Ilustrasi Murai Batu kanibal sayap |
- Dalam memelihara Murai Batu (MB), kadang kita jumpai Murai Batu yang bertingkah tidak normal, salah satunya yakni kanibal (cabut bulu). Perilaku negatif tersebut akan memunculkan kerusakan pada bulu-bulu Murai Batu pada bagian-bagian tertentu, menyerupai bulu sayap, bulu dada, bulu dibagian perut, bulu paha, dan bulu ekornya lantaran dipatuki sendiri.
Perilaku tidak wajar tersebut sanggup disebabkan lantaran Murai Batu (MB) mengalami keadaan tertentu yang menyebabkannya tertekan dan putus asa kemudian melampiaskannya dengan mematuki bulunya sendiri (kanibal).
Perilaku kanibal tersebut pastinya akan menghasilkan bulu-bulunya menjadi rusak dan berantakan. Akibatnya penampilan fisik Murai Batu (MB) tersebut menjadi kurang menarik, dan meskipun burung tersebut gacor niscaya akan menurunkan harga jualnya.
Perilaku kanibal pada Murai Batu (MB) sanggup disebabkan lantaran beberapa faktor, antara lain:
1. Pemberian jenis pakan dan takaran yang tidak tepat
Pemberian pakan dengan takaran yang tidak sempurna (kurang atau over), dan juga jenis pakan yang tidak cocok dengan keperluan dan juga aksara dari Murai Batu (MB) sanggup menjadi penyebab timbulnya sikap kanibal tersebut.
Ada berbagai macam kanibal pada Murai Batu (MB) yang disebabkan lantaran tunjangan pakan yang tidak tepat, yaitu:
• Kekurangan nutrisi
Kanibal yang disebabkan lantaran Murai Batu (MB) kelemahan kalsium, sehingga Murai Batu akan mencari sumber kalsium dari bulu dan kukunya dengan cara mencabuti bulu-bulunya atau bahkan kuku-kukunya untuk mendapat asupan kalsium.
• Over birahi (OB)
Kanibal yang disebabkan lantaran Murai Batu (MB) kelebihan asupan protein dari tunjangan pakan yang mengandung protein tinggi menyerupai jangkrik dan kroto dalam jumlah yang berlebihan yang mengakibat Murai Batu mengalami over birahi (OB), dan keadaan birahi yang terlalu over tersebut bila tidak tersalurkan dalam waktu usang akan dilampiaskan dengan mencabuti bulu-bulunya sendiri (kanibal).
Sebetulnya Murai Batu (MB) memang mesti dalam keadaan birahi mudah-mudahan lebih tekun berkicau dan gacor, namun bila keadaan birahi tersebut telah melalui batas (over), maka Murai Batu tersebut akan mengerjakan sikap negatif selaku pelampiasan dari rasa frustasinya tersebut, di antaranya yakni sikap kanibal (cabut bulu).
• Over emosi
Penjemuran dan tunjangan Ekstra fooding (EF) yang mempunyai potensi menaikkan suhu badan menyerupai umpamanya ulat hongkong (UH), akan mengakibatkan emosi dari Murai Batu (MB) meningkat dan mengakibatkan naluri fighter Murai Batu meluap-luap. Tapi bila keadaan siap tempur tersebut tidak dilampiaskan dengan dipertemukan musuh (ditrek/dilombakan), maka Murai Batu akan mengalami over emosi akhir tidak adanya musuh di saat keadaan emosinya sedang naik.
Keadaan tersebut mempunyai potensi mengakibatkan Murai Batu (MB) menjadi kanibal dan mematuki bulunya sendiri selaku pelampiasan dari emosinya yang terlalu tinggi.
2. Murai Batu (MB) tertekan lantaran kalah mental
Kanibal pada Murai Batu (MB) juga sanggup disebabkan lantaran tertekan/kalah mental dari Murai Batu lain yang lebih dominan.
Mental Murai Batu (MB) yang masih muda condong belum stabil, sehingga bila dipaksakan untuk mengikuti kontes atau dipertemukan dengan Murai Batu yang telah mapan (dewasa), maka akan mengakibatkan Murai Batu muda tersebut menjadi tertekan/terintimidasi.
Hal itu akan mengakibatkan Murai Batu (MB) muda mengerjakan tingkah laris yang tidak menentu selaku pelampiasan dari rasa frustasinya, salah satunya dengan mematuki bulunya sendiri (kanibal).
3. Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu lantaran terjangkit kutu
Jika Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu lantaran terjangkit kutu, untuk mengatasinya sanggup dibaca disini
Ada beberapa cara untuk menangani sikap kanibal pada Murai Batu (MB), antara lain:
4. Settingan Ekstra fooding (EF)
Pemberian hidangan Ekstra fooding (EF) untuk Murai Batu (MB) memang sungguh penting untuk memaksimalkan performanya, lantaran jenis pakan hewani tersebut yakni pakan alami Murai Batu di habitat aslinya.
Tapi takaran dan jenisnya mesti diadaptasi dengan keperluan dan juga aksara dari Murai Batu (MB) tersebut, sehingga tidak mempunyai potensi mengakibatkan Murai Batu mengerjakan perilaku-perilaku negatif.
Misalnya:
• Untuk Murai Batu (MB) yang mempunyai aksara fighter tinggi/emosional, Ekstra fooding (EF) yang tepat diberikan yakni yang mengandung protein tinggi namun yang tidak mempunyai potensi menaikkan suhu badan secara drastis, misalnya: jangkrik dan kroto dengan takaran yang lumayan banyak untuk mendongkrak birahinya.
• Untuk Murai Batu (MB) dengan aksara fighter rendah/kurang emosi, Ekstra fooding (EF) yang tepat diberikan yakni yang sanggup mengembangkan suhu badan secara drastis, misalnya: ulat hongkong (UH) dan larva tawon untuk mendongkrak emosinya.
Jadi intinya, mudah-mudahan Murai Batu (MB) tidak mengerjakan perilaku-perilaku negatif menyerupai kanibal, maka kita mesti menampilkan pakan yang bermutu untuk memadai keperluan nutrisi dari Murai Batu (MB), namun jenis dan porsinya mesti diadaptasi dengan keperluan dan aksara dari Murai Batu yang kita rawat tersebut.
5. Perawatan harian yang sempurna dan terjadwal
Perawatan harian untuk Murai Batu (MB) mesti dijalankan secara berkala dan terjadwal, misalnya:
• Mandi
Perawatan mandi untuk Murai Batu (MB) juga mesti dijalankan dengan sempurna dan konsisten. Untuk Murai Batu dengan aksara fighter tinggi/emosional, mesti sering dimandikan untuk meredam emosinya yang meluap-luap.
Dan untuk Murai Batu (MB) dengan aksara fighter rendah/kurang emosi, intensitas mandinya dikurangi mudah-mudahan suhu tubuhnya tidak ngedrop yang mau memunculkan emosinya kian rendah.
• Jemur
Penjemuran memang mesti dijalankan secara berkala untuk mempertahankan kesehatan Murai Batu (MB). Penjemuran juga berperan penting untuk mengendalikan suhu badan ideal Murai Batu yang berhubungan dengan tingkat emosinya.
Untuk Murai Batu (MB) dengan aksara fighter tinggi/emosional, penjemuran dijalankan seperlunya saja, lantaran Murai Batu tipe ini emosinya telah tinggi, jadi tidak perlu digenjot dengan penjemuran lagi.
Untuk Murai Batu (MB) dengan aksara fighter rendah/lambat panas, durasi penjemuran mesti optimal untuk mendongkrak emosinya mudah-mudahan lebih agresif, lantaran Murai Batu tipe ini condong kurang emosi/lambat panas, jadi emosinya mesti digenjot dengan penjemuran yang lama.
Jadi intinya, perawatan harian menyerupai mandi dan jemur juga mesti dijalankan secara sempurna dan konsisten sesuai dengan karakternya mudah-mudahan suhu badan Murai Batu (MB) berada pada level yang ideal, sehingga Murai Batu senantiasa dalam keadaan fisik yang prima dan tidak mengerjakan perilaku-perilaku negatif menyerupai kanibal dan lainnya.
6. Pengumbaran
Pengumbaran juga perlu dijalankan secara terencana dan terjadwal. Selain untuk melatih stamina dan nafas Murai Batu (MB), pengumbaran juga berharga selaku fasilitas refreshing untuk Murai Batu mudah-mudahan tidak mengalami stres lantaran terlalu usang berada dalam sangkar harian yang menghambat ruang geraknya.
Stres berkepanjangan yang di alami Murai Batu (MB) juga sanggup mengakibatkan timbulnya perilaku-perilaku negatif menyerupai kanibal bila tidak secepatnya di atasi. Dan terapi umbaran sanggup meminimalisir stres pada Murai Batu, lantaran di saat berada di dalam sangkar umbaran yang luas, Murai Batu sanggup melayang lebih leluasa menggerakkan otot-otot sayapnya yang telah usang tidak digunakan untuk terbang.
Hal itu akan menghasilkan Murai Batu (MB) merasa lebih rileks, terlebih bila disokong dengan situasi disekitar sangkar umbaran yang dikondisikan menyerupai di habitat aslinya dengan banyak pepohonan, pastinya akan lebih efektif.
7. Sering ditrek/dilombakan
Murai Batu (MB) yang bertingkah kanibal, rata-rata yakni Murai Batu yang mempunyai aksara fighter tinggi. Murai Batu dengan aksara tersebut condong sungguh kasar dan senantiasa ingin bertarung.
Perilaku kanibal tersebut yakni bentuk dari pelampiasan emosinya yang tidak tersalurkan. Jadi, bila kita mempunyai Murai Batu (MB) dengan aksara tersebut, maka kita mesti berkala mempertemukannya dengan Murai Batu lain untuk ditrek atau membawanya ke arena Latber mudah-mudahan emosinya terlampiaskan.
Baca juga:
Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang sempurna dan efektif
Penyebab Murai Batu (MB) ngetem di saat lomba
Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak
Perawatan yang sempurna untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak
Demikian sedikit warta mengenai kiat untuk menangani Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu. Untuk warta lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada postingan yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih