Sabung Ayam Online Menembak dan Menari menyerupai Steph Curry
Sabung Ayam Online - "Dia mungkin yaitu penembak terbaik dalam sejarah bumi."
Steve Kerr, instruktur Golden State Warriors, menyampaikan hal tersebut sehabis pertandingan gim kedua final NBA 2018 berakhir. Dan 'dia' yang disebut-sebut oleh Kerr itu yaitu pemain andalan timnya, Stephen Curry.
Curry memang tampil gemilang pada tabrak gim kedua yang berlangsung di ORACLE Arena, Senin (4/6) WIB. Pada tabrak tersebut, ia bisa mengemas 33 poin dan menciptakan Warriors menang dengan skor 122-103, sekaligus unggul 2-0 atas Cavs.
Namun, kebanggaan Kerr bukan berdasar 33 poin itu saja, melainkan juga alasannya yaitu rekor yang dicatat oleh Curry. Pada tabrak gim kedua itu, pemain berusia 30 tahun tersebut memecahkan rekor sebagai pencetak tripoin terbanyak dalam tabrak final NBA.
Curry mencetak sembilan tiga poin pada tabrak itu, mengungguli raihan Ray Allen, pemain Boston Celtics, yang mencetak delapan tripoin pada final tahun 2010. Menariknya, sembilan tripoin yang ditorehkan Curry hanya berasal dari 17 percobaan saja atau dengan presentase keberhasilan sebesar 52,5%.
Tembakan tiga poin memang merupakan senjata utama Curry untuk menghujam ring lawan-lawannya. Dan kebanggaan terhadap kemampuannya itu sudah terlontar dari banyak pihak. Kevin Durant, rekan satu timnya, menyebut bahwa Curry yaitu penembak terbaik yang pernah ia lihat.
Legenda NBA, Larry Bird, juga menyampaikan hal yang sama. Legenda Celtics itu menyebut bahwa dirinya, Curry, dan Chris Mullin boleh disebut sebagai penembak jitu terbaik yang pernah ada dalam sejarah panjang NBA.
Namun, kelebihan Curry terperinci tak hanya itu saja. Singkatnya, ia tak hanya arif menembak. Apa yang menciptakan Curry bisa mencapai titik sebagai penembak jitu yaitu alasannya yaitu pergerakan, visi, serta kepintarannya membaca permainan.
Seorang pebalet asal San Francisco, Taras Domitro, bahkan menyebut apa yang Curry di atas lapangan persis menyerupai apa yang dilakukannya ketika menari. Domitro menyebut bagaimana Curry memegang bola, cara dan gerakannya, persis menyerupai caranya memegang perempuan ketika menari bersama.
"Kami tidak memakai bola, Anda tahu. Kami memakai seorang wanita. Namun, cara ia mendribel bola dalah cara kami menangani perempuan di atas panggung," ujar Domitro menyerupai dilansir New York (NY) Times.
Karena melihat Curry bermain di ORACLE Arena pula, Domitro kemudian jadi menyukai basket. Dan tak hanya Domitro saja. Graham Lustig, artistic director di Oakland Ballet Company, juga sama jatuh cintanya terhadap gaya Curry melaksanakan dribel dan bergerak di lapangan.
"Sangat mengagumkan untuk ditonton. Dia menyerupai pesulap; menyulap bola basket ketika ia berada empat kaki dari tanah. Satu hal ihwal balet yaitu Anda tidak ingin terlihat besar dan lebih banyak didominasi di atas panggung. Steph terperinci bukan pemain yang menyerupai itu," ujar Lustig.
Satu gerakan balet yang benar-benar terlihat dikuasai oleh Curry yaitu gerakan bernama plie --gerakan ihwal menekukkan lutut. Biasanya, seorang penari balet menekuk lutut mereka sebelum melompat dan menekuknya lagi sebelum mendarat. Semua dirancang untuk memastikan keseimbangan dan menciptakan badan lebih elastis.
Anda boleh menyaksikan ulang laga-laga Curry dan lihatlah setiap kali pemain bernomor 30 itu menembak, ia selalu melakukan plie. Bagi Lustig, hal itu terperinci tidak didapat Curry dari pelatihnya, tapi lahir atas inisiatifnya yang natural.
Bagi Lustig pula, Curry bergerak seolah mengikuti ritme sebuah musik. Karena itu, gerakan-gerakan yang dilakukan Curry sebelum menembak atau ketika hendak menerobos penjagaan lawan selalu mantap dan tak terlihat sporadis.
Kehebatannya dalam menembak dan 'menari' itu yang kemudian menciptakan banyak bocah-bocah di Amerika Serikat ingin menjadi dirinya. Di sekolah-sekolah, belum dewasa yang bermain basket ingin punya gerakan dinamis dan insting menembak yang tinggi menyerupai Curry. Fakta yang membuay NY Times membuat goresan pena berjudul 'Is Stephen Curry Changing Basketball, or Just Owning It?'
Ketika sedang dalam kondisi terbaik, banyak orang akan oke bahwa Curry yaitu pemain terbaik di NBA bersama dengan LeBron James. Dan dua gelar Most Valuable Player (MVP) serta dominasinya bersama Warriors dalam empat tahun terakhir bisa dijadikan bukti.
Dengan penampilan gemilang yang ia tunjukkan dalam dua tabrak final NBA yang sudah dilalui Warriors tahun ini, pemain yang dipilih dari draft pada tahun 2011 itu berpeluang merengkuh gelar individu yang belum pernah ia dapatkan: MVP Final NBA.
Dalam dua tabrak ini saja, Curry sudah mencatatkan 31 poin per gim, 6,5 rebound per gim, dan 8,5 assist per gim. Dengan cincin NBA, gelar MVP Final sepertinya tak akan jatuh ke tangan lain selain ke tangannya.
Di tengah-tengah demam isu reguler, cedera boleh saja mengganggu performanya. Tapi kini, Curry benar-benar sudah kembali. Kembali ke permainannya sebagai kunci dan otak dari ganasnya Warriors di play-off dan final NBA ini.
Penampilan yang berdasarkan jurnalis The Ringer, Haley O'Shaughnessy, yaitu penampilan unik yang sulit dilupakan, sehingga bisa menjadi 'sesuatu' yang serius bagi LeBron James dan dendam untuk Russel Westbrook.
Jika alasannya yaitu tendangan bebas melengkungnya David Beckham menerima kalimat 'Bend it like Beckham' maka pantaslah Curry dengan tembakan dan gerakan-gerakannya itu menerima kalimat 'Shoot and dancing like Curry'.