Belum banyak kicaumania di Indonesia yang memanfaatkan belut sebagai pakan tambahan / extra fooding (EF) bagi burung kicauan. Sebaliknya, belut sering dipakai para penggemar ayam aduan untuk meningkatkan mental serta stamina.
Bukan hanya itu, belut juga sering dimanfaatkan para penggemar ayam hias ibarat bekisar dan pelung. Kulit luar belut yang berlendir itulah yang diyakini sanggup menjernihkan bunyi ayam-ayam kontes.
Di beberapa negara Asia, terutama Tiongkok, daging belut sering dimanfaatkan sebagai EF untuk burung petarung ibarat hwamei dan kacer. Apalagi hwamei di Tiongkok lebih sering dijadikan burung aduan (fisik) daripada sebagai penerima kontes kicauan.
Berikut ini beberapa kandungan nutrisi pada 100 gram daging belut:
- Kandungan protein daging belut hampir setara dengan 100 gram daging sapi. Selain sanggup mempercepat pertumbuhan anakan burung atau burung remaja, nilai protein yang tinggi juga sanggup membantu meningkatkan semangat tarung (fighting) dan mental burung, khususnya ketika berlomba.
- Belut mempunyai kandungan energi metabolis sebesar 303 kilo kalori (kkal) per 100 gram. Angka ini melampaui kandungan energi metabolis pada telur itik (189 kkal) dan telur ayam (162 kkal). Tentu ini menciptakan burung-burung yang terbiasa mengkonsumsi belut akan mempunyai stamina yang hebat.
- Daging belut juga mengandung leusin, salah satu jenis asam amino yang bermanfaat dalam pembentukan otot.
- Selain itu, belut juga mengandung arginin, yakni asam amino yang diharapkan untuk menjaga hati, kulit, sendi, serta otot-otot yang sehat. Arginin tak hanya diharapkan untuk pertumbuhan burung muda, tetapi juga untuk burung-burung yang sedang mabung.
- Beberapa mineral esensial ibarat zat besi (Fe) pada daging belut juga sangat tinggi, yaitu 20 mg /100 gram. Bandingkan dengan kadar Fe pada telur ayam (2,7 mg) dan telur itik (2,8 mg), maupun beberapa jenis daging ibarat sapi, kambing, dan kerbau.
- Bahkan kadar mineral fosfor (P) pada daging belut juga dua kali lipat lebih tinggi daripada telur.
- Belut juga kaya vitamin, terutama vitamin A dan B. Kandungan vitamin A pada belut sekitar 1.600 SI / 100 gram. Adapun vitamin B sangat bermanfaat untuk proses metabolisme tubuh.
Namun juga perlu diingat, kadar lemak pada daging belut juga tinggi, yakni 28 gram / 100 gram daging, atau setara dengan kadar lemak daging babi. Sekadar perbandingan, kandungan lemak pada telur itik dan telur ayam masing-masing 14,3 dan 11,5 gram.
Dengan pertimbangan kadar lemaknya sangat tinggi, sehingga bisa menciptakan burung mengalami obesitas dan sanggup berujung malas bunyi, maka penggunaan daging belut sebagai pakan perhiasan bagi burung sebaiknya dibatasi atau jangan berlebihan. Misalnya cukup diberikan 2-3 kali seminggu, atau diberikan untuk rawatan jelang lomba.
Cara proteksi daging belut untuk burung kicauan
Pemberian daging belut untuk burung kicauan sanggup dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
- Irislah daging belut sampai seukuran jangkrik, sehingga lebih gampang dikonsumsi burung. Irisan daging ukuran kecil-kecil sanggup eksklusif diberikan sebagai EF.
- Daging belut direbus dulu, lalu dicampur dengan voer dan diaduk-aduk supaya merata.
- Daging belut dikeringkan atau dibentuk menjadi tepung, lalu diberikan kepada burung.
semoga bermanfaat
sumber : omkicau.com