Akan tetapi anehnya ada satu jenis anggota suku ini yang menyebar terbatas (endemik) di pulau-pulau sekitar Sulawesi dan Maluku, yakni Brinji emas (Alophoixus (Hypsipetes) affinis). Bahkan alasannya yakni hidup di kawasan kepulauan yang terisolir satu sama lain selama jutaan tahun, spesies ini sudah bermetamorfosis sembilan subspesies yang berbeda.
Beberapa tumpuan anggota suku merbah ini selain cucak rowo (Pycnonotus zeylanicus) yakni Cucak kuning (P. melanicterus), Cucak kutilang (P. aurigaster), Cucak gunung (P bimaculatus), Merbah cerukcuk (P. goiavier), Merbah belukar (P. plumosus) dan Empuloh janggut (Alophoixus bres).
Cucak rawa dipahami biasa selaku cucakrawa, cangkurawah (Sunda), dan barau-barau (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul, mengacu pada warna kepalanya yang kuning-jerami pucat. Nama ilmiahnya yakni Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789).
Burung yang berskala sedang, panjang badan total (diukur dari ujung paruh sampai ujung ekor) sekitar 28 cm ini memiliki mahkota (sisi atas kepala) dan epilog indera pendengaran berwarna jingga- atau kuning-jerami pucat; setrip malar di segi dagu dan garis kekang yang melintasi mata berwarna hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan; leher dan dada abu-abu bercoret putih; perut abu-abu, dan pantat kuning. Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki coklat gelap..