Ilustrasi kontes burung kicau |
- Untuk sanggup mengorbitkan seekor burung mudah-mudahan menjadi juara, syaratnya tidak hanya mesti gacor dan sanggup nampil saja dikala dilombakan. Tapi untuk sanggup juara, burung mesti memiliki mutu yang manis dari segala faktor yang sudah diputuskan dalam patokan analisa kontes burung kicau.
Dalam penyelenggaraan kontes burung kicau, ada beberapa patokan dasar analisa yang sudah menjadi pakem dan janji bersama, yaitu:
1. Irama lagu
Irama lagu merupakan point analisa yang utama dalam kontes burung kicau. Irama lagu merupakan sebuah rangkaian bunyi kicauan dari seekor burung yang memiliki alunan nada dengan tempo ketukan yang dibawakan secara terstruktur dan serasi.
Irama lagu termasuk rangkaian kombinasi naik turunnya nada, kombinasi panjang pendeknya lagu, dan kombinasi speed antara satu lagu dengan lagu yang lain yang dirangkai serta dibawakan secara serasi sehingga menjadi satu rangkaian lagu yang terdengar merdu dan tidak berantakan.
Irama lagu yang bagus merupakan yang memiliki kombinasi lengkap, yaitu: bervariasi, tanpa jeda, memiliki tonjolan (tembakan), permainan speed dan ritme lagu yang ideal, spasi nada, bahan lagu yang variatif, tidak terpotong-potong dan tidak diulang-ulang.
Irama lagu yang bagus mesti membentuk keharmonisan dari seluruh bahan lagu yang dimiliki oleh seekor burung. Disamping itu, burung mesti bersungguh-sungguh melantunkan irama-irama lagu yang masuk patokan penilain juri di saat kontes berlangsung, yakni suara-suara tonjolan yang terdengar lebih mayoritas dari bunyi burung-burung yang lain sehingga lebih gampang terpantau.
2. Volume
Volume termasuk tebal tipisnya suara, yakni kenceng, sedang, dan kecil. Burung tidak hanya bersuara keras/kenceng saja, namun lebih menitik beratkan pada mutu bunyi burung. Bukan volume bunyi yang paling keraslah yang dinilai paling baik, namun mesti ada unsur-unsur yang lain menyerupai kemerduan suara.
Kualitas volume bunyi burung yang bagus merupakan bunyi burung yang empuk (enak didengar) dan tidak cempreng, suaranya juga mesti jernih (kristal), tidak parau dan bersuara nyaring (lantang/tembus).
3. Fisik
Untuk analisa Fisik sanggup dilaksanakan dengan pandangan secara langsung. Yaitu burung mesti sehat, tak punya cacat fisik, warna bulu manis dan tepat (bulu tidak kusam dan tidak rusak), dan hal-hal yang lain yang terlihat.
4. Gaya main
Untuk analisa gaya main sungguh dinamis alasannya merupakan tergantung dari gaya dan huruf yang menjadi ciri khas dari masing-masing jenis burung. Tapi intinya, burung mesti bunyi (berkicau) stabil di atas tangkringan dan tampil menawan di saat berkicau, tidak bertingkah badung menyerupai ngeruji, ngelantai, salto dan yang lain yang sanggup meminimalkan point analisa dari juri lomba.
Jadi kesimpulannya, kontes burung kicau merupakan kontes bertengkar bunyi kicauan burung, atau sanggup di artikan juga kontes seni bunyi burung, dan pastinya yang mesti menjadi point analisa utama merupakan mutu kicauannya (irama lagu) burung, bukan gaya main burung, bukan sangkar burung yang glamor dan mahal, dan bukan siapa pemilik dari burung tersebut.
Jadi, hal paling penting yang mesti kita amati untuk mencetak burung mudah-mudahan sanggup berprestasi di arena kontes merupakan mutu bunyi kicauannya. Walaupun aspek-aspek yang lain juga tidak kalah penting, alasannya merupakan masing-masing saling memiliki keterkaitan satu dengan yang lain mudah-mudahan burung menjadi yang terbaik dan pantas menjadi juara.
Kualitas irama lagu dan bahan lagu yang manis dari seekor burung, tidak sanggup timbul tiba-tiba dengan sendirinya, namun mesti lewat proses panjang dari mulai perawatan harian hingga pada pemasteran yang cocok dan konsisten.
Baca juga: Kriteria analisa kontes pada berbagai macam burung kicau
Demikian sedikit warta mengenai syarat mutlak mudah-mudahan burung pantas menjadi juara. Untuk warta lain seputar burung kicau, sanggup dibaca pada postingan yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih