Faktor-Faktor Penyebab Murai Kerikil (Mb) Mengalami Serak

Burung Murai Batu

- Suara kicauan Murai Batu (MB), bisa dibilang yang terbaik di antara burung-burung kicauan jenis lainnya. Kombinasi antara bunyi orisinil yang berkarakter ngebass dengan bunyi isian yang nyaring sarat kombinasi membuat bunyi kicauan Murai Batu terdengar begitu merdu dan serasi sarat power dan berkarakter.

Tapi adakalanya, tampilan suaranya menjadi kurang manis di saat Murai Batu (MB) tersebut mengalami gangguan tenggorokan yang menyebabkan suaranya menjadi serak.

Jika sebelumnya Murai Batu (MB) bisa berkicau dengan nada-nada tinggi, maka di saat sedang mengalami gangguan tenggorokan bunyi kicauannya menjelma bernada rendah dan kurang jernih (serak). Volume suaranya juga terdengar kendor dan parau.

Pada dikala sedang mengalami gangguan tenggorokan, Murai Batu (MB) umumnya juga menjadi malas berkicau lantaran merasa tidak nyaman/merasakan sakit pada tenggorokannya. Dan kalau tidak secepatnya ditangani, maka lama-kelamaan gangguan serak ini bisa menyebabkan Murai Batu menjadi macet bunyi.

Sering kali kita menilai sepele penyakit serak tersebut, lantaran umumnya meskipun Murai Batu (MB) mengalami gangguan tenggorokan (serak), hal itu tidak mempengaruhi tampilan dan keadaan fisiknya. Murai Batu yang mengalami serak tersebut masih tetap aktif dan masih beraktivitas wajar seumpama biasa.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) memang tidak serta merta mempengaruhi keadaan fisiknya, penyakit tersebut cuma besar lengan berkuasa pada tampilan kicauannya saja, namun bukan memiliki arti cukup dibiarkan saja tanpa ada langkah-langkah untuk mengobatinya.

Karena kalau dibiarkan, kemungkinan bisa menyebabkan Murai Batu menjadi macet bunyi, bahkan bisa lebih parah lagi lantaran bisa menyebabkan rusaknya pita bunyi dari Murai Batu tersebut.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) tidak dapat sembuh total dalam sekali pengobatan, butuh waktu cukup usang untuk memulihkan tampilan suaranya agar sanggup kembali seumpama sediakala.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) sanggup disebabkan lantaran beberapa faktor, di antaranya:

• Durasi penjemuran yang terlalu lama

Penjemuran memang sungguh berharga untuk kesehatan Murai Batu (MB) kalau dijalankan dengan sempurna sesuai dengan keperluan dan huruf Murai Batu. Tapi kalau penjemuran dijalankan dengan tidak tepat, misalnya waktu penjemuran dijalankan terlalu lama, maka akan menciptakan Murai Batu (MB) mengalami dehidrasi. Apalagi kalau selama proses penjemuran, pakan dan air minumnya tidak diberikan.

Hal itu mempunyai kesempatan menyebabkan keadaan fisik Murai Batu (MB) menjadi lemah, dan pada keadaan seumpama inilah Murai Batu menjadi rentan terjangkit penyakit. Salah satunya merupakan penyakit yang di akibatkan oleh virus yang sanggup menyebabkan gangguan pada jalan masuk pernafasan Murai Batu.

Penjemuran yang di anjurakan yakni dijalankan pada pagi hari antara jam 07.00-10.00, dimana sinar Matahari belum terlalu panas. Jangan memaksakan Murai Batu (MB) untuk dijemur melampaui batas kemampuannya dalam menahan panas Matahari demi ambisi kita semata. Sebaiknya kalau Murai Batu telah terlihat mangap dan gusar di saat dijemur, secepatnya angkat dan di teduhkan untuk menyingkir dari hal-hal yang tidak di inginkan.

• Pemberian kroto yang telah basi

Untuk perawatan Murai Batu (MB), kroto memang menjadi sajian wajib untuk mendongkrak tampilan Murai Batu dan agar lebih tekun berkicau. Kandungan protein yang tinggi pada kroto sungguh berharga untuk menyanggupi keperluan nutrisi dari Murai Batu.

Tapi perlu di ingat, kroto mesti diberikan dalam keadaan masih segar (baru), lantaran kalau kroto diberikan dalam keadaan yang telah tidak segar (basi), di kuatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan, tergolong gangguan tenggorokan (serak). Karena kroto yang telah basi, kemungkinan besar mengandung kuman yang sanggup menyebabkan penyakit kalau disantap Murai Batu (MB).

Ciri-ciri kroto yang telah busuk terlihat dari warnanya yang telah agak kekuningan dan teksturnya terlihat layu/lembek serta baunya tidak enak.

• Sirkulasi udara yang tidak bagus

Sirkulasi udara disekitar wilayah Murai Batu (MB) digantang juga sanggup mempengaruhi mutu suaranya. Jika kita menaruh Murai Batu (MB) pada ruangan yang pengap tanpa ventilasi udara yang memadai, hal itu sanggup membuat gangguan pada jalan masuk pernafasan Murai Batu dan mempunyai kesempatan menyebabkan suaranya menjadi serak.

Jadi sebaiknya, sangkar Murai Batu (MB) diposisikan diluar ruangan. Jika terpaksa mesti diposisikan didalam rumah, maka usahakan untuk diletakkan pada ruangan yang mempunyai cukup ventilasi udara.

• Kondisi sangkar yang kotor

Kondisi sangkar yang kotor mempunyai kesempatan besar menyebabkan Murai Batu (MB) terjangkit banyak sekali macam penyakit tergolong gangguan tenggorokan (serak). Hal itu dapat terjadi lantaran debu-debu dan kotoran yang melekat dan awut-awutan dikandang di saat tertiup angin dan terhirup oleh Murai Batu akan membuat gangguan jalan masuk pernafasan dan menyebabkan suaranya menjadi serak.

Selain itu, kotoran Murai Batu (MB) yang menumpuk didasar kandang, akan menciptakan gas amoniak yang sanggup menyebabkan bisul jalan masuk pernafasan Murai Batu utamanya organ paru-parunya.

Karena itu, kebersihan sangkar Murai Batu (MB) mesti diamati untuk menangkal Murai Batu terjangkit banyak sekali gangguan penyakit.

• Kondisi cuaca yang tidak menentu

Perubahan isu terkini yang tidak menentu (pancaroba) sungguh besar lengan berkuasa terdapat keadaan kesehatan Murai Batu (MB). Perubahan cuaca panas dan hujan yang tidak menentu menyebabkan Murai Batu rentan sekali terjangkit banyak sekali penyakit, utamanya radang pernafasan, serak, pilek, bahkan bisa hingga terjangkit penyakit tetelo. 

Pada dikala isu terkini hujan, perawatan harian seumpama mandi dan jemur semestinya tidak perlu dilakukan. Setiap harinya Murai Batu (MB) cukup dikerodong (full kerodong) saja agar tetap hangat dan cuma dikeluarkan pada dikala cuaca sedang cerah dan ada sinar Matahari.

Voer juga mesti sering diganti dengan yang baru, lantaran udara yang lembab pada isu terkini hujan akan menyebabkan voer cepat berjamur.

Pada dikala isu terkini kemarau (panas), letakkan sangkar Murai Batu (MB) ditempat yang sejuk yang tidak terkena sinar Matahari secara langsung. Perawatan harian seumpama mandi dan jemur mesti dijalankan untuk mempertahankan keadaan fisik Murai Batu (MB) agar senantiasa fit.

Infeksi yang terjadi pada jalan masuk pernafasan Murai Batu (MB)

Serak pada bunyi Murai Batu (MB) juga sanggup disebabkan lantaran adanya bisul pada jalan masuk pernafasannya. Jika serak pada Murai Batu tersebut di akibatkan lantaran adanya bisul pada jalan masuk pernafasan, maka penyakit serak tersebut agak susah untuk disembuhkan.

Infeksi pada jalan masuk pernafasan Murai Batu (MB), tidak cuma menciptakan suaranya menjadi serak, penyakit tersebut juga sanggup menciptakan Murai Batu macet bunyi kalau telah parah.

Gejala-gejala yang sanggup dipahami kalau Murai Batu (MB) mengalami bisul pada jalan masuk pernafasannya ditandai dengan adanya lendir yang sering keluar dari paruhnya. Suara kicauannya terdengar bindeng (tidak plong) dan serak, serta sering seumpama tersedak/batuk di saat sedang berkicau.

Gejala fisiknya, Murai Batu (MB) umumnya akan terlihat gusar dan sering menaik-turunkan ekornya, serta memegarkan kedua sayapnya.

Jika telah demikian, semestinya burung yang terjangkit penyakit bisul pernafasan tersebut mesti dipisahkan/dijauhkan dari burung yang lain yang sehat lantaran penyakit tersebut bisa menular.

Untuk menangkal bisul jalan masuk pernafasan tersebut, kita mesti memperhatikan kebersihan sangkar dan perlengkapannya saban hari agar Murai Batu (MB) terhindar dari kemungkinan terjangkit penyakit bisul jalan masuk pernafasan yang muncul dari kotoran-kotoran yang ada dikandangnya.

Baca juga:

Cara ampuh menciptakan Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Tips merawat beberapa ekor Murai Baru (MB) dalam satu rumah

Demikian sedikit gunjingan mengenai faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak. Untuk gunjingan lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada postingan yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH