Gagal Di Jodohkan, Tapi Harganya Senilai 300An Juta


" Tawaran tak hanya disodorkan di lapangan, tetapi juga lewat telepon, bahkan ada beberapa kicaumania yang tiba pribadi ke rumahnya.“Sudah ada yang memberi penawaran, mulai dari 350 juta, 500 juta, dan terakhir di Lapangan Banteng dinaikkan jadi 600 juta,” kata Om Barnas.

Menjadi elok sesudah gagal di jodohkan

Karena kesibukannya dalam usaha. Om Barnas balasannya tak mempunyai waktu untuk mengurus Fretty. “Saya simpan di gudang jamur. Burung hingga tak terurus. Makan dan minumnya pun terkadang nggak sempat terisi, alasannya yakni saya sering lupa,” kenangnya.


Akhirnya, daripada tidak terurus, Om Barnas kemudian menitipkan Fretty kepada rekannya yang mempunyai kios burung di daerah Depok. Harapan semoga burung cepat laris terjual. “Syukur-syukur dapat laris sejuta rupiah. Sempat ada yang nawar, tetapi hanya dihargai 900 ribu. Akhirnya transaksi pun batal,” ujarnya.
“Daripada di kios nggak laku-laku, lebih baik saya ternak. Siapa tahu dapat produksi,” kata dia. Fretty yang berjenis kelamin jantan balasannya dapat berjodoh. Pasangannya sempat bertelur, namun hanya satu butir saja yang menetas, bahkan tak usang kemudian mati.  Pasangan Fretty kembali bertelur, tapi tak ada yang menetas.
Karena selalu gagal, pasangan ini balasannya dipisahkan. Sejak itu terjadi perubahan pada diri Fretty. Dulu ia hanya narik ngekek sedang-sedang saja. Setelah berjodoh, meski balasannya berpisah, burung rajin suara terus-menerus, bahkan ngekeknya menjadi sangat panjang.
Om Barnas iseng-iseng menurunkannya dalam latberan di JP Enterprise Depok. Tak disangka, agresi Fretty justru jadi tontonan. Burung narik ngekek panjang dengan gaya nyeklek, goyang kepala kiri-kanan sambil duduk anteng di tengah tangkringan, tanpa bergeser. Belasan kali narik dengan durasi panjang.
Para penonton dan juri pun berdecak kagum, termasuk Om Jhonpur selaku owner JP Enterprise. Lovebird Fretty pribadi meraih juara pertama. Fretty turun lagi di sesi berikutnya, dan kembali meraih juara 1.
Problem pun muncul, seolah-olah dengan yang dialami lovebird Kusumo. Karena hampir sering juara 1, bahkan dapat menjuarai dua hingga tiga kelas, ada beberapa event organizer (EO) yang meminta Om Barnas semoga tak menurunkan Fretty. Kalau yang menang Fretty terus, dikhawatirkan kelas lovebird senyap peserta.
Perjalanan nasib LB Fretty berujung happy ending. Burung ini makin kerap memberi hadiah uang kepada majikannya. Even-even besar pun sukses dimenanginya, bahkan dapat mencetak hattrick dan quattrick. 

disunting dari omkicau.com

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH