Cara Merawat Cigun Bakalan Biar Cepat Bunyi

Ciri-ciri perbedaan Ciblek Gunung jantan dan betina paling akurat

Berikut ini perawatan yang sempurna untuk burung Ciblek Gunung (Cigun) bakalan biar bersungguh-sungguh bunyi dan cepat gacor:

1. Penempatan kandang

Tempatkan Cigun bakalan didalam sangkar yang ukurannya sesuai, kemudian gantang kandangnya ditempat yang hening dan sepi biar burung tidak stress.

Berikan jangkrik kecil beberapa ekor ditambah ulat sangkar atau kroto ditaruh didalam cepuk biar burung Ciblek Gunung bakalan tersebut sanggup makan sepuasnya untuk memulihkan keadaan fisiknya. Sediakan juga air higienis didalam cepuk selaku air minumnya.

Agar burung lebih hening dan tidak depresi seharusnya kandangnya dikerodong saban hari dan digantang ditempat yang sepi biar burung sanggup beristirahat dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

Biarkan Cigun bakalan tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kandangnya selama 3 - 4 hari dan buka kerodong cuma pada di saat menampilkan pakan dan air minum saja.

Untuk sementara burung Ciblek Gunung bakalan tersebut seharusnya jangan dimandikan dan tidak perlu dijemur dahulu biar menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya selama 3 - 4 hari.

2. Cara melatih Cigun bakalan makan voer (ngevoer)

Setelah dirawat selama 3 - 4 hari, Ciblek Gunung bakalan tersebut sanggup mulai dilatih untuk makan voer (ngevoer), caranya selaku berikut:

- Campurkan kroto dengan voer halus kemudian di aduk hingga merata, sanggup juga menggunakan ulat sangkar atau ulat hongkong yang diiris kecil-kecil kemudian dicampurkan dengan voer halus ditaruh didalam cepuk.

- Pada hari pertama adonan voernya cukup sedikit saja, sedangkan adonan kroto atau ulat diberikan lebih banyak biar burung mau memakannya.

- Untuk hari selanjutnya adonan voer diperbanyak dan minimalkan adonan krotonya. Campuran voer terus diperbanyak dan minimalkan adonan kroto/ulat hingga Ciblek Gunung bakalan tersebut mau makan voer polos tanpa adonan extra fooding (EF).

- Setelah 4 - 7 hari dilatih ngevoer, cobalah selama sehari sarat jangan diberikan extra fooding (EF), cukup diberikan voer dan air minum saja. Berikan voer yang lazim digunakan untuk adonan kroto/ulat biar burung tidak abnormal dengan aroma dan rasanya.

- Meskipun mulanya tidak dimakan, namun di saat merasa lapar, Cigun bakalan tersebut niscaya akan menyantap voer yang kita sediakan sebab tidak ada makanan lain yang sanggup dimakan.

- Untuk menentukan apakah Cigun bakalan tersebut sudah ngevoer atau belum, coba cek kotorannya. Jika kotorannya padat dan warnanya sama menyerupai voer yang kita berikan memiliki arti burung tersebut sudah ngevoer, jadi sudah sanggup diberikan voer polos tanpa adonan extra fooding (EF)sebagai pakan utamanya.

3. Pemberian pakan dan extra fooding (EF)

Setelah Ciblek Gunung ngevoer total, kita sanggup menampilkan voer kering saban hari selaku pakan utamanya.

Tapi selain diberikan voer, seharusnya burung ini tetap diberikan extra fooding (EF) berupa jangkrik kecil sebanyak 3 - 4 ekor setiap pagi dan sore hari.

Kroto segar sanggup diberikan sepekan 2 - 3 kali dengan takaran satu sendok makan atau sanggup juga diganti dengan ulat kandang.

Sedangkan ulat hongkong (UH) seharusnya cuma diberikan pada di saat cuaca dingin/musim hujan saja untuk menghangatkan badan burung dan pada di saat masa mabung/ngurak untuk mempercepat proses perontokan bulu-bulu lamanya.


4. Pengembunan

Embunkan Ciblek Gunung setiap pagi mulai jam 05.00 atau jam 05.30 untuk menghirup udara segar dan menikmati situasi pagi yang ialah waktu favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau saling bersahutan.

Saat di embunkan lazimnya burung Ciblek Gunung akan terpancing untuk berkicau dengan lantang (ngeplong) dan lama-kelamaan akan bersungguh-sungguh bunyi.

5. Perawatan mandi dan penjemuran

Mandikan Cigun setiap pagi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri didalam cepuk.

Setelah simpulan dimandikan, berikan jangkrik kecil sebanyak 3 - 4 ekor pribadi dari tangan biar burung cepat mengenal pemiliknya dan cepat jinak. Setelah itu, jemur burung selama 1 - 2 jam berkala saban hari biar burung senantiasa sehat dan aktif.

6. Cara menjinakkan Ciblek Gunung bakalan

Agar Ciblek Gunung cepat jinak, gantang kandangnya ditempat yang ramai kemudian lalang Orang dan kendaraan saban hari biar burung sudah biasa dengan acara Manusia disekitarnya sehingga mentalnya cepat terbentuk.

Awalnya burung akan glabrakan dan panik di saat ada Orang yang mendekati kandangnya, bahkan kerap kali kepalanya hingga terluka sebab menabrak jeruji kandang. Tapi setelah beberapa hari, Cigun bakalan tersebut akan lebih tenang.

Dengan cara ini, Ciblek Gunung bakalan yang tadinya sungguh giras akan menjadi lebih singkat jinak dan nantinya akan berani berkicau walaupun ada Orang disekitarnya. Tapi resikonya burung akan lebih usang buka suara.

Jika ingin Cigun bakalan cepat bunyi, gantang kandangnya ditempat yang sepi. Tapi resikonya, burung akan sukar jinak dan cuma akan berani berkicau di saat situasi disekitar kandangnya sepi saja.

7. Kebersihan kandang

Kebersihan kandangnya juga perlu diamati biar burung Ciblek Gunung merasa tenteram dan senantiasa sehat, sebab kotoran yang menumpuk dan sisa-sisa pakan yang berceceran didasar sangkar sanggup menjadi sarang basil dan virus penyebab penyakit.

Lakukan perawatan tersebut secara berkala dan konsisten biar Ciblek Gunung senantiasa sehat dan cepat mapan. Setelah mapan, burung ini akan bersungguh-sungguh bunyi dengan bunyi khasnya dan sanggup dijadikan selaku masteran untuk memperbesar bahan isian burung-burung lain.


Demikian sedikit info tentang cara merawat Cigun bakalan biar bersungguh-sungguh bunyi dan cepat gacor yang sanggup kami sampaikan pada postingan kali ini. Untuk info lain seputar burung Ciblek, sanggup dibaca pada postingan lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH