Ciri-ciri perbedaan Ciblek Kristal dan Ciblek Semi Tapi untuk merawat anakan burung Ciblek perlu ketekunan dan ketelatenan agar burung sanggup bertahan hidup dan sehat lantaran dikala masih anakan/piyik ialah masa-masa kritis lantaran keadaan fisik burung masih sungguh lemah, bulu-bulunya masih belum berkembang tepat dan belum sanggup makan sendiri sehingga mesti diloloh. Untuk merawat anakan burung Ciblek yang masih lolohan memang memerlukan perhatian extra dan mesti menyempatkan lumayan banyak waktu lantaran setiap 15 menit sekali lazimnya anakan burung Ciblek akan merengek-rengek minta diloloh dengan membuka paruhnya lebar-lebar. Berikut ini cara merawat dan meloloh anakan burung Ciblek agar bertahan hidup dan cepat besar: 1. Penempatan Anakan burung Ciblek, utamanya yang masih piyik/lolohan memang memerlukan perhatian ekstra, baik itu anakan burung Ciblek Kristal, Ciblek Semi, Ciblek Gunung (Cigun), ataupun Ciblek Sawah (Klik-klik). Jika kita mendapat anakan/piyik burung Ciblek yang masih berada didalam sarangnya, maka burung perlu diberi penghangat, utamanya pada malam hari agar tidak kedinginan lantaran bulu-bulunya belum berkembang sempurna. Gunakan bolam lampu 5 watt didekat sarangnya selaku penghangat. Suhu ideal untuk menghangatkan badan anakan/piyikan burung yaitu 37 - 38 °C. Untuk mengukur suhu di sekeliling sarang burung sanggup menggunakan thermometer. Tapi apabila tidak ada thermometer cukup dikira-kira saja jarak bolam lampunya agar anakan burung merasa hangat namun jangan terlalu dekat. Jika anakan/piyik burung Ciblek sudah berusia 2 ahad lebih dan sudah sanggup bertengger, maka anakan burung Ciblek tersebut sudah sanggup diposisikan didalam sangkar harian yang bab dasar/alasnya dilapisi dengan kertas agar kaki burung tidak terjepit jeruji kandang. Sedangkan pada bab atas sangkar dipasang bolam lampu 5 watt selaku penghangat. 2. Cara meloloh anakan burung Ciblek (Ciblek Kristal, Ciblek Semi, Ciblek Gunung, Ciblek Sawah) Untuk anakan/piyik burung Ciblek yang masih berusia dibawah 1 minggu, cukup diloloh dengan kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya dan jangkrik kecil namun cukup bab perutnya saja yang diberikan. Sebelum diberikan pada anakan burung Ciblek, apalagi dahulu kroto atau perut jangkrik dicelupkan air agar mudah ditelan. Untuk anakan burung Ciblek yang berusia 1 ahad lebih sanggup mulai diberi pakan berupa gabungan voer dan kroto atau perut jangkrik. Siapkan voer halus, kroto segar dan air bersih, lebih manis lagi apabila mengguanakan air matang. Campurkan ketiga materi tersebut kemudian di aduk hingga rata untuk dijadikan adonan. Usahakan gabungan tidak terlampau kental agar mudah ditelan. Lolohkan gabungan tersebut pada anakan burung Ciblek menggunakan kayu atau sendok kecil. Haluskan bab tepi kayu agar tidak melukai paruh dan tenggorokan burung. Jika anakan burung Ciblek sudah berusia 2 - 3 minggu, gabungan voer dan kroto/perut jangkrik dibentuk lebih kental. Setelah anakan burung Ciblek berusia 3 - 4 ahad lazimnya sudah sanggup mematuk makanan sendiri, jadi sudah sanggup mulai diberikan voer halus kering. Pada usia ini burung sudah sanggup diposisikan didalam sangkar harian lantaran burung sudah sanggup bertengger dengan baik dan sudah tidak perlu diberi lampu pemanas lagi lantaran bulu-bulunya sudah berkembang semua.
|