Pola Rawatan Dan Pemasteran Pada Trotolan Mb Biar Cepat Bersuara


Selama ini ada anggapan bahwa bunyi dan tidaknya trotolan murai watu sangat tergantung pada huruf masing-masing burung. Hal tersebut mungkin ada benarnya. Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat membantu atau mempercepat proses tersebut, yaitu rujukan perawatan yang selama ini diterapkan dan bagaimana memilih proses pemasterannya.
Penangkaran burung murai watu sekarang banyak dijumpai dan tersebar di banyak sekali tempat di Indonesia. Hal ini tentu lebih memudahkan para kicaumania yang ingin memeliharanya. Apalagi trotolan murai batu kini banyak dijual di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau.
Dalam perawatan hariannya, proteksi full EF pun belum tentu menjamin trotolan murai watu mau mengeluarkan bunyi ocehannya. Untuk itu, rujukan perawatan harian di luar dilema pakan harus mulai diterapkan, misalnya:
  • Rutin melaksanakan pengembunan
  • Mandi dan jemur secara teratur
  • Pemberian multivitamin untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga kondisinya.
Selain perawatan harian, metode pemasteran harus diubahsuaikan dengan kondisi dan umur burung. Trotolan murai batu yang masih sangat muda janganlah dilatih dengan bunyi masteran yang berat dan kasar, alasannya ialah dapat menciptakan burung malah ngedrop dan malas berbunyi.
Adapun metode pemasteran yang dapat dilakukan sesuai dengan umur trotolan, sebagaimana yang dilakukan banyak murai mania, ialah sebagai berikut:
  1. Trotolan umur kurang dari 1 bulan
    Pemasteran dilakukan dengan memakai burung-burung kecil yang bersuara receh seperti pleci, burung-madu (“kolibri”), gelatik, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk memancing trotolan agar mau dan terbiasa mengeluarkan bunyi ocehannya.
  2. Trotolan umur 1 – 2 bulan
    Setelah trotolan terpancing untuk berbunyi, proses pemasterannya dapat ditambahkan dengan burung-burung bersuara sedang seperti kenari, ciblek, pelatuk, tengkek, dan bunyi serangga. Suara-suara masteran tersebut dianggap sebagai bunyi dasar yang kelak dapat menggantikan bunyi alam atau bunyi aslinya.
  3. Trotolan umur 2 bulan lebih
    Trotolan yang berumur 2 bulan lebih biasanya sudah mempunyai kecerdasan yang lebih baik, sehingga proses pemasterannya dapat memakai suara-suara yang lebih berat dan garang menyerupai bunyi cililin, cucak jenggot, lovebird, dan sebagainya. Suara-suara ini nantinya akan menjadi tembakan andalan murai watu ketika bertemu lawan-lawannya di lapangan.
Dengan melaksanakan perawatan harian secara teratur, disertai metode pemasteran sesuai dengan kondisi dan umur burung, maka murai watu sehabis cukup umur akan mempunyai mental dan kecerdasan yang lebih tinggi daripada burung-burung seumurannya.
semoga bermanfaat


disunting dari omkicau.com

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH