Perkutut Bangkok dan Perkutut Lokal |
- Secara fisik, antara Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok memang sungguh mirip, baik dari bentuk fisik, warna bulu dan juga corak bulunya. Keduanya masing-masing memiliki penggemar sendiri. Ada yang gandrung dengan Perkutut Lokal dan membuatnya selaku klangenan, ada juga yang sungguh fanatik dengan Perkutut Bangkok selaku klangenannya, meskipun untuk di sekarang ini Perkutut Bangkok lebih terkenal dibanding Perkutut Lokal.
Naiknya popularitas Perkutut Bangkok tidak lepas dari maraknya lomba Perkutut yang di sekarang ini cuma melombakan jenis Perkutut Bangkok, alasannya merupakan untuk jenis Perkutut Lokal di sekarang ini memang tidak dilombakan lagi.
Dari sisi kualitas, banyak penggemar Perkutut mengakui apabila Perkutut Bangkok memang memiliki keistimewaan tersendiri. Keunggulan itu terletak pada suaranya yang menyanggupi standar bunyi Perkutut yang bermutu menurut standarisasi dari P3SI.
Keunggulan yang menonjol dari Perkutut Bangkok merupakan pada huruf suaranya yang ngebass dan menghentak dengan bunyi ujung (tengkung) yang ndlosor dan menggema dengan irama yang merdu dan harmonis. Berbeda dengan bunyi Perkutut Lokal yang condong kecil dan cempreng.
Tapi bagi penggemar sejati Perkutut Lokal, bunyi anggungan Perkutut Lokal memiliki aura magis tersendiri yang dapat menjamah hati dan menentramkan hati bagi yang mendengarnya. Sedangkan bunyi anggungan Perkutut Bangkok meskipun iramanya merdu dan harmonis, namun terdengar hirau taacuh (Jawa:ampang) tidak menjamah hati.
Keistimewaan lain dari Perkutut Bangkok pada usia 8 bulan hingga 1 tahun telah bisa manggung dan pada usia 3 tahun telah mulai gacor dan tekun manggung. Berbeda dengan Perkutut Lokal yang mesti menanti hingga usia 3 tahun gres sanggup tanpa hambatan manggung.
Tapi bedanya, makin bau tanah usia Perkutut Lokal maka mutu bunyi anggungannya akan semakain manis dan berkarakter, mutu suaranya bisa bertahan hingga usia 25 tahun lebih. Sedangkan Perkutut Bangkok pada usia 5 tahun ke atas, mutu bunyi anggungannya akan makin menurun dan makin bau tanah usianya maka suaranya akan makin gembos.
Umur Perkutut Lokal juga lebih panjang dari Perkutut Bangkok, dan daya tahan badan Perkutut Lokal juga lebih besar lengan berkuasa dibanding Perkutut Bangkok.
Tahapan bunyi Perkutut dari piyik hingga gacor/rajin manggung:
• Ngikik
Perkutut masih bunyi Kwik.. Kwik..
• Ndhodok
Perkutut mulai bisa bunyi tut.. tut.. tut.. tut.. dan sering kali telah bisa bunyi hur.. ketek kuk..
• Layon
Perkutut telah mulai tekun bunyi hur.. ketek kuk.. berulang-ulang, namun masih jarang.
• Ngrenteng
Perkutut lebih tekun bunyi hur.. ketek kuk.. hingga 3 atau 4 kali berulang-ulang dengan tempo 10 menit.
• Medoti
Perkutut telah bunyi hur.. ketek kuk.. hingga 5 atau 8 kali berulang-ulang dengan tempo 5-10 menit, kemudian jeda 15-30 menit kemudian bunyi lagi.
• Manggung/Bocor/Gacor
Perkutut telah bisa manggung terus-menerus dan bisa hingga 1 jam tanpa berhenti.
Pada awal-awal manggung bunyi Perkutut condong kurang stabil, namun lama-kelamaan Perkutut akan mulai mendapatkan huruf suarannya.
Baca juga:
Ciri-ciri perbedaan Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok
Perawatan khusus untuk Perkutut mabung
Demikian sedikit info mengenai mutu Perkutut Lokal vs Perkutut Bangkok yang sanggup kami sampaikan pada postingan kali ini. Untuk info lain seputar burung Perkutut, sanggup dibaca pada postingan yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih