Meski harga burung bakalan tidak jauh berbeda dari burung dewasa, banyak kicaumania menentukan untuk merawat burung bakalan. Ya, burung bakalan memang punya daya tarik tersendiri. Sebagian kicaumania menganggapnya sebagai tantangan untuk menjadikannya sebagai burung berkualitas
Burung bakalan yang ada di pasar burung umumnya terbagi menjadi dua kategori:
1. Burung bakalan yang gres didapatkan dari pengepul atau hasil tangkapan hutan.
2. Burung bakalan yang sudah usang dipelihara (biasanya pemilik usang tukar tambah dengan burung lain).
Untuk bisa membedakan mana burung bakalan yang gres dan burung bakalan yang sudah lama, tentu tidak sulit. Burung bakalan yang sudah usang biasanya disimpan dalam sangkar terpisah, adapun burung bakalan yang masih gres umumnya ditempatkan dalam sangkar ombyokan.
Selain itu, bentuk kotoran dan pakan yang dikonsumsinya pun berbeda. Burung yang sudah usang dipelihara tentu sudah terlatih makan voer sehingga bentuk kotorannya menjadi lebih padat. Adapun burung yang masih gres umumnya belum mengenal voer, atau sedang dilatih makan voer, sehingga kotorannya masih berbentuk cairan bercampur warna keputihan.
Dalam tips kali ini, kita akan membahas metode cabut voer sebelum tidur. Hal ini bertujuan biar ketika burung berdiri di pagi hari, pakan yang pertama dicerna tubuhnya yakni protein hewani (serangga atau kroto), sehingga secara perlahan bisa membentuk abjad dan mentalnya sebagaimana di alam liar.
Selain itu, cabut voer sebelum tidur juga bisa menjadi salah satu metode penjinakan burung yang cukup efektif dan bisa mencegah burung dari kegemukan yang kerap menciptakan burung malas beraktivitas dan malas berkicau.
Metode cabut voer sebelum tidur dilakukan dengan cara mengangkat wadah voer ketika hari sudah mulai gelap. Untuk itu diperlukan kebiasaan yang teratur setiap malamnya. Misalnya semenjak pukul 18.30, atau bisa juga 19.00, wadah voerd dicabut dan burung dibiarkan beristirahat dengan mematikan lampu ruangannya.
Untuk burung bakalan, sebaiknya dibiasakan tidak terlalu beraktivitas pada malam hari. Misalnya lampu ruangan dibiarkan jelas biar burung mau berkicau. Sebab hal itu dapat mempengaruhi kondisi burung yang mengakibatkan ia terbiasa suara jikalau suasana sedang sepi.
Pada pagi harinya, sekitar pukul 05.00 – 05.30, barulah lampu ruangan dinyalakan. Kemudian sesudah pukul 05.30, burung dikeluarkan untuk diembunkan.
Pada ketika pengembunan, burung hanya diberi pakan kroto sebanyak satu sendok teh, biar ia bisa mencerna protein hewani sebagai pakan pertamanya sebelum beraktivitas. Sebab kroto merupakan pakan berprotein tinggi, juga sumber energi yang baik bagi burung melaksanakan acara hariannya beberapa jam ke depan.
Note: Jika Anda sedang tidak mempunyai kroto, burung bisa diberi jangkrik atau ulat hongkong sebagai sumber protein hewaninya.
Setelah burung dimandikan, atau sekitar pukul 06.30 – 07.00, barulah pakan voer bisa diberikan. Untuk selanjutnya, Anda bisa menjalankan perawatan harian menyerupai biasanya.
Kalau perawatan ini dilakukan secara rutin dan teratur setiap hari, maka dalam beberapa hari burung bakalan menjadi lebih rajin berbunyi. Pada burung bakalan yang sebelumnya hanya ngeriwik saja, mereka akan cepat terpancing untuk ngeplong atau berlatih ngeplong jikalau umurnya masih muda.
Semoga bermanfaat.
sumber omkicau.com