Ilustrasi burung kutuan |
- Burung yang terjangkit kutu umumnya tidak menampakkan gejala khusus, bahkan kadang tidak terdeteksi oleh pemiliknya sebelum kutu menyebar keseluruh permukaan bulu burung.
Ciri-ciri permulaan yang terlihat pada burung yang terjangkit kutu akan terlihat bintik-bintik putih pada permukaan bulunya, terlebih saat burung tersebut dijemur, maka bintik-bintik putih pada permukaan bulunya akan terlihat makin banyak.
Setelah serangan kutu makin parah dan menyebar keseluruh badan burung, maka burung yang terjangkit kutu tersebut akan menampakkan gejala selaku berikut:
• Sering menggaruk-garuk tubuhnya dengan cakarnya dan mencabuti bulunya sendiri sebab merasa gatal.
• Burung terlihat kurus dan lesu.
• Bulu-bulunya terlihat kusam dan rusak.
• Burung menjadi kurang aktif dan malas bunyi.
• Bulu-bulu halus/bulu-bulu kecil sering rontok seumpama mabung namun tidak pernah selesai.
Ada beberapa cara yang sering dan biasa digunakan oleh para Kicau Mania untuk mengobati burung yang terjangkit kutu, di antaranya:
1. Menggunakan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras
Caranya:
Rebus beberapa lembar daun sirih dengan air secukupnya, tunggu hingga air mendidih dan berwarna hijau gelap kemudian diangkat dan di dinginkan terlebih dulu.
Setelah dingin, kemudian diaduk dengan air bekas cucian beras. Campuran air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut digunakan untuk memandikan burung yang terjangkit kutu, sanggup dengan disemprot menggunakan sprayer atau dipegang dengan tangan kemudian badan burung dicelupkan eksklusif kedalam air hingga sebatas leher kedalam air dalam wadah/baskom. Untuk penggalan kepala sanggup di usap dengan jari hingga seluruh bulu-bulunya berair kuyup.
Setelah final dimandikan dengan adonan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras, semestinya jangan dibilas dahulu hingga bulu-bulunya kering mudah-mudahan semua kutu dan telornya betul-betul mati.
Tapi menurut pengalaman saya pribadi, cara mengobati kutuan pada burung dengan menggunakan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut kurang efektif untuk membasmi kutu yang sudah menyebar keseluruh permukaan bulu burung.
Memandikan burung dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras cuma sanggup digunakan untuk pencegahan saja agar burung tidak terjangkit kutu, sebab air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tidak sanggup membasmi kutu dengan segera sebab tidak sanggup membunuh kutu secara langsung.
Kalaupun bisa, maka akan memerlukan waktu yang cukup usang sebab mesti sering memandikan burung yang terjangkit kutu tersebut secara berkala dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras. Dan cara ini mempunyai potensi menghasilkan burung menjadi stres dan trauma dengan pemiliknya sebab merasa sering diperlakukan tidak baik oleh pemiliknya.
2. Menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung kicau
Cara yang paling efektif untuk membasmi kutu pada burung kicau yakni dengan menggunakan shampo khusus untuk burung kicau yang banyak dijual di kios-kios pakan dan peralatan burung, dan semestinya seleksilah shampo burung dengan brand dari brand yang sudah tenar dan terpercaya.
Dengan menggunakan shampo khusus burung, maka cuma dengan pemakaian berkala selama sepekan saja maka kutu-kutu yang membandel akan hilang semua hingga telor-telornya, dan cara ini tidak mempunyai potensi menghasilkan burung stres sebab burung cukup disemprot dengan air yang sudah diaduk shampo burung. Dan cara memandikannya juga sama seumpama kita memandikan burung sehari-hari.
Setelah burung sembuh dari kutuan dan semua bintik-bintik putih pada permukaan bulunya hilang, penggunaan shampo masih sanggup dilanjutkan sepekan sekali selaku pencegahan mudah-mudahan burung tidak kutuan lagi.
Penyakit kutuan pada burung kicau kerap kali kita anggap sepele sebab pada mulanya tidak mempengaruhi tampilan dan keadaan kesehatan burung. Tapi kalau terus dibiarkan dan tidak secepatnya di obati, maka akan bertambah parah dan membuat menurunnya tampilan burung dan juga keadaan kesehatannya.
Untuk menangkal mudah-mudahan burung peliharaan kita tidak terjangkit kutu, kita mesti mempertahankan kebersihan sangkar dan perlengkapannya seumpama tangkringan, cepuk pakan dan minumnya serta kerodongnya dengan berkala menbersihkannya.
Rutinitas mandi dan jemur juga mesti dijalankan secara berkala dan bersiklus mudah-mudahan burung senantiasa sehat dan terhindar dari serangan kutu.
Jika burung-burung kita menggunakan keramba yang serupa untuk mandi, semestinya keramba dicuci higienis dahulu sehabis digunakan untuk memandikan burung dan akan digunakan untuk memandikan burung yang lainnya.
Penggunaan kerodong juga mesti diperhatikan, usahakan satu kerodong digunakan untuk satu burung saja, jangan menggunakan satu kerodong bergantian dengan burung yang lainnya. Karena dikuatirkan, ada salah satu burung kita yang terjangkit kutu dan sanggup menulari burung yang lain lewat kerodong yang digunakan secara bergantian tersebut.
Baca juga:
Penyebab dan cara menangani Lovebird (LB) cabut bulu
Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak
Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan pengecap buaya
Demikian sedikit gunjingan wacana cara menangkal dan mengobati kutuan pada burung kicau. Untuk gunjingan lain seputar burung kicauan, sanggup dibaca pada postingan yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih