Burung Cucak ijo |
- Cucak Ijo (CI) yakni burung kicau yang memiliki kecerdasan luar biasa, burung ini bisa menirukan bunyi burung lain dalam waktu singkat, bahkan untuk suara-suara yang cocok dan disukainya, bisa ditirukan dengan cuma sekali mendengar saja.
Kecerdasannya dalam menirukan bunyi burung lain dengan segera dan fasih itulah yang menghasilkan Cucak Ijo (CI) menjadi salah satu burung kicau paling dihemari oleh para Kicau Mania di Indonesia.
Tetapi dibalik kecerdasannya tersebut, Cucak Ijo (CI) juga memiliki kelemahan, yakni gampang lupa dengan bunyi isiannya, terlebih pada ketika mabung maka Cucak Ijo akan lupa dengan sebagian bahan isiannya.
Ada lagi keburukan dari Cucak Ijo (CI), meskipun memiliki segudang bahan isian, tetapi kadang-kadang Cucak Ijo tidak mau bongkar isian, dan cuma bersuara monoton saja. Bahkan kadang-kadang lantaran kelatahannya tersebut, Cucak Ijo justru menirukan bunyi Cucak Ijo lain ketika dilombakan, dan melewatkan bahan isiannya sendiri.
Ada beberapa aspek penyebab Cucak Ijo (CI) tidak bongkar isian ketika dilombakan, diantaranya lantaran tingkat birahi yang terlalu rendah atau justru terlalu tinggi yang disebabkan kurang tepatnya settingan Extra fooding (EF) harian dan menjelang lomba.
Baca juga: Jamu dan Suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) mudah-mudahan gacor, ngentrok dan bongkar isian
Berikut ini beberapa kiat untuk megatasi Cucak Ijo (CI) yang tidak bongkar isian ketika dilombakan:
1. Pengerodongan
Pengerodongan untuk Cucak Ijo (CI) sesungguhnya bersifat relatif, tergantung dari karakternya, lantaran ada individu Cucak Ijo yang mesti full kerodong mudah-mudahan performanya maksimal, namun ada juga individu Cucak Ijo yang tidak perlu dikerodong mudah-mudahan performanya maksimal.
Ada dua anjuran perihal perlu dan tidaknya Cucak Ijo (CI) dikerodong. Ada yang beropini kalau Cucak Ijo yang sering dikerodong (full kerodong) lazimnya cepat naik birahinya, dan jikalau kebiasaan tersebut juga dijalankan pada beberapa hari menjelang lomba, maka Cucak Ijo lazimnya akan gagal bongkar isian ketika tampil di lapangan.
Tetapi ada juga Cucak Ijo (CI) yang justru mesti full kerodong pada beberapa hari menjelang kontes untuk mempertahankan tingkat birahi dan emosinya mudah-mudahan tetap pada level ideal dan sanggup tampil optimal dilapangan.
Karena itu, aspek pengerodongan bersifat relatif, tergantung dari abjad dan kebiasaan dari Cucak Ijo (CI) itu sendiri. Kaprikornus sebaiknya, perhatikan dengan teliti penampilan Cucak Ijo (CI) gacoan kita ketika dikerodong dan ketika tidak dikerodong, apakah lebih baik atau sebaliknya.
2. Penempatan
Kalau di rumah ada Cucak Ijo (CI) lain, usahakan mudah-mudahan keduanya tidak saling mendengar suaranya terlebih saling melihat. Sebaiknya, mulai H-3 lomba, Cucak Ijo tidak mendengar bunyi burung lain jenis apapun, kecuali bunyi burung masteran yang suaranya menjadi isian lebih banyak didominasi yang menjadi andalan Cucak Ijo gacoan kita digantangan.
3. Settingan Ekstra fooding (EF)
Ketika tingkat birahi Cucak Ijo (CI) terlalu tinggi atau over birahi (OB), pasti sukar untuk bisa bongkar isian. Faktor yang membuat Cucak Ijo mengalami over birahi (OB) bermacam-macam, tetapi yang paling lebih banyak didominasi yakni lantaran settingan Ekstra fooding (EF) yang terlalu tinggi, utamanya jangkrik yang diberikan saban hari dan ulat hongkong (UH) atau kroto yang lazimnya diberikan mulai H-1 menjelang kontes dan hari H lomba.
Karena itu, mudah-mudahan Cucak Ijo (CI) bisa tampil maksimal, ngotot dan bongkar isian pada ketika dilombakan, semestinya otak-atik lagi settingan Ekstra fooding (EF) baik untuk hariannya maupun pada ketika menjelang kontes dan hari H kontes hingga ditemukan settingan yang paling sempurna untuk Cucak Ijo gacoan kita.
Selain settingan Ekstra fooding (EF), hal-hal lain yang tidak kalah penting yakni perawatan harian seumpama mandi, jemur, pengumbaran, bantuan kombinasi santapan buah yang tepat, serta penempatan yang sempurna juga sungguh menyeleksi penampilan dari Cucak Ijo (CI) pada ketika dilombakan.
Jadi intinya, mudah-mudahan Cucak Ijo (CI) sanggup meraih penampilan maksimalnya, kita selaku perawatnya mesti benar- benar mengerti karakternya agar sanggup menyediakan perawatan yang sempurna untuk Cucak Ijo gacoan kita.
Baca juga:
Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) orisinil Banyuwangi
Penanganan yang sempurna untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi
Demikian sedikit informasi wacana kiat mudah-mudahan Cucak Ijo (CI) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan. Untuk informasi lain seputar burung Cucak Ijo, sanggup dibaca pada postingan yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih