Sabung Ayam Online 11 Kelemahan Panpel Persija di Mata Persebaya
Sabung Ayam Online - Wajah sepak bola Indonesia kembali muram. Laga klasik antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya yang sedianya berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (3/6/2018) terpaksa harus dibatalkan.
Kericuhan antara dua kelompok suporter, Jakmania dan Bonek, menjelang berkelahi menjadi pemicunya. Alhasil, kedua tim harus pulang dengan tangan hampa. Begitu juga dengan suporter mereka.
Kendati demikian, batalnya pertandingan tersebut sepertinya tak bisa diterima begitu saja oleh kubu Persebaya. Menurut mereka, pertandingan sejatinya masih bisa digelar selama Panitia pelaksana pertandingan (Panpel) bersikap profesional.
Dan, melalui laman resminya, Senin (4/6/2018), Persebaya mengeluarkan pernyataan resminya. Mereka menuding panpel Persija selaku tuan rumah tak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Kubu 'Bajul Ijo' pun mengeluarkan 11 poin terkait lemahnya panpel Persija.
"Berikut ialah sejumlah poin berdasarkan fakta di lapangan yang mengambarkan bahwa pihak Panpel tidak begitu serius menyelenggarakan berkelahi yang mempertemukan dua tim dengan basis suporter terbesar di Indonesia itu," tulis pernyataan resmi Persebaya.
Berikut ini ke-11 poin tersebut:
1. Pihak Panpel tidak bisa menghadirkan keamanan dalam jumlah memadai di lokasi pertandingan beberapa jam sebelum laga. Kondisi tersebut menciptakan stadion tidak bisa steril dari penonton yang tidak bertiket. Akhirnya, ratusan suporter mendapat kanal seluas luasnya untuk masuk ke stadion semenjak pagi hari.
2. Ratusan suporter dari Persebaya Surabaya yang semenjak pagi sudah berada di Stadion, seharusnya menjadi catatan penting bagi pihak Panpel untuk mengambil sikap. Artinya, suporter Persija yang tiba belakangan, harus diberikan kanal jalan berbeda semoga tidak terjadi kontak pribadi antara kedua suporter.
3. Akibat kurangnya kesigapan dari Panpel itu, tabrakan antara suporter sempat terjadi. Kedatangan suporter Persija memakai bis pada pukul 09.30 Wib disambut dengan lagu selamat tiba oleh suporter Persebaya sebagai bentuk persahabatan. Namun, entah siapa yang memulai, terdengar letusan petasan yang dilemparkan ke arah suporter Persebaya. Situasi tidak kondusif.
4. Dengan adanya potensi konflik antara kedua suporter, harusnya menjadi materi penilaian Panpel untuk meminta embel-embel jumlah personil keamanan. Sayang, itu tidak mereka lakukan. Padahal, sisa waktu menjelang pertandingan masih sangat lama. Padahal, berdasarkan regulasi, klub tuan rumah wajib untuk menciptakan planning pengamanan (security plan).
5. Pada pukul 15.30 WIB, pertemuan antar manajer kedua tim juga digelar untuk mencari solusi. Namun, lagi-lagi pihak Panpel membebani kondisi yang tidak aman itu ke administrasi Persebaya. Mereka seakan akan basuh tangan dari kondisi keamanan yang tidak aman itu.
6. Terjadi beberapa janji semoga pertandingan bisa digelar. Di mana, Panpel disarankan untuk menyediakan layar lebar bagi penonton tak bertiket bisa menyaksikan pertandingan dari luar stadion. Karena pihak Panpel tidak mau menjalankan saran tersebut, plan kedua direncanakan, yaitu suporter tak bertiket dipulangkan. Tapi, semua planning tidak tereksekusi.
7. Suporter dari kedua tim sejatinya sudah sempat mencair beberapa jam sebelum berkelahi dengan saling menyanyikan lagu pujian masing masing di satu lokasi yang sama. Sehingga, membatalkan pertandingan dengan alasan adanya bentrok kedua suporter, ialah alasan ''mengkambing hitamkan" suporter.
8. Sampai dengan dua jam sebelum laga, beberapa pintu stadion dibiarkan terbuka tanpa pengamanan ketat. Kondisi tersebut ikut memancing suporter masuk ke dalam stadion dengan bebas. Baik lewat pintu sebelah selatan tribun VIP dan lewat pintu utama stadion. Pihak Panpel pun menghilang, tidak ada di lokasi.
9. Wasit yang memimpin pertandingan pun, disuruh pulang oleh pihak kepolisian. Padahal, Panpel dan klub tuan rumah bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan kenyamanan kepada semua perangkat pertandingan baik sebelum, hingga dengan berakhirnya pertandingan.
10. Tim dan official Persebaya Surabaya juga mengalami hal serupa. Keberangkatan menuju stadion juga dipersulit dengan alasan keamanan. Padahal, tim besutan Angel Alfredo Vera itu sudah berada kurang lebih 3 KM dari stadion. Panpel tidak bisa menjamin kemanan.
11. Pihak match commisioner sebagai wakil resmi dari federasi pun, bahkan harus menunggu selama dua jam, mulai dari 18.00 - 20.00 WIB untuk menghadirkan Panpel dan wakil dari administrasi Persija untuk sama-sama tetapkan status dari pertandingan tersebut.