Media persemaian yakni wilayah untuk menumbuhkan benih atau biji jadi bibit flora yang siap untuk dipindahkan ke lapangan. Terdapat beberapa flora hortikultura yang dibudidayakan dengan melalui step penyemaian apalagi dulu. Maksudnya untuk minimalisir janjkematian disebabkan flora yang belum siap dengan kondisi lapangan. Baik itu melindunginya dari cuaca maupun duduk kasus yang lain.
Tanaman yang memerlukan step penyemaian biasanya yang memiliki siklus panen menengah hingga panjang serta memiliki benih yang kecil-kecil. Untuk flora dengan siklus panen cepat menyerupai bayam serta kangkung, step penyemaian jadi kurang ekonomis. Sedang untuk flora yang memiliki biji besar, baiknya ditanam dengan ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan pada kondisi lingkungan karena didalamnya sudah terdapat zat yang berharga menyokong permulaan perkembangan. Sebagian type hortikultura yang biasa disemaikan diantaranya tomat, cabe, sawi, selada dsb.
Sistem penyemaian memerlukan wilayah serta perlakuan Istimewa yang tidak sama dengan kondisi lapangan. Karenanya dikehendaki wilayah persemaian yang terpisah dengan areal tanam. Tempat persemaian sanggup di buat permanen maupun sesaat. Media persemaian sanggup berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan umum. Di bawah ini tahapan-tahapan merencanakan media persemaian.
Tanaman yang memerlukan step penyemaian biasanya yang memiliki siklus panen menengah hingga panjang serta memiliki benih yang kecil-kecil. Untuk flora dengan siklus panen cepat menyerupai bayam serta kangkung, step penyemaian jadi kurang ekonomis. Sedang untuk flora yang memiliki biji besar, baiknya ditanam dengan ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan pada kondisi lingkungan karena didalamnya sudah terdapat zat yang berharga menyokong permulaan perkembangan. Sebagian type hortikultura yang biasa disemaikan diantaranya tomat, cabe, sawi, selada dsb.
Sistem penyemaian memerlukan wilayah serta perlakuan Istimewa yang tidak sama dengan kondisi lapangan. Karenanya dikehendaki wilayah persemaian yang terpisah dengan areal tanam. Tempat persemaian sanggup di buat permanen maupun sesaat. Media persemaian sanggup berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan umum. Di bawah ini tahapan-tahapan merencanakan media persemaian.
Mempersiapkan media tanam
Hal pertama yang perlu ditawarkan yakni media tanam. Untuk wilayah benih/biji berkecambah media tanam ini harus terjamin dari segi ketersedian nutrisi, kelembapan serta susunan baik. Media persemaian yang alami terbagi dalam variasi tanah serta beberapa materi organik yang memiliki kandungan hara tinggi. Diluar itu tersedianya air dalam media persemaian harus menyanggupi atau tingkat kelembapan yang relatif lebih tinggi dari areal tanam umum.
Tanah yang bagus untuk media persemaian di ambil dari segi atas (top soil). Baiknya ambillah tanah dengan kedalaman tak semakin lebih 5 cm. Tanah yang bagus merupakan tanah rimba, atau tanah yang ada dibawah flora bambu. Tanah itu memiliki karakteristik yang baik, terbagi dalam variasi lempung serta pasir. Lempung benrmanfaat untuk perekat media tanam sedang pasir mempunyai fungsi untuk berikan porositas yang baik.
Untuk memperkaya kandungan hara sanggup disertakan dengan pupuk organik. Dapat berupa pupuk sangkar yang sudah masak atau pupuk kompos. Hal yang utama yakni haluskan pupuk itu melalui cara diayak. Susunan yang garang tak baik untuk kemajuan benih/biji yang gres berkecambah karena perakarannya tetap terlampau lembut.
Campur segi tanah serta pupuk organik dengan rasio 1 : 1. Atau sanggup sesuai dengan kondisi masing-masing. Cirinya, sehabis digabungkan ditambah air teksturnya sanggup solid (dapat dikepal tak ambrol) tapi tak becek.
Media persemaian berupa tray/polybag/cetak
- Campur tanah segi atas (top soil) dengan pupuk organik (pupuk kompos atau pupuk sangkar yang sudah masak) komposisinya 1 : 1.
- Untuk persemaian tray, masukkan variasi media tanam itu kedalam tray, padatkan secukupnya biar media sanggup mencengkrap tanaman. Tray sudah siap untuk media tanam.
- Untuk persemaian polybag, campur media tanam yang sudah di buat dengan arang sekam dengan komposisi 1 : 1. Ambillah polybag dengan ukuran yang cocok dengan ukuran bibit tanaman. Media persemaian polybag siap untuk ditanami.
- Untuk persemaian bikin, siram variasi media tanam yang sudah di buat itu dengan air seperlunya. Air berperan untuk menyolidkan variasi biar praktis dibikin serta tak ambrol. Lalu pakai cetakan untuk menghasilkan campuran jadi wujud kotak-kotak kecil. Lubangi segi atas kotak-kotak itu sedalam 1-2 cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami.
Media persemaian berupa bedengan
- Campur tanah segi atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi 1 : 1.
- Lalu wujud bedengan serta letakan variasi tadi di atas permukaan bedengan. Ketebalan variasi semestinya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk flora yang gres tumbuh.
- Siram bedengan dengan air secukupnya serta tebarkan benih diatas bedengan itu.
- Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.
- Penutup bedengan sanggup di buat permanen dengan paranet, atau di buat dengan system tutup buka dengan plastik bening. System tutup buka berharga pada ekspresi dominan hujan biar flora tak terkena kucuran air hujan dengan cara segera. Benih yang pas disemaikan di persemaian jenis bedengan yakni sayuran daun terorganisir pendek menyerupai sawi, caisim, pakchoi, dan lain-lain.