Ketika menjalani masa mabung, burung ibarat kehilangan “harga diri” karena bulu–bulu kebanggaannya selama ini ambrol satu demi satu. Burung yang sebagian besar mempunyai kebiasaan preening (merapikan bulu-bulunya) tak dapat melakukanya lagi, dan ini terang sangat menyiksa.
Ketiadaan atau ketidaklengkapan bulu yang dimilikinya selama mabung juga sangat mempengaruhi fisiologisnya, alasannya kulitnya nyaris tak “berbaju”, sehingga gampang terkena penyakit apabila kita salah dalam menyimpan dan merawat burung.
Dalam praktiknya, masih banyak penggemar burung yang mengabaikan kondisi tersebut. Ketika sedang mabung, burung tetap didesain biar rajin berbunyi atau dibiarkan melaksanakan acara lain, bahkan dilombakan. Alhasil, mabung menjadi terganggu dan kondisi burung cenderung mengalami penurunan.
Sebagai panduan, berikut ini hal-hal yang pantang dilakukan ketika burung sedang mabung, serta bagaimana bentuk penanganan yang semestinya.
1. Jangan memandikan burung yang sedang mabung
Ada anggapan bahwa burung yang sedang mabung harus rutin dimandikan. Ini keliru. Mandi hanya dapat diberikan kepada burung yang gres menuntaskan masa mabungnya, dan sedang tumbuh tunas-tunas bulu yang baru. Makara bukan pada dikala burung sedang meluruhkan / merontokkan bulu-bulunya.
Jika burung yang sedang meluruhkan bulu-bulunya dimandikan setia hari, dapaknya ialah proses mabung akan terhambat.
2. Jangan menjemur burung ketika sedang mabung
Anggapan lain yang kerap diamini sebagian kicaumania adalah buung mabung tetap boleh dijemur. Anggapan ini terang salah besar. Sebab burung tidak membutuhkan panas matahari ketika sedang meluruhkan bulu-bulunya.
Sebaiknya burung yang sedang mabung disimpan di lokasi kering dan sedikit lembab, alasannya kelembaban dapat membantu burung dalam menjatuhkan bulu-bulu lamanya.
Pantangan ini hendanya diperhatikan. Bakan ketika bulu-bulu jarumnya mulai tumbuh, burung jangan dijemur dulu, cukup dianginkan.
3. Jangan biarkan burung sering suara dikala mabung
Kesalahan yang paling umum dalam perawatan burung dikala mabung ialah membiarkan burung tetap berkicau. Tidak sedikit kicaumania pemula yang bangga, “Wah, burungku tetap rajin suara meski mabung”. Bahkan ia tetap memberikan perawatan harian, bukan perawatan khusus mabung.
Membiarkan, bahkan mendorong, burung tetap berkicau seaamasa mabung terang akan menghambat proses ganti mabung. Akibatnya, bulu tidak dapat ambrol total, tetapi meluruh bertahap dan dalam waktu yang cukup usang dari waktu seharusnya.
Selama masa mabung, burung harus dikondiskan biar ngedrop. Dengan demikian, burung akan lebih fokus untuk menuntaskan masa mabungnya. Jika dibiarkan terus birahi selama mabung, masa mabung akan berkepanjangan.
4. Jangan terus-menerus full kerodong
Mengerodong burung selama mabung memang harus dilakukan, bila kondisi memang mengharuskan demikian, contohnya dikala terjadi perubahan suhu atau gangguan cuaca. Tetapi jangan hingga terus-menerus menerapkan full kerodong.
Alternatif lainnya, ketika burung dikerodong, secara bersiklus cuilan luar kerodong disemprot air hingga sedikit basah. Ini terutama penting dilakukan ketika cuaca sedang panas. Dengan begitu, suasana di dalam kandang tetap lembab, alasannya burung mabung memang membutuhkan suasana lembab.
Suasana lembab akan mempercepat proses pergantian bulu. Setelah bulu-bulu gres mulai tumbuh, kerodong dapat dibuka.
Itulah beberapa hal yang pantang dilakukan ketika burung sedang mabung, biar proses mabung berjalan lancar dan berlangsung dalam waktu yang semestinya.
Semoga bermanfaat.