Tips Perawatan Burung Murai Papua Bakalan Biar Jinak Dan Tekun Bunyi

Cara merawat burung Ekek Keling mudah-mudahan jinak dan gacor

Dengan tipe suaranya yang bergairah dan monoton, burung Murai Papua juga sanggup dijadikan selaku burung masteran untuk memperbesar kombinasi bunyi kicauan burung-burung lain. Burung ini juga tergolong burung yang gampang dipelihara alasannya yakni gampang menyesuaikan diri dengan lingkungan gres sehingga sanggup cepat bunyi.

Burung Murai Papua tergolong jenis burung predator, pakan alami burung ini di alam bebas yakni serangga, ulat, kadal, burung-burung kecil dan hewan-hewan kecil lainnya. Tapi di saat dipelihara didalam sangkar seharusnya burung Murai Papua dilatih untuk makan voer untuk memudahkan dalam perawatan hariannya.

Berikut ini cara merawat burung Murai Papua bakalan mudah-mudahan cepat jinak dan tekun bunyi:

1. Adaptasi lingkungan

Tahap pertama yang mesti dilaksanakan setelah kita berbelanja burung Murai Papua bakalan yakni menempatkannya didalam sangkar yang ukurannya cukup luas mudah-mudahan ekornya yang panjang tidak rusak. Tempatkan kandangnya dilokasi yang sepi mudah-mudahan burung tidak stress. Pada masa penyesuaian berikan pakan full jangkrik, ulat hongkong atau ulat sangkar selama 3 hari.

2. Melatih burung makan voer

Setelah dipelihara selama 3 hari, mulai ajari burung Murai Papua bakalan untuk makan voer dengan cara mencampur voer halus dengan belahan jangkrik atau belahan ulat hongkong. Campurkan voer hingga merata mudah-mudahan dikala burung mengkonsumsi jangkrik atau ulat hongkong, maka voer-nya juga ikut tergoda sehingga lama-kelamaan burung akan sudah biasa dengan aroma dan rasa dari voer yang kita berikan.

Untuk sementara sebelum burung Murai Papua ngevoer seharusnya tidak usah dimandikan dulu, namun cukup dijemur saja selama sekitar 1 jam setiap pagi ditempat yang hening dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelah tamat dijemur, kemudian burung di angin-anginkan ditempat yang teduh dan berikan pakan berupa adonan voer halus dan jangkrik atau ulat hongkong yang dipotong-potong.

Lakukan cara ini saban hari mudah-mudahan burung Murai Papua bakalan tetap sehat dan mau makan voer sehingga kita tidak repot dalam perawatan sehari-harinya, alasannya yakni yang paling penting dari perawatan burung Genteot bakalan yakni melatihnya untuk makan voer mudah-mudahan burung tidak mati kelaparan kalau extra foodingnya habis.

Untuk sementara selama burung dalam masa penyesuaian seharusnya wilayah menggantangnya jangan dipindah-pindah mudah-mudahan burung sanggup cepat mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan cepat mapan. Untuk perawatan hariannya cukup diberi pakan dan air minum, dijemur dan dibersihkan kandangnya. Setelah burung ngevoer total, gres mulai dimandikan setiap pagi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer setiap pagi mudah-mudahan burung cepat jinak.

Cek kotorannya kalau bentuknya padat dan warnanya sama menyerupai warna voer yang kita berikan mempunyai arti burung sudah ngevoer, namun untuk memastikannya coba selama sehari burung jangan diberi extra fooding (EF), cukup diberikan voer dan air minum saja. Jika burung sudah ngevoer niscaya akan mengkonsumsi voer yang kita sediakan dikala merasa lapar.

Setelah burung Murai Papua sudah ngevoer total, untuk perawatan hariannya cukup diberikan pakan voer bergairah dan extra fooding (EF) cukup diberikan pada pagi dan sore hari saja. Pada pagi hari berikan jangkrik sebanyak 5 - 7 ekor dan pada sore hari diberikan jangkrik lagi sebanyak 5 - 7 ekor. Bisa juga disertakan ulat sangkar sebanyak 1 - 2 sendok makan saban hari ditaruh dalam cepuk terpisah.

3. Penjinakan

Setelah burung Murai Papua ngevoer total, perawatan tahap berikutnya yakni proses penjinakan. Hal ini perlu dilaksanakan mudah-mudahan burung tidak senantiasa klabrakan dikala didekati dan mudah-mudahan burung berani bunyi walaupun ada orang disekitarnya.

Cara menjinakkan burung yang paling lazim yakni dengan berkala memandikannya hingga berair kuyup kemudian diberikan jangkrik lansung dari tangan kita. Tujuannya untuk membiasakan burung dengan eksistensi pemiliknya dan mengajarkan pada burung bahwa kita bukan bahaya sehingga lama-kelamaan burung akan tergantung terhadap kita selaku perawatnya.

Akan lebih manis lagi di saat burung dalam keadaan berair kuyup dan tidak sanggup bergerak, masukkan tangan kita ke dalam sangkar kemudian elus-elus kepalanya sambil diberi jangkrik. Dengan diperlakukan lembut dan sarat kasih sayang menyerupai itu burung Murai Papua bakalan akan lebih singkat jinak dan nantinya sanggup jinak total serta akan bersikap manja terhadap pemiliknya.

Setelah tamat dimandikan dan dijemur, kemudian gantang burung ditempat ramai yang banyak lalu-lalang orang atau kendaraan untuk membiasakan burung dengan acara Manusia disekitarnya. Pada mulanya burung mungkin akan klabrakan dan ketakutan, bahkan kepalanya sanggup hingga luka-luka alasannya yakni menabrak jeruji sangkar, namun setelah beberapa hari burung akan menjadi lebih hening dan tidak glabrakan lagi di saat ada orang yang mendekati kandangnya.

Dengan cara ini sanggup ditentukan burung Murai Papua bakalan akan lebih singkat jinak walaupun mulanya sanggup hingga luka-luka dan bulu-bulunya rusak, bahkan sama sekali tidak mau bunyi. Tapi nantinya burung tidak akan takut lagi dengan eksistensi orang disekitarnya dan akan berani berkicau walaupun ada orang didekatnya.

Jika burung Murai Papua tidak dibiasakan digantang ditempat ramai dan senantiasa diposisikan dilokasi yang sepi, nantinya burung akan tetap giras dan senantiasa glabrakan dikala didekati, khususnya kalau kandangnya di angkat. Mungkin burung akan cepat bunyi kalau digantang ditempat sepi, namun di saat ada orang melalui niscaya akan eksklusif membisu dan bahkan glabrakan ketakutan. Jika menyerupai itu pastinya burung akan usang untuk menjadi gacor dan cuma akan bunyi di saat situasi disekitar kandangnya sepi.

Lakukan perawatan di atas secara berkala dan konsisten mudah-mudahan burung Murai Papua bakalan cepat jinak dan mapan. Setelah mapan, burung ini akan tekun bunyi dan gacor seharian dengan bunyi khasnya yang kasar.

Baca juga:

Cara merawat dan menjinakkan anakan burung Bubut

Jenis-jenis burung Kedasih dan mitosnya

Demikian sedikit warta mengenai kiat perawatan burung Murai Papua bakalan mudah-mudahan jinak dan tekun bunyi yang sanggup kami sampaikan pada postingan kali ini. Untuk warta lain seputar burung kicauan, sanggup dibaca pada postingan lainnya.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH