Cucak hijau merupakan burung cerdas, berakal memalsukan bunyi burung lain dalam waktu singkat dan fasih melagukannya. Karena kepintaran tersebut, cucak hijau kerap dijuluki burung latah. Burung ini bahkan bisa menirukan bunyi burung lain yang didengarnya, sengaja atau tidak, hanya dalam waktu 1 hari.
Tetapi abjad cucak hijau tak selalu sama antara individu yang satu dan individu lainnya. Ada cucak hijau yang kelatahannya berdampak negatif ketika lomba. Misalnya, ia malah menirukan bunyi cucak hijau yang menjadi musuhnya, sehingga lupa dengan isiannya selama ini. Cucak hijau memang berakal memalsukan bunyi burung master, tetapi juga gampang melupakan isiannya.
Agar cucak hijau bisa mengeluarkan isiannya, diharapkan pengenalan abjad secara teliti pada burung tersebut, termasuk mengamati kondisi emosinya. Jika terlalu emosi, maka yang keluar biasanya hanya gaya (ngentrok, njabrik) dan tonjolan atau bunyi pendek-pendek saja.
PENANGANAN DI RUMAH
1. Faktor kerodong
Ada dua pendapat mengenai perlu dan tidaknya cucak hijau dikerodong pada malam hari. Sebagian mengatakan, cucak hijau yang dikerodong pada malam hari biasanya cepat birahi. Jika kebiasaan ini juga dilakukan pada malam menjelang lomba, maka burung biasanya gagal bongkar isian ketika tampil di lapangan.
Tetapi, beberapa pemain yang rutin mengerodong burungnya setiap malam mengaku tak mengalami problem ketika cucak hijau tampil di lapangan. Histeris, cucak hijau terbaik nasional ketika ini, bahkan full kerodong pada hari Sabtu (H-1).
2. Jauhkan dari cucak hijau lainnya
Kalau di rumah ada lebih dari seekor cucak hijau, usahakan kedua burung tidak saling mendengar. Bahkan, mulai H-2, burung sebaiknya tidak mendengar bunyi burung lain, apapun jenisnya. Hal ini alasannya yaitu cucak hijau dikenal sebagai burung latah, berakal memalsukan bunyi burung lain dalam waktu cepat.
Jika yang bunyi yang terdengar yaitu burung masternya selama ini, tentu tidak masalah. Namun bila bunyi burung lain yang gres didengarnya, ini bisa mengacaukan playlist lagu-lagu isian yang terekam dalam memori burung selama ini.
3. Kurangi porsi extra fooding (EF)
Ketika cucak hijau dalam kondisi birahi terlalu tinggi, apalagi hingga over birahi (OB), tentu sulit bagi burung untuk bisa bongkar isiannya.
Faktor yang menciptakan birahi tinggi pada cucak hijau bermacam-macam, tetapi yang paling lebih banyak didominasi yaitu setelan extra fooding (EF) yang terlalu tinggi, terutama jangkrik yang diberikan setiap hari dan ulat hongkong yang biasanya diberikan mulai H-1 dan ketika lomba.
Karena itu, bagi teman kicaumania yang burungnya selalu gagal masuk 10 besar, tidak ada salahnya mengutak-atik kembali setelan EF, dengan melaksanakan pengurangan porsi jangkrik dan / atau ulat hongkong sedikit demi sedikit, sambil dipantau perkembangannya, terutama kondisi birahinya.
semoga bermanfaat
disunting ulang dari omkicau.com