Masa Pengeraman Induk Burung Merpati Yang Normal

Sebelum telur menetas, kita mesti mempersiapkan segala sesuatunya, menyerupai mempersiapkan sarang. Sarang merupakan hal yang sangat penting bagi merpati terutama merpati betina. 
Bayangkan saja kalau sarang tidak ada di dalam sangkar merpati, jadi dimana merpati tersebut akan mengerami telur-telurnya? Untuk itu, kita harus menciptakan sarang dan kemudian meletakkannya di kandangnya.
 kita mesti mempersiapkan segala sesuatunya Masa pengeraman induk burung merpati yang normal
Sarang sanggup kita buat sendiri. Sarang terbuat dari jerami atau materi sejenis lainnya. Jerami (bahan sejenisnya) kemudian diletakkan di suatu kawasan yang kemungkinan sanggup memuat telur-telur burung dan induk merpati juga. 
Jika kita tidak sempat menciptakan sarang, kita sanggup membelinya di pasar burung atau di toko alat perlengkapan burung.
Setelah sarang tamat dibentuk kemungkian sarang diletakkan di sangkar merpati. Jika merpati sudah ingin bertelur, maka ia akan bertelur disarang tersebut. 
Disarang itulah nantinya si induk merpati akan mengerami telur-telurnya hingga menetas. Pada umumnya, dalam sekali kawin, merpati akan mengahasilkan antara 2-4 telur. 
Telur-telur tersebut akan dierami hingga ia menetas. Akan tetapi, tidak semua keempat telur tersebut sanggup menetas. Biasanya, hanya tiga atau dua saja yang akan menetas. 
Hal ini dikarenakan sewaktu menjadi telur, induk merpati tidak mengerami telur-telurnya secara baik. Akibatnya embrio yang ada di dalam telur tersebut sanggup mati alasannya ialah kedinginan akhir terlalu usang tidak dierami induknya. 
Burung merpati termasuk kedalam burung yang akan menjaga telur-telurnya hingga menetas. Kedua indukan merpati ini akan saling bekerja sama dalam hal mengerami telur-telurnya hingga menetas. Tidak pernah mereka mengerami telurnya sendiri saja.  Masa pengeraman induk burung merpati yang normal
Pasti keduanya saling bekerja sama. Jika si betina mengerami telurnya pada malam hari maka si merpati jantan akan mengerami telurnya pada siang hari. Hal inilah yang perlu dicontoh oleh manusia. 
Proses pengeraman paling usang ialah 21 hari. Pada hari ke-21 telur-telur tersebut akan menetas dan keluar dari cangkang telurnya. Untuk telur yang menetas di atas atau di bawah 21 hari, berarti telur tersebut tidaklah normal. 
Telur yang menyerupai inilah yang sanggup menimbulkan kecacatan. Telur yang menetas di atas atau di bawah 21 hari  memang akan hidup, tetapi niscaya akan ada cacat disalah satu bab tubuhnya.

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH