Lovebird bukanlah burung tipe fighter (petarung). Karena itu, ketika ditampilkan dalam lomba, ia tak selalu berada dalam kondisi top form, sehingga sanggup rajin bunyi dan menekan lawan-lawannya. Nah, agar lovebird tampil prima dikala lomba, kunci utamanya ialah menyetel kondisi birahinya, melalui pengaturan extra fooding (EF).
Seperti diketahui, untuk keperluan nutrisi dasar, lovebird sanggup diberikan pakan bijian menyerupai millet putih. Pemberian millet putih tidak akan menjadikan birahi lovebird menumpuk. Istilah Om Yayat (Yayat Andrianto, perawat lovebird Dora, juara 2 di Piala Raja 2013) pakan ini bersifat netral, alias sekadar mengenyangkan.
Nah, untuk mendongkrak birahinya, burung perlu diberi extra fooding (EF) menyerupai jagung muda, biji matahari, kangkung, maupun kroto. Pakan pelengkap inilah yang berperan penting terhadap kondisi birahi lovebird, termasuk dikala lomba.
Karena targetnya ialah bagaimana biar birahinya sanggup optimal dikala lomba, maka proteksi EF sanggup digencarkan sehari menjelang lomba (H-1). Om Yayat biasa melakukannya pada Sabtu sore, diawali dengan proteksi 10 – 25 butir biji matahari.
“Pada hari Minggu, sebelum dibawa ke lapangan, kita amati dulu apakah birahi lovebird sudah naik atau belum. Jika kurang birahi, sanggup diberi cacahan kangkung atau jagung muda. Selain itu, air minum sanggup ditaburi sedikit garam untuk asinan,” ungkap Om Yayat yang tinggal di Desa Tapan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Selanjutnya, dikala burung sudah dibawa ke lapangan, amati kembali perilakunya. Sebab, terkadang LB mengalami peningkatan birahi secara berlebihan. Gejala yang terlihat, misalnya, burung ngeruji atau ngering, yaitu menempel pada jeruji kandang sambil berputar-putar pada jeruji tersebut. Selain itu, burung juga sering turun ke dasar sangkar, kemudian ngeruji lagi, dan seterusnya.
Kalau Anda melihat lovebird menampilkan sikap menyerupai itu, sanggup dipastikan birahinya berlebihan, dan harus segera diturunkan. Caranya? “Berikan gabah dari beras merah, yang dioplos dengan millet putih,” kata Om Yayat.
Jika Anda membaca porsi proteksi biji matahari di atas berada dalam kisaran 10 – 25 butir, hal itu alasannya ialah huruf masing-masing burung tidak selalu. Karena itu, Anda sanggup mengatur setelan paling tepat, sesudah melalui beberapa eksperiman. Silakan dicoba dari porsi paling minimalis dulu: 10 biji matahari, kemudian amati kondisi birahi dan perilakunya menjelang lomba.
Jika setelan ini dirasakan sudah tepat, berarti lovebird Anda secara genetis memang mempunyai birahi tinggi. Jika burung hingga membutuhkan 25 biji matahari biar birahinya naik, berarti secara genetis birahinya rendah sehingga harus disokong melalui EF yang banyak pula.
Menurut Om Yayat, dalam satu rumah sebaiknya cukup memelihara dua ekor lovebird, biar burung tidak selalu bersahut-sahutan. Sebab, hal ini akan menguras staminanya, sehingga dikala di lapangan malah tidak sanggup bekerja.
Namun, jikalau Anda sanggup mengakalinya, tentu sanggup saja memelihara lebih dari dua ekor. Misalnya, LB dimasukkan dalam ruang terpisah dan agak berjauhan, sehingga suaranya tak begitu terang terdengar oleh lovebird lainnya.
Semoga bermanfaat.
disunting ulang dari omkicau.com