Burung-burung masteran yang sesuai untuk Murai Batu Suara burung Murai Air condong monoton dan terdengar menyerupai dengan bunyi air mengucur dengan tempo yang cukup rapat dan akan terus di ulang-ulang sehingga apabila dijadikan masteran, suaranya sanggup cepat direkam oleh burung yang dimaster sebab lagunya tidak berubah-ubah. Untuk memunculkan burung Murai Air selaku burung masteran pastinya burung mesti sudah gacor mudah-mudahan bunyi kicauannya sanggup terdengar oleh burung yang dimaster seharian sehingga suaranya sanggup cepat terekam. Untuk menghasilkan burung Murai Air tekun bunyi pastinya burung mesti sudah jinak atau paling tidak sudah semi jinak mudah-mudahan burung berani berkicau walaupun ada orang disekitarnya. Tapi untuk menjinakkan burung Murai Air memang membutuhkan kesabaran, terlebih apabila burung Murai Air yang dipelihara yakni burung bakalan tangkapan hutan yang sudah dewasa, pastinya akan lebih sukar untuk dijinakkan sebab karkternya sungguh liar. Baca juga: Penyebab ajal pada Murai Batu bakalan/muda hutan (MH) Berikut ini cara merawat burung Murai air mudah-mudahan cepat jinak dan tekun bunyi: Jika kita memelihara burung Murai Air bakalan yang belum ngevoer, maka burung perlu di adaptasikan dengan lingkungan barunya dan mesti dilatih untuk makan voer dahulu sebelum melangkah ke tahap penjinakan. 1. Adaptasi lingkungan baru Pada tahap permulaan semestinya burung Murai Air bahan/bakalan diposisikan dilokasi yang damai dan kandangnya dikerodong untuk menghemat tingkat stressnya sebab gres berpindah ke lingkungan yang baru. Pada masa pembiasaan ini semestinya lokasi penempatatan sangkar jangan dipindah-pindah dahulu hingga burung Murai Air bahan/bakalan tersebut ngevoer total. Sebelum Murai Air bahan/bakalan dimasukkan ke dalam kandang, semestinya bulu-bulunya dibasuh dengan air terlebih dahulu untuk menghemat tingkat stressnya. Jangan lupa letakkan juga cepuk air yang berskala cukup besar didalam kandangnya mudah-mudahan Murai Air bakalan tersebut sanggup mandi sendiri di saat menginginkannya. Karena burung ini sungguh menggemari mandi lazimnya sehabis bulu-bulunya dibasuh air akan melanjutkan mandi didalam cepuk. Setelah itu berikan kroto higienis satu cepuk untuk memulihkan staminanya, untuk pakan utamanya cukup diberikan pisang kepok. 2. Cara melatih burung Murai Air bakalan makan voer Setelah dipelihara selama 3 hari, kita sanggup mulai melatih burung Murai Air bakalan tersebut untuk makan voer, caranya: Kupas pisang kepok kemudian lumatkan atau diiris kecil-kecil kemudian campurkan dengan voer halus dan di aduk hingga rata. Masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang dan taburi permukaannya dengan voer kering kemudian berikan pada burung Murai Air atau sanggup juga ditaruh didalam cepuk. Lakukan cara ini saban hari dan perbanyak dosis adonan voer dalam adonan pisang setiap harinya hingga burung Murai Air mau makan voer polos tanpa adonan pisang. Cara yang lain untuk melatih burung Murai Air ngevoer yakni dengan menampilkan kroto higienis yang diaduk dengan voer halus. Tapi apabila tidak ada kroto sanggup juga menggunakan ulat hongkong (UH) yang dipotong-potong atau menggunakan ulat sangkar yang diaduk dengan voer halus. Berikan kroto atau ulat yang diaduk voer halus tersebut sebanyak 3x dalam sehari yakni pada pagi, siang, dan sore hari. Bisa juga disertakan jangkrik yang sudah dibuang kaki-kakinya sebanyak 5 ekor pada pagi, siang dan sore hari. Untuk memutuskan apakan burung sudah ngevoer atau belum sanggup dilihat dari kotorannya, apabila bentuknya padat dan warnanya sama dengan warna voer yang kita berikan mempunyai arti Murai Air bakalan tersebut sudah mulai mau makan voer. Setelah burung Murai Air bakalan sudah sungguh-sungguh mau makan voer halus tanpa adonan kroto dan ulat, mempunyai arti sudah saatnya untuk mulai mencampurkan sedikit voer bernafsu mudah-mudahan nantinya burung sudah biasa menyantap voer kasar. Setelah burung Murai Air mau makan voer kasar, coba jangan diberikan buah dan extra fooding (EF) dari pagi hingga siang hari, namun air minum mesti tetap disediakan. Pantau apakah burung mau makan voer bernafsu yang kita sediakan atau tidak. Jika burung mau makan voer bernafsu tanpa adonan apapun mempunyai arti sudah ngevoer total. Tapi apabila ternyata burung Murai Air tersebut sama sekali tidak memakan voer bernafsu yang kita sediakan hingga siang hari mempunyai arti burung belum ngevoer total. Segera berikan buah dan extra fooding (EF) mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak di harapkan dan ulangi tindakan di atas hingga burung Murai Air bakalan tersebut sungguh-sungguh mau makan voer polos tanpa adonan pisang atau extra fooding (EF). Baca juga: Cara gampang dan cepat melatih Cucak ijo ngevoer 3. Cara menjinakkan burung Murai Air Pada dasarnya burung Murai Air atau Murai Besi tangkapan hutan memang sungguh liar dan sukar jinak, terlebih burung yang sudah dewasa/tua sehingga di saat dipelihara didalam sangkar lazimnya burung akan glabrakan panik bahkan hingga kepalanya luka-luka sebab menabrak jeruji sangkar di saat ada orang yang mendekati kandangnya. Cara efektif untuk menjinakkan burung Murai Air bakalan yakni dengan berkala memandikannya saban hari pada pagi dan sore hari. Mandikan burung dengan cara disemprot menggunakan sprayer hingga berair kuyup. Dalam kondisi berair kuyup lazimnya burung akan menggigil dan tidak sanggup banyak bergerak. Setelah itu berikan jangkrik pribadi dari tangan kita dengan memasukkan tangan ke dalam kandangnya. Setelah jangkriknya dimakan, kemudian elus-elus kepala burung dengan lembut kemudian berikan jangkrik lagi. Lakukan cara ini berulang-ulang mudah-mudahan burung mengenal kita selaku perawatnya. Dengan menerapkan cara ini secara rutin, maka burung Murai Air bakalan yang tadinya sungguh giras berangsur-angsur akan menjadi lebih jinak dan tidak takut lagi apabila kita menghampirinya, bahkan nantinya burung akan jinak total dan akan lansung memburu di saat menyaksikan pemiliknya. Setelah dimandikan dan diberi extra fooding (EF), kemudian burung dijemur dibawah dan usahakan dilokasi yang banyak lalu-lalang orang atau kendaraan, namun mesti di awasi mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak di harapkan menyerupai di ambil orang atau ditubruk kucing. Pada mulanya burung memang akan glabrakan panik di saat ada orang yang melalui didekat kandangnya, namun dalam beberapa hari kedepan burung akan menjadi lebih damai dan tidak glabrakan lagi di saat ada orang disekitarnya. Penjemuran cukup dilaksanakan selama 30 - 45 menit saja pada pagi hari sebab burung Murai Air tidak terlampau menggemari cuaca panas. Jika dijemur terlalu usang justru sanggup menyebabkan burung depresi atau bahkan sakit. Setelah final dijemur, gantang kandangnya ditempat yang teduh dan banyak aktivitas Manusia disekitarnya. Tempat gantangannya dibentuk agak rendah mudah-mudahan burung sudah biasa dengan aktivitas Manusia disekitarnya. Cara ini sungguh efektif untuk menjinakkan burung Murai Air bakalan dengan cepat, walaupun pada mulanya burung akan glabrakan panik hingga luka-luka dan sama sekali tidak mau bunyi namun dalam waktu yang tidak terlampau usang burung akan menjadi lebih jinak dan berani berkicau walaupun ada orang disekitarnya. Jika burung Murai Air senantiasa diposisikan dilokasi yang sepi, maka nantinya burung akan tetap giras dan senantiasa glabrakan dikala didekati, utamanya di saat kandangnya di angkat walaupun sudah usang dipelihara. Biasanya burung memang akan cepat bunyi apabila digantang ditempat sepi, namun di saat ada orang melalui niscaya akan pribadi membisu dan bahkan ketakutan. Jika menyerupai itu pastinya burung akan usang untuk menjadi gacor dan cuma akan berkicau di saat situasi disekitar kandangnya sepi. 4. Perawatan harian burung Murai Air mudah-mudahan tekun bunyi Agar burung Murai air tekun bunyi, kita mesti menampilkan perawatan yang sempurna dan terorganisir setiap harinya dari mulai donasi pakan dan air minum, mandi dan penjemuran. - Pakan dan extra fooding (EF) Berikan voer saban hari selaku pakan utamanya dan tambahkan juga pisang kepok serta extra fooding (EF) berupa jangkrik sebanyak 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor lagi pada sore harinya. Berikan kroto segar sebanyak satu cepuk setiap 2 atau 3 hari sekali untuk mendongkrak birahi burung mudah-mudahan lebih tekun bunyi. - Air minum Air minum semestinya diganti saban hari sebab lazimnya burung ini suka mandi didalam cepuk air minumnya sehingga menghasilkan air minumnya cepat habis atau kotor. - Mandi Mandikan burung Murai Air setiap pagi dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau mandi keramba tergantung kebiasaan. Akan lebih baik apabila burung dimandikan sehari dua kali pada pagi dan sore hari sebab burung ini sungguh suka mandi. Atau sanggup juga dengan menawarkan cepuk air yang berskala cukup besar didalam kandangnya mudah-mudahan burung sanggup mandi semaunya, dengan begitu burung Murai Air akan merasa bahagia dan akan lebih tekun berkicau. - Penjemuran Penjemuran untuk burung Murai Air dilaksanakan seperlunya saja sekitar 30 - 45 menit pada pagi hari sebab burung ini tidak menggemari cuaca panas dan tidak besar lengan berkuasa dijemur lama. 5. Kebersihan kandang Bersihkan kandangnya saban hari mudah-mudahan burung senantiasa sehat dan aktif. Karena kotoran burung yang menumpuk dan sisa-sisa masakan yang berceceran didasar sangkar sanggup menjadi kawasan berkembangnya kuman dan kuman penyebab penyakit. Lakukan perawatan di atas secara berkala dan konsisten mudah-mudahan burung Murai Air cepat jinak dan mapan. Setelah mapan, burung Murai Air akan lebih tekun bunyi dan gacor seharian dengan bunyi kicauannya yang khas dan sanggup dijadikan selaku burung masteran untuk melengkapi materi isian burung-burung lain. Baca juga: Tips perawatan burung Murai Papua bakalan mudah-mudahan jinak dan tekun bunyi Demikian sedikit isu tentang cara merawat burung Murai Air mudah-mudahan cepat jinak dan tekun bunyi yang sanggup kami sampaikan pada postingan kali ini. Untuk isu lain seputar burung kicauan, sanggup dibaca pada postingan lainnya. Semoga bermanfaat Terima kasih |