dan tempatkan ditempat yang hening bareng burung-burung masteran seumpama Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Lovebird dan lainnya, atau sanggup juga dimaster dengan menggunakan bunyi dari Mp3 player.
• Sore harinya, Murai Batu (MB) di keluarkan lagi untuk di angin-anginkan dan dibersihkan kandangnya.
• Ganti air minumnya dan berikan jangkrik sebanyak 7 ekor yang sudah diiris kaki-kakinya.
• Setelah itu Murai Batu (MB) kembali di kerodong untuk istirahat hingga pagi hari.
Baca juga:
Tips mudah-mudahan Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian di saat dilombakan
Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah
Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan
Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung
Demikian sedikit info wacana cara ampuh menghasilkan Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor. Untuk info lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada postingan yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih