Suara lebih berat dan lebih keras dari biasanya cucak dan merbah. Siulan jernih, jelas, berirama baku yang merdu. Kerap kali terdengar bersahut-sahutan.
Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan banyak sekali buah-buahan yang lunak menyerupai buah jenis-jenis beringin.
Menyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bab barat. Di Jawa Barat terdapat hingga ketinggian 800 m dpl., tetapi kini telah sungguh jarang jawaban perburuan.
Merupakan salah satu burung yang sungguh diminati orang selaku burung peliharaan, alasannya merupakan kicauannya yang merdu. Di Jawa, burung ini telah sungguh jauh berkurang populasinya alasannya merupakan perburuan yang ramai sejak tahun ’80an.
Burung-burung yang diperdagangkan di Jawa pada biasanya didatangkan dari Sumatra dan Kalimantan. Kini di banyak bab Pulau Sumatra (misalnya di Jambi, di sepanjang Batang Bungo) pun populasinya terus menyurut. Collar dkk. (1994, dalam MacKinnon dkk. 2000) mengelompokkan populasi cucak rawa ke dalam status rentan. Demikian pula IUCN menyatakan bahwa burung ini berstatus Rentan (VU, Vulnerable). Uraian status konservasi yang lebih rinci sanggup dilihat pada situs IUCN di bawah.
Jika tidak ada langkah evakuasi yang lebih baik dari sekarang, barangkali bertahun-tahun ke depan burung ini cuma tinggal kenangan; tinggal disebut-sebut dalam nyanyian menyerupai dalam lagu Manuk Cucakrowo di Jawa.