Sabung Ayam Online Membersihkan Ruang Angkasa dengan Teknologi Airbus
Sabung Ayam Online - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah membangun instrumen satelit untuk menguji solusi membersihkan sampah di ruang angkasa. Instrumen tersebut akan segera memulai eksperimen di orbit.
Dibuat oleh Inggris, instrumen ini merupakan upaya pertama dunia untuk mengatasi penumpukan sampah berbahaya di angkasa yang mengorbit Bumi.
Instrumen yang diperkenalkan pada 20 Juni 2018 ini ditempatkan sebagai tokoh utama dalam misi RemoveDebris. Saat ini misi RemoveDebris sedang dioperasikan oleh anak perusahaan Airbus, perusahaan satelit Surrey Satellite Technology Limited.
Dikutip dari Xinhua (23/6), Kepala Airbus Space Systems, Nicolas Chamussy, mengatakan, “Kami telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membuatkan sistem penghancuran puing aktif yang inovatif untuk berada di garis depan dalam menangani persoalan yang berkembang dari puing-puing ruang angkasa, dan untuk berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB demi generasi masa depan kita," papar Chamussy.
Ia menambahkan pihaknya akan terus bekerja sama dengan tim di seluruh dunia untuk menciptakan keahlian yang mereka ciptakan ini tersedia untuk membantu memecahkan persoalan sampah puing ruang angkasa.
Instrumen ruang angkasa yang berbobot sekitar 100 kg ini dilatih untuk menangkap puing-puing sampah ruang angkasa dengan pertolongan jaring dan tombak. RemoveDebris juga akan menguji kamera canggih dan sistem radar untuk misinya.
Dipimpin oleh Surrey Space Center (SSC) di University of Surrey, Inggris, instrumen ruang angkasa tersebut dilengkapi dengan tiga teknologi yang dikembangkan oleh Airbus. Mereka termasuk jaring dan tombak untuk menangkap puing-puing, serta sistem navigasi berbasis visi (VBN).
Menurut unggahan di situs resmi Airbus, pemasangan jaring dari RemoveDebris dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Oktober tahun 2018, sementara uji coba VBN dibutuhkan akan diluncurkan pada simpulan Desember. Sedangkan tombak akan diluncurkan bulan Februari tahun depan.
Instrumen satelit RemoveDEBRIS akan mendemonstrasikan banyak sekali teknologi inovatif untuk membersihkan puing-puing ruang angkasa
Selama percobaan jaring, sebuah satelit miniatur cubesat akan disebarkan dari kapal misi utama. Setelah cubesat berjarak 5m, maka ia akan menjadi sasaran oleh jaring dan ditangkap sekitar 7m sebelum hanyut meninggalkan orbit.
Kemudian pada eksperimen tombak, akan melibatkan peluncuran ledakan 1,5 m dari pesawat ruang angkasa utama dengan panel komposit di bab akhir. Setelah meluncurkan ledakan, tombak akan ditembakkan pada kecepatan 20 meter per detik untuk menembus sasaran dan menyampaikan kemampuannya dalam menangkap puing-puing.
Berlanjut ke VBN, sistem ini akan dipakai untuk menguji kamera 2D dan teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging) 3D yang disediakan oleh organisasi pengembangan Swiss berjulukan CSEM (The Swiss Center for Electronics and Microtechnology) untuk melacak cubesat kedua yang disebarkan dari pesawat ruang angkasa utama.
Satelit RemoveDEBRIS sendiri telah dikirim ke ISS melalui peluncuran SpaceX CRS-14 pada awal April. ISS memakai robot Canadarm2 sepanjang 17 meter untuk melepaskan RemoveDebris guna memulai misinya. Otomatis satelit RemoveDebris menjadi salah satu satelit terbesar yang pernah diluncurkan dari ISS. Kini ia telah dipindahkan ke ruang hampa oleh astronaut Ricky Arnold, yang bekerja dengan NASA.
RemoveDebris telah memulai eksperimennya di orbit rendah Bumi (LEO) dan telah diluncurkan dari ISS. RemoveDebris direncanakan untuk secara aktif membersihkan sampah ruang angkasa yang berada di LEO—sekitar 160 sampai 2.000 km di atas Bumi.
NASA memperkirakan, bahwa ada setidaknya 500.000 buah sampah di sana dan sekitar 20.000 yang kira-kira seukuran bola sofbol, dan bergerak dengan kecepatan lebih dari 28.000 km per jam. Angka tersebut itu cukup berbahaya untuk menghancurkan satelit. Pada kecepatan tersebut, bahkan cuilan cat berukuran milimeter sanggup menjadikan kerusakan serius pada objek di ruang angkasa.
Setelah eksperimen selesai, RemoveDebris akan membuka layar untuk membawa dirinya sendiri juga sampah yang dikumpulkan dari orbit. Kemudian ia akan terbakar saat memasuki atmosfer bumi. Jika terbukti berhasil, teknik RemoveDebris sanggup dimasukkan dalam misi lain di waktu yang akan datang.