5 Ciri ciri burung perkutut majapahit – mengenai burung merpati memang banyak kaitannya dengan hal hal yang ghaib, pola gres saja di kompas TV 1/10/2016 telah terjadi burung merpati terkunci di kamar sanggup keluar dengan sendirinya, padahal secara aktual tidak ada lubang beling yang seukuran tubuhnya.
Konon berdasarkan dongeng jawa burung perkutut berasal dari bilangan kelima laki-laki sejati yang tepat di antaranya : Wisma (rumah), Garwa (istri), Curiga (Keris), Turangga (Kuda) dan Kukila (Perkutut).
5 Ciri Ciri Burung Perkutut Titisan Majapahit
Ciri – ciri perkutut majapahit kerat kaitannya dengan jenis burung yang membawa berkah, kalau aku sebutkan satu satu nantinya sangat membingungkan, alangkah lebih baiknya anda membuka halaman ini >> 5 jenis perkutut bertuah
Silsilah Cerita Singkat Mengenai Burung Perkutut Majapahit
Pada zaman majapahit, burung merpati merupakan burung yang hanya dipelihara di kalangan ningrat atau ningrat, dan turun temurun sampai kini sanggup bebas dipelihara oleh siapa pun.
Namun dari kebanyakan masyarakat ada yang memelihara hanya untuk sekedar mendengarkan kicauan perkutut, namun ada juga yang memakai untuk pesugihan.
Perkutut memang mempunyai titisan “ciri mathi” atau biasa dikenal dengan ramalan dan sifat yang memperlihatkan efek kepada pemiliknya (membawa rejeki, jodoh, pangkat, ketentraman, kekayaan yang melimpah) dan membawa efek negatif luar biasa yaitu membawa sial, kecelakaan, kemalingan, dan cerai serta tragedi alam lainnya) bagi yang menyiksa jenis perkutut jelmaan majapahit.
Untuk mengenali bahwa itu perkutut jelmaan majapahit sanggup dilihat dari bulunya, paruh, jambul, sifat dan suaranya.
Burung Yang Sering Digunakan Untuk Memuja Pesugihan
Perkutut yang sering dipakai ialah perkutut daringan, perkutut ini sangat cocok bagi anda yang ingin mendapat rejeki yang cepat, namun ritualnya yang mungkin sangat susah dipenuhi antara lain :
- Menyayangi burung tersebut menyerupai anak kandungnya sendiri sebab merupakan perjanjian antara prabu minang dan ratu mimang.
- Bila burung daringan (yang diritualkan) mati, maka roh pemiliknya juga segera menyusul mati alias tumbalnya ialah orang yang meritualkan itu sendiri.
- Orang yang sanggup meritualkan burung perkutut daringan hanya orang yang sudah bersuami / nikah.
Perkutut Daringan - salah satu perkutut majapahit |
Harga Perkutut Daringan Asli : Rp 800.000 / Per ekor (Warna Zebra Pada Bulu Melingkar Sempurna)