Rawatan Harian Kacer Senilai 200 Juta



Dalam even Road to Presiden Cup III di Asrama Haji Palembang, Minggu (16/3). Burung yang namanya kacer Tikuz milik Mr Said BH dari Jambi meraih double winner dan sekali juara 2. Kelas paling bergengsi, Dodi Reza Alex, pun sukses dijuarainya sehingga berhak menerima hadiah Rp 10 juta plus bonus Rp 5 juta.

Begitu meraih double winner dalam Road to Presiden Cup III di Palembang, beberapa kolega mengirim BBM ke Om Said, pada dasarnya ingin meminang kacer Tikuz. Wah, tentu saja yang punya burung kaget, alasannya yaitu memang belum ada rencana menjualnya. “Saya masih sayang sama Tikuz,” ujarnya.

Sebelum dibawa ke Palembang pun sudah ada beberapa kicaumania yang berminat meminang, dengan penawaran paling tinggi Rp 200 juta. “Paling tinggi dua ratus jeti, ngeces juga, Tapi gimana ya, saya masih sayang sama kacer Tikuz,” jawab Om Said.

Kacer Tikuz mempunyai bunyi andalan cukup komplet, mulai dari cililin, cucak jenggot, parkit, burung-madu (kolibri), serindit, dan rambatan. Kombinasi isian ini dibawakannya ngerol – nembak, panjang-panjang, dengan volume yang keras dan selalu menciptakan para juri menyerupai terhipnotis.
Setiap berlomba, Tikuz selalu memamerkan tiga gaya yang menjadi nilai tambahnya. Pertama, gaya ekor yang selalu mengipas naik-turun. Kedua, kepalanya yang teler ke kiri dan ke kanan seperti anis merah. Ketiga, sering meliuk-liukkan tubuhnya menyerupai tidak punya tulang. Keempat, jurus menatap langit dengan sayap yang bergetar-getar.
Perawatan harian dan lomba Kacer Tikuz
Dalam kesehariannya, Om Said memakai sangkar umbaran untuk kacer Tikuz. Sejak pagi sampai sore hari, burung dibiarkan dalam sangkar umbaran. Jadi, acara mandi serta jemur pun dilakukan di dalam sangkar umbaran. Menjelang petang, Tikuz gres dimasukkan ke sangkar harian.
“Tetapi ini hanya saya terapkan untuk hari Senin, Selasa, dan Rabu. Mulai Kamis, Tikuz diistirahatkan total dalam sangkar hariannya, supaya stamina dan power tetap terjaga ketika lomba di hari Minggu,” terang Om Said.
Setiap pagi, mulai pukul 07.00, burung diberi 7 ekor jangkrik dan kroto pilihan. Yang dimaksud kroto pilihan yaitu telur semut rangrang yang berukuran besar dan berwarna putih bersih. Porsi kroto secukupnya.
“Sore hari, Tikuz kembali menerima asupan tujuh ekor jangkrik, namun tanpa diberi kroto lagi,” kata Om Said.
Perawatan menjelang lomba dimulai hari Kamis. Selain tidak diumbar lagi, porsi jangkrik mengalami penambahan. Kalau setelan jangkrik sebelumnya 7/7, semenjak hari Kamis sampai Sabtu diubah menjadi 7 / 7 / 7. Artinya, siang hari burung juga diberi jangkrik dengan porsi 7 ekor. Pemberian kroto tetap hanya pada pagi hari saja.

semoga bermanfaat
artikel lengkap baca omkicau.com

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH