Perawatan Burung Opior Jawa Mudah-Mudahan Bersungguh-Sungguh Suara Dan Cepat Gacor

perawatan burung opior jawa mudah-mudahan tekun bunyi dan cepat gacor Perawatan burung Opior Jawa mudah-mudahan tekun bunyi dan cepat gacor
Burung Opior Jawa

- Burung Opior Jawa merupakan burung endemik dari Pulau Jawa. Dibeberapa tempat burung ini juga sering disebut Cucak jempol, Cucak gentong dan burung Sambitan.

Burung Opior Jawa tidak begitu terkenal dan tidak begitu digemari oleh para penggemar burung kicau alasannya bunyi burung ini di anggap kurang bagus, menyerupai bunyi anak ayam. Padahal kalau dirawat dengan baik hingga sungguh-sungguh mapan dan gacor, bunyi kicauan burung Opior Jawa jantan bahwasanya cukup merdu dan ngeroll menyerupai bunyi ropel burung Robin.

Untuk membedakan burung Opior Jawa jantan dan betina, sanggup dilihat dari ciri-ciri fisiknya, antara lain:

Ciri-ciri burung Opior Jawa jantan:

• Lingkar mata lebih tebal
• Postur badan lebih panjang
• Kloaka/duburnya terlihat menonjol
• Bentuk paruhnya membulat dan tebal
• Bulu-bulu ekornya menumpuk

Ciri-ciri burung Opior Jawa betina:

• Lingkar mata terlihat lebih tipis
• Postur tubuhnya bulat/buntet
• Kloaka/duburnya datar/tidak terlalu menonjol
• Bentuk paruhnya tipis
• Bagian ujung ekornya berupa aksara V

Baca juga: Ciri-ciri perbedaan burung Opior Jawa jantan dan betina beserta gambarnya

Berikut ini teladan perawatan harian untuk burung Opior Jawa mudah-mudahan tekun bunyi dan cepat gacor:

• Embunkan burung Opior Jawa mulai jam 05.00 pagi untuk menghirup udara segar dan menikmati situasi pagi yang merupakan waktu favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau saling bersahutan. Tujuannya mudah-mudahan burung sehat dan terpancing untuk berkicau.

• Pada jam 07.00 atau jam 08.00 pagi kandangnya dibersihkan, kemudian burung dimandikan dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri didalam cepuk.

• Ganti atau tambahkan voer dan ganti juga air minumnya dengan yang baru. Berikan 3 ekor jangkrik kecil selaku santapan extra fooding (EF) hariannya. Kroto atau ulat sangkar sanggup diberikan sepekan 3x dan berikan juga buah segar menyerupai pisang kepok, pepaya, melon, atau buah-buahan manis lainnya.

• Setelah simpulan dimandikan dan diberi pakan, kemudian jemur burung ditempat yang terkena sinar matahari pribadi selama kurang lebih 1 jam, atau kalau burung sudah terlihat gusar dan melayang kesana-kemari sambil membuka paruh secepatnya angkat dan gantang ditempat yang tenteram dan teduh hingga sore hari.

• Pada sore hari sekitar jam 4 kalau sempat kandangnya sanggup dibersihkan lagi dan berikan 3 ekor jangkrik kecil atau bab perut jangkrik.

• Jika perlu, burung Opior Jawa sanggup dijemur lagi sebentar hingga jam 5 sore sebelum dimasukkan kedalam rumah untuk istirahat.

• Sebaiknya pada malam hari kandangnya dikerodong mudah-mudahan burung sanggup lebih hening beristirahat dan tidak mengkonsumsi serangga beracun yang sering mengerubungi lampu pada malam hari.

• Lakukan pemasteran pada di saat burung istirahat untuk melengkapi bahan kicauannya.

Burung Opior Jawa memiliki karakter yang nyaris sama menyerupai burung Pleci merupakan burung koloni, oleh alasannya itu mudah-mudahan lebih tekun bunyi semestinya pelihara lebih dari satu ekor burung Opior Jawa.

Lakukan perawatan di atas secara berkala dan konsisten saban hari mudah-mudahan burung Opior Jawa senantiasa sehat dan cepat mapan. Setelah mapan dengan sangkar dan lingkungannya, burung Opior Jawa akan tekun bunyi dan cepat gacor dengan bunyi ngeroll yang menyerupai bunyi burung Robin.

Baca juga:

Tips perawatan King Konin mudah-mudahan tetap sehat dan cepat gacor

Perbedaan Sogok Ontong (Sogon) jantan dan betina muda/anakan

Demikian sedikit gunjingan wacana perawatan yang sempurna untuk burung Opior Jawa mudah-mudahan tekun bunyi dan cepat gacor yang sanggup kami sampaikan pada postingan kali ini. Untuk gunjingan lain seputar burung Opior Jawa, sanggup dibaca pada postingan yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH