Bisakah !!! Lovebird Di Buat Sistem Poligami

tentu saja untuk menghemat jumlah pejantan yang bakal dipakai untuk mengawini induk beti BISAKAH !!! Lovebird di buat sistem Poligami

Tujuan beternak lovebird model poligami tentu saja untuk menghemat jumlah pejantan yang bakal dipakai untuk mengawini induk betina. Secara teoritis, induk jantan bisa mengawini hingga 4-5 ekor induk betina

Meski di alam liar dikenal sebagai burung setia alias monogami, bukan berarti seekor lovebird jantan dalam penangkaran tidak bisa dibiakkan dalam kehidupan poligami. Sudah ada beberapa penangkar lovebird yang berhasil menerapkan perkawinan poligami, antara lain Om Joni, pemilik Fiqrillah Farm di Sumenep.

berdasarkan pengalaman Om Joni, rasio ideal jantan dan betina dalam perkawinan poligami pada lovebird yakni 1 : 3. Jadi, seekor pejantan mengawini tiga induk betina.
Seleksi indukan:
  • Induk jantan minimal berumur 8 bulan.
  • Induk betina minimal berumur 1 tahun, atau sudah memasuki masa birahi.
  • Karena induk jantan akan mengawini 3 induk betina, maka kualitasnya mesti elok terutama untuk lovebird suara.
  • Induk betina juga diusahakan mempunyai kualitas bunyi yang bagus, kalau orientasi ternaknya fokus ke ngekek panjang.
  • Apabila orientasinya mencetak lovebird warna eksotik, lebih baik jikalau 3 induk betina mempunyai warna yang berbeda-beda, sehingga bisa menghasilkan anakan yang makin bervariasi.
Selain menghemat jumlah induk jantan, laba ternak lovebird model poligami yakni kita bisa memprediksi warna anakan lovebird, menurut warna induk jantan dan warna induk betina yang akan dikawinkan.
Persiapan sangkar ternak:
  • Persiapkan tiga unit sangkar ternak, sesuai dengan jumlah induk betina. Selain itu, siapkan pula 1 unit sangkar ternak untuk induk jantan.
  • Kandang induk betina bisa disusun secara berjajar. Adapun sangkar induk jantan diletakkan agak jauh dari sangkar betina, kalau perlu jangan hingga terlihat.
  • Untuk memudahkan identifikasi, masing-masing sangkar betina diberi nomor, contohnya 1, 2, dan 3; atau A, B, dan C.
  • Setiap sangkar induk betina dilengkapi dengan wadah pakan, air minum, tenggeran, serta kotak sarang dari materi triplek.
  • Kotak sarang diletakkan di salah satu sudut kandang. Masukkan materi sarang ke dalamnya, tetapi secukupnya saja.
  • Tebarkan pula materi sarang ke dasar sangkar induk betina. Bahan sarang sanggup berupa ijuk halus, daun cemara kering, atau materi sarang lainnya. Bahan inilah yang akan diambil induk dikala hendak bertelur, untuk dimasukkan ke kotak sarang.
  • Pakan utama yang diberikan yakni gabungan millet putih, gabah, dan canary seed.
  • Pakan embel-embel / extra fooding (EF) berupa jagung muda, daun sawi putih, kwaci (biji bunga matahari), dan tulang sotong.
Pergiliran perkawinan poligami
Berikut sistem pergiliran poligami pada ternak lovebird, sebagaimana dilakukan Om Joni selama ini:
  • Setiap pagi, mulai pukul 06.00 hingga 07.00, induk jantan dimasukkan ke sangkar betina dan itu dilakukan secara bergiliran.
  • Misalnya, pertama kali dimasukkan ke sangkar betina-1 mulai pukul 06.00. Namun satu jam kemudian, induk jantan diangkat dan dimasukkan lagi ke kandangnya sendiri.
  • Keesokan harinya, induk jantan kembali dimasukkan ke sangkar betina-1, dalam waktu yang sama pula (06.00 – 07.00). Setelah itu dikembalikan lagi ke kandangnya. Begitu seterusnya, sehingga induk jantan selama 4 hari berturut-turut berada di sangkar betina-1, meski hanya selama 1 jam.
  • Hari kelima, induk jantan dimasukkan ke sangkar betina-2 dalam rentang waktu pukul 06.00 hingga 07.00. Setelah itu dikembalikan ke kandangnya sendiri. Hal ini berlaku selama 4 hari berturut-turut.
  • Selanjutnya, induk jantan dimasukkan ke sangkar betina-3, dalam rentang waktu yang sama dan selama 4 hari berturut-turut pula.
  • Jadi selama 12 hari nonstop, induk jantan akan selalu mendampingi induk betina, meski satu jam saja. Ketika campur dengan induk betina, induk jantan bisa mengawini pasangannya secara sempurna.
  • Beberapa hari atau ahad sesudah kawin, masing-masing induk betina akan bertelur. Kalau telur menetas (meski hanya pada 1-2 induk betina saja), berarti perkawinan poligami sukses. Kalau tak ada satu telur pun yang menetas, ada dua kemungkinan yang terjadi: induk jantan tak pernah mengawini betinanya, atau induk jantan memang infertil.
sumber : omkicau.com, Agrobur

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH