Membuat Pestisida Organik Sendiri


Ada beragam langkah atau resep untuk bikin pestisida organik Membuat Pestisida Organik Sendiri
bahan pestisida organik

Membuat Pestisida Organik Sendiri (Ragam Budidaya) -Ada beragam langkah atau resep untuk bikin pestisida organik. Sampai waktu ini tak ada standardisasi pengerjaan pestisida organik. Resep-resep pestisida organik biasanya diperoleh dari pengalaman beberapa petani, kearifan setempat orang-orang, hasil percobaan beberapa praktisi serta menurut riset ilmiah. Di bawah ini cara-cara bikin pestisida organik yang kerap dipakai beberapa petani untuk mengendalikan hama serta penyakit. 

a. Pengendali serangga penghisap (kepik serta kutu-kutuan) 

Siapkan beberapa materi tersebut, daun surian 1 kg, daun tembakau 1kg, daun lagundi 1 kg, daun titonia 1 kg, air kelapa sejumlah 2 liter, gambir 0, 5 ons, garam dapur 1 ons serta air panas 500 ml. Lalu siapkan penumbuk dari batu. Tumbuk daun tembakau, daun surian daun lagundi serta daun titania, aduk hingga rata. Jika sudah lembut, rendam dalam air kelapa serta aduk-aduk. Lalu ekstrak variasi itu melalui cara diperas dengan kain. Saring kembali hasil perasan serta imbuhkan garam kemudian kocek larutan. Siapkan cairan gambir melalui cara melarutkan 1/2 ons gambir dalam 500 ml air panas, kemudian saring dengan kain halus. Langkah paling selesai campur larutan daun-daunan serta larutan gambir. Masukkan dalam botol atau jerigen plastik. Ramuan pestisida organik siap untuk dipakai. 

Langkah memakai pestisida organik ini merupakan dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air bersih. Aduk hingga rata serta masukkan dalam tangki penyemprot. Kerjakan penyemprotan pada pucuk tumbuhan apalagi dahulu kemudian permukaan atas serta bawah daun. Frekuensi penyemprotan direkomendasikan 2 x satu ahad hingga populasi larva atau kutu berkurang serta tak membahayakan lagi. 

Ada beragam langkah atau resep untuk bikin pestisida organik Membuat Pestisida Organik Sendiri
b. Pengendali ulat pemakan daun 

Siapkan beberapa materi yang diinginkan diantaranya, air kelapa 2 liter, ragi tape 1 butir, bawang putih 4 ons, deterjen 0, 5 ons serta kapur tohor 4 ons. Langkah pertama merupakan tumbuk bawang putih hingga halus. Lalu larutkan deterjen kedalam air kelapa serta aduk hingga rata. Kemudian, input hasil tumbukan bawang putih, ragi tape serta kapur tohor. Saring variasi itu dengan kain halus. Langkah paling akhir, fermentasikan cairan sepanjang 20 hari dalam wadah tertutup. Pestisida organik pengusir ulat daun siap dipakai. 

Langkah pemakaian, encerkan larutan pestisida organik sejumlah 500 ml dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga rata serta masukkan dalam tangki penyemprot. Frekuensi pemakaian sejumlah 2 kali satu minggu, lakukan senantiasa hingga serangan ulat alami penurunan hingga skala aman. 

c. Pengendali penyakit cendawan atau jamur 

Siapkan beberapa materi tersebut, daun dakinggang gajah 5 ons, lengkuas 3 ons, jahe 3 ons, bawang putih 3 ons serta ekstrak titonia 3 liter. Tumbuk daun galinggang gajah, kemudian parut jahe serta lengkuas. Siapkan larutan daun titonia melalui cara menumbuk daun titonia hingga halus serta campur dengan 3 liter air, kemudian saring dengan kain halus. Kemudian, masukkan beberapa materi yang sudah ditumbuk serta diparut ke dalam larutan titonia, aduk hingga rata. Saring serta peras variasi itu. Pestisida organik ingindali cendawan atau jamur siap dipakai. 

Pemakaian, encerkan 500 ml pestisida organik ini dengan 10 liter air, aduk hingga rata serta masukkan kedalam tangki semprotan. Penyemprotan dilakuan pada semua segi tumbuhan seumpama pucuk, daun serta batang. Frekuensi pemakaian yang direkomendasikan 2 kali dalam satu ahad hingga serangan melemah. 

d. Pengendali penyakit yang dikarenakan bakteri 

Siapkan beberapa materi tersebut, daun sirih satu ikat, kunyit 2 ons, bawang putih 3 ons serta ekstrak daun titonia 3 liter. Tumbuk beberapa materi itu satu per satu atau dengan cara berbarengan. Rendam dalam ekstrak daun titonia sepanjang sebagian menit, kemudian saring dengan kain halus. Pestisida pengusir basil siap dipakai. Langkah pemakaiannya dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air. Frekuensi pemakaian 2 kali dalam satu minggu. 

e. Pengedali serangga penghisap, kepik serta kutu-kutuan dari daun inggu 

Siapkan daun inggu 1, 5 kg, bunga tahi ayam 1, 5 kg, gambir 0, 5 ons, air kelapa 3 liter serta air higienis panas 500 ml. Daun inggu serta bunga tahi ayam ditumbuk hingga halus serta rendam dalam air kelapa. Peras serta saring variasi itu. Lalu siapkan larutan gambir dengan air panas yang sudah disaring. Camprkan dual larutan itu, pestisida organik daun inggu siap dipakai. 

Langkah pemakaian, 1 liter pestisida organik diencerkan dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga rata serta masukkan dalam tangki penyemprot. Semprot semua segi tanaman, frekuensi penyemprotan satu ahad 2 x. 

f. Pengendali antraknosa pada tumbuhan cabe 

Siapkan daun galinggang gajah 2, 5 ons ; daun tembakau 2, 5 ons ; daun thitonia 2, 5 ons ; daun lagundi 2, 5 ons ; garam 1 ons serta gambir 3 buah. Tumbuk halus daun galinggang, tembakau, thitonia serta daun lagun. Lalu input kedalam baskom yang diisi 1 liter air bersih, kemudian imbuhkan garam serta biarlah sepanjang satu malam. Kemudian saring larutan itu serta peras airnya hingga kering. Cairkan tiga buah gambir dengan satu gelas air panas serta campur kedalam larutan, aduk hingga rata. Pestisida organik untuk mengendalikan antraknosa yang biasa menyerang tumbuhan cabai siap dipakai. 

Langkah memakainya, masukkan larutan diatas ke dalam tangki semprot 15 liter. Penuhkan dengan air higienis serta aduk-aduk. Pemakaian pestisida organik ini sebiknya dilaksanakan dari tumbuhan cabai mulai berbuah, semprotkan satu ahad sekali. Lalu perhatikan tanaman, bila ada buah cabai yang diserang antraknosa selekasnya dipetik serta dibuang keluar tempat. Sebaiknya penyemprotan dilaksanakan pagi atau sore hari. Air semprotan harus berupa kabut biar rata serta tehnik penyemprotan dilaksanakan dari bawah ke atas. Pada animo hujan kita sanggup menyediakan garam sejumlah 2, 5 ons lagi pada larutan. 

Menurut pengalaman, pestisida organik ini sanggup mengendalikan serangan antraknosa hingga 80 Persen. Ramuan tak tahan usang serta tetap sanggup dipakai pada di saat aromanya tetap khas. Jika aromanya sudah beralih maka kemampuannya juga sudah alami penurunan. Baiknya di buat setiap di saat kita bakal menggunakan.

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH