Jenis-jenis burung Kedasih dan mitosnya Berikut ini cara merawat anakan/piyik burung Kedasih dari lolohan: 1. Pemberian pakan Jenis pakan alami burung Kedasih di alam bebas merupakan serangga, ulat, dan binatang-binatang kecil lainnya. Tapi di saat dipelihara semestinya burung ini dilatih untuk makan voer sejak anakan mudah-mudahan nantinya lebih gampang dalam perawatan hariannya, mudah-mudahan kita tidak perlu mesti senantiasa menawarkan pakan alami setiap saat. Jika burung sudah ngevoer, pakan alami seumpama jangkrik dan ulat hongkong cuma diberikan selaku pakan tambahan/extra fooding (EF) saja. Untuk meloloh anakan burung Kedasih sanggup menggunakan voer halus yang diaduk sedikit air dan elemen perut jangkrik. Berikan gabungan pakan tersebut menggunakan sendok kecil setiap kali burung merasa lapar. Setelah diloloh kemudian berikan beberapa tetes air minum. Buatlah adonan voer mudah-mudahan tidak terlampau encer atau terlalu padat mudah-mudahan lebih gampang ditelan oleh anakan burung Kedasih. Jika adonan tidak habis semestinya sisanya dibuang. Selain menghasilkan adonan sendiri menggunakan voer dan jangkrik, sanggup juga menggunakan voer khusus lolohan yang bentuknya sudah diadaptasi dengan takaran sekali telan. Cara penggunaannya juga mudah, voer apalagi dahulu diseduh/direndam dengan air hangat hingga menjadi lunak kemudian airnya ditiriskan. Setelah cuek sanggup pribadi dilolohkan pada anakan burung Kedasih. Kandungan nutrisi pada voer khusus lolohan anakan burung ini sudah cukup lengkap sehingga bila tidak diberikan tambahan fooding (EF) juga tidak masalah. Tapi untuk menyanggupi keperluan nutrisi anakan burung Kedasih dan untuk mempercepat pertumbuhannya, semestinya extra fooding (EF) seumpama jangkrik dan ulat hongkong atau ulat sangkar tetap diberikan setiap hari. Anakan burung Kedasih sanggup mulai diberikan ulat sangkar atau ulat hongkong yang diaduk dengan voer berangasan (kering) setelah berusia 30 hari sekalian untuk mengajari burung untuk menuntut ilmu makan sendiri. Setelah burung Kedasih makan voer kering, untuk berikutnya pertolongan extra fooding (EF) seumpama jangkrik dan ulat hongkong cukup diberikan pada pagi dan sore hari saja dengan takaran secukupnya. 4. Perawatan mandi dan jemur Pada usia 15 hari, anakan burung Kedasih mulai dijemur namun cukup 10 menit saja setiap pagi dan jangan dimandikan dulu. Setelah berumur 25 hari, durasi penjemuran ditingkatkan menjadi 15 menit setiap pagi dan mulai dilatih mandi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer namun jangan hingga berair kuyup. Semakin besar, durasi penjemuran terus ditingkatkan dan mulai dimandikan saban hari jikja cuaca cerah, namun tetap dengan semprotan halus. 5. Kebersihan kandang Agar burung senantiasa sehat, kebersihan sangkar juga mesti diamati sebab kotoran yang menumpuk dan sisa-sisa pakan yang berceceran didasar sangkar sanggup menjadi sarang kuman dan basil penyebab penyakit.
|