Budidaya Tanaman Asparagus | Ragam Budidaya - Adalah satu diantara type sayuran yang lumayan banyak disukai. Di Indonesia asparagus dibudidayakan di daerah dataran tinggi.
Hanya sayang kehadiran sayuran ini tetap kurang di kenal orang-orang. Lantaran asparagus di kenal untuk sayuran mahal yang cuma disiapkan direstoran atau hotel berbintang saja.
Label asparagus untuk sayuran untuk golongan atas ini niscaya merupakan peluang kerja keras sendiri untuk petani. Bila alhasil berkwalitas, niscaya juga sanggup diekspor ke mancanegara. Anda terpikat untuk membudidayakannya?. Tersebut dibawah ini beberapa langkah yang sanggup anda kerjakan.
Persiapan Bibit
Pembibitan Asparagus sanggup dijalankan dengan cara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang tiba dari tunas ataupun setek, dan dengan cara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit itu, bibit yang tiba dari biji tambah baik.
Hanya sayang kehadiran sayuran ini tetap kurang di kenal orang-orang. Lantaran asparagus di kenal untuk sayuran mahal yang cuma disiapkan direstoran atau hotel berbintang saja.
Label asparagus untuk sayuran untuk golongan atas ini niscaya merupakan peluang kerja keras sendiri untuk petani. Bila alhasil berkwalitas, niscaya juga sanggup diekspor ke mancanegara. Anda terpikat untuk membudidayakannya?. Tersebut dibawah ini beberapa langkah yang sanggup anda kerjakan.
Persiapan Bibit
Pembibitan Asparagus sanggup dijalankan dengan cara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang tiba dari tunas ataupun setek, dan dengan cara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit itu, bibit yang tiba dari biji tambah baik.
Asparagus merupakan tumbuhan yang ditanam otomatis (Indirect seedling) melalui persemaian. Dalam pembibitan dengan biji ada 6 step, yakni :
1. Persemaian
Dalam persemaian, butuh di amati penentuan tempat persemaian. Tempat yang bagus untuk asparatus yakni yang berdrainase baik, bukan cuma sisa tempat tumbuhan asparagus, tanahnya gembur, subur serta berpasir.
Bedengan tempat persemaian dijalankan pemrosesan tanah, di beri pupuk basic serta Furadan 3G untuk hindari hama. Bedengan di buat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.
2. Perendaman benih
Benih asparagus yang bakal disemaikan pada awalnya di rendam dalam air cuek pada suhu 27ºC sepanjang 24-48 jam. Sepanjang perendaman, air ditukar 2 – 3 kali. Biji ynag mengambang pada waktu perendaman dibuang.
3. Semai benih
Benih asparagus disemai pada tanah dengan jarak tanam 15×10 cm, dengan kedalaman 2, 5 cm, tiap-tiap 1 lubang ditanam 1 biji. Diatas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram seperlunya.
4. Perawatan persemaian
Mencakup pencegahan hama serta penyakit dijalankan seawal mungkin.
5. Pemupukan
Pada dikala tetap dipersemaian tiap-tiap 20 – 30 hari dijalankan pemupukan susulan urea.
6. Seleksi serta pencabutan benih
Transplanting atau perpindahan bibit dijalankan sehabis 5 – 6 bln.. Beberapa hal yang perlu di amati dalam transplanting asparagus salah satunya bibit yang bakal dipindahkan yakni bibit yang sehat ; bibit yang dicabut harus selekasnya ditanam ; serta sebelum dikala penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, serta pucuk tumbuhan dipangkas hingga tinggi tumbuhan cuma ± 20 cm.
Pemrosesan Tanah
Sebelum dikala penanaman, tempat yang bakal ditanami asparagus dibajak dalam serta rata. Di buat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm. Untuk tempat tanam, jarak antar tumbuhan 40 – 50 cm serta jarak antar baris 1, 25 – 1, 5 m. Pada permulaan tanam tak dipakai pupuk kimia, tetapi memakai pupuk kandang.
Penanaman
Bibit yang ditanam yakni bibit yang sudah berusia 5 – 6 bln.. Penanaman dijalankan dikala pagi hari seputar jam 9 atau pada sore hari seputar jam 4.
Pemeliharaan
Pemeliharaan Tanaman Asparagus meliputi :
1. Pembumbunan
Jika tunas sudah mulai berkembang, sanggup dijalankan pembumbunan. Pada demam isu hujan, parit diperdalam. Hal seperti ini karena Asparagus tak suka pada genangan.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dijalankan sehabis induk tumbuhan menghasilkan 8 – 10 batang, selebihnya dipangkas. Sesudah mendekati dikala panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang. Pemangkasan juga dijalankan pada cabang serta batang yang diserang hama atau penyakit.
3. Pengairan serta drainase
Dikerjakan melalui cara menggenangi parit (di-Lêb) setinggi 1/2 dari tinggi parit, dinantikan hingga air meresap hingga atas, kemudian bekas air dibuang. irigasi pada demam isu kemarau dijalankan setiap 1 ahad sekali.
4. Pemupukan susulan
Tak cuma pupuk susulan umum, tiap-tiap th. juga dijalankan pemupukan berkala, yakni pemupukan berat menyerupai waktu pertama kali tanam. Pada waktu itu tak dijalankan panen sepanjang 3 – 4 ahad (fase istirahat) serta dijalankan seleksi induk. Pupuk susulan dijalankan melalui cara bikin parit selama barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk digabung serta ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia diberikan tiap-tiap bln., sedang pupuk sangkar diberikan tiap-tiap 3 bln. sekali. Pupuk susulan keempat kembali lagi menyerupai pupuk I, dan sebagainya.
5. Pengelolaan hama serta penyakit
Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit diiris serta ditukar melalui cara membesarkan batang yang berkembang normal. Hama yang kerap didapati yakni ulat grayak serta ulat tanah yang menyerang sepanjang periode transisi demam isu kemarau ke demam isu hujan, sedang penyakit yang menyerang dari golongan jamur. Ingindalian hama serta penyakit dijalankan dengan cara mekanik sepanjang serangan belum terlampau berat. Aplikasi pestisida dijalankan jikalau serangan sudah cukup berat. Pestisida yang dipakai yakni pestisida organik (Daun Tembakau).