Hama Tanaman dan Penyakit Buah Melon | Ragam Budidaya -Berikut ini merupakan hama yang lazim menyerang flora buah melon :
Ulat Tanah
Hama type ini menyerang flora di saat malam hari, sedang pada siang harinya bersembunyi didalam tanah atau dibalik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang flora yang tetap muda melalui cara memotongnya, sampai kerap diberi nama juga ulat pemotong. Langkah ingindaliannya yakni dengan derma insektisida memiliki materi aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam.
Ulat Grayak
Ulat grayak menyerang daun flora bersama-sama dalam jumlah yang betul-betul banyak, ulat ini biasanya menyerang pada malam hari. Ingindalian yang sanggup dijalankan yakni dengan penyemprotan insektisida memiliki materi aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan porsi sesuai sama tutorial yang tercantum pada paket.
Ulat Buah
Ulat menyerang melon melalui cara mengebor buah sembari memakannya. Buah yang diserang pada balasannya berlubang. Ingindaliannya melalui cara penyemprotan insektisida memiliki materi aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan porsi sesuai sama tutorial yang tercantum pada paket.
Kutu Daun
Kutu daun mengisap cairan flora apalagi pada daun yang tetap muda, kotoran dari kutu ini berasa cantik sampai menggundang semut. Daun yang diserang alami klorosis (kuning), menggulung serta mengeriting, pada balasannya flora jadi kerdil. Ingindaliannya dengan penyemprotan insektisida memiliki materi aktif abamektin, imidakloprid, tiametoksam, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan porsi sesuai sama tutorial yang tercantum pada paket.
Kutu Kebul
Hama ini berwarna putih, bersayap serta badannya diselimuti serbuk putih menyerupai lilin. Kutu kebul menyerang serta menghisap cairan sel daun sampai beberapa sel serta jaringan daun rusak. Ingindalian hama ini melalui cara penyemprotan insektisida memiliki materi aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan porsi sesuai sama tutorial yang tercantum pada paket.
Kumbang Kuning
Tanaman melon jadi inang dari kumbang ini, kumbang berwarna kuning dengan semua tubuh diselimuti menyerupai duri. Ingindaliannya melalui cara penyemprotan insektisida memiliki materi aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan porsi sesuai sama tutorial yang tercantum pada paket.
Lalat Buah
Lalat buah menyerang buah melon melalui cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur beralih jadi larva, telur-telur inilah yang pada balasannya menggerogoti buah terong sampai buah jadi busuk. Ingindalian lalat buah sanggup memakai perangkap lalat (sexpheromone), langkahnya : metil eugenol dimasukkan pada botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau sanggup juga memakai buah-buahan yang aromanya digemari lalat (contoh nangka, timun) kemudian digabung insektisida memiliki materi aktif metomil. Diluar itu sanggup juga dijalankan penyemprotanmenggunakan insektisida memiliki materi aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan porsi sesuai sama tutorial yang tercantum pada paket.
Rebah Semai
Rebah semai lazim menyerang flora melon pada fase pembibitan. Langkah ingindaliannya dengan penyemprotan fungisida systemik memiliki materi aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dengan porsi ½ dari porsi terendah yang tercantum pada paket.
Layu Bakteri
Penyakit ini kerap menggagalkan tanaman, Serangannya dikarenakan oleh bakteri. Usaha ingindalian yang sanggup dijalankan diantaranya dengan memperbesar pH tanah, memusnahkan flora yang diserang, lakukan penggiliran flora dan penyemprotan kimiawi memakai bakterisida dari golongan antibiotik dengan materi aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin dengan porsi sesuai sama pada paket.
Layu Fusarium
Tanda-tanda yang diakibatkan oleh layu fusarium hampir sama juga dengan layu bakteri, yang membedakan cuma pemicunya. Layu fusarium dikarenakan oleh serangan jamur. Usaha ingindalian yang sanggup dijalankan diantaranya dengan memperbesar pH tanah, memusnahkan flora yang diserang, lakukan penggiliran flora dan penyemprotan kimiawi memakai fungisida memiliki materi aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida dengan porsi sesuai sama pada paket.
Busuk Phytopthora
Busuk phytopthora menyerang segalanya segi tanaman. Batang yang diserang ditandai dengan bercak coklat kehitaman serta kebasah-basahan. Serangan serius membuat flora layu. Daun terong yang diserang menyerupai tersiram air panas. Sedangan serangan pada buah ditandai dengan bercak kebasah-basahan selaku coklat kehitaman serta lunak. Ingindalian dengan cara kimiawi memakai fungisida systemik, misal materi aktif yang sanggup dipakai yakni metalaksil, propamokarb hidroklorida, simoksanil, atau dimetomorf serta fungisida kontak memiliki materi aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram.
Bercak Daun
Penyakit ini dikarenakan oleh serangan bakteri, meningkat cepat apalagi pada demam isu hujan. Serangan ditandai karenanya ada bercak putih serta bersudut karena dibatasi tulang daun. Lalu bercak beralih jadi cokelat kelabu dan segi bawah daun keluarkan cairan, pada balasannya daun jadi kering. Ingindaliannya memakai bakterisida dari golongan antibiotik dengan materi aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik menyerupai tembaga. Dosis sesuai sama pada paket.
Antraknosa
Antraknosa kerap juga diistilahkan dengan nama patek. Penyakit ini menyerang segalanya segi flora yang ditandai karenanya ada bercak agak bundar berwarna cokelat muda, kemudian beralih jadi cokelat bau tanah sampai kehitaman. Makin usang bercak melebar serta menyatu pada balasannya daun jadi kering. Tanda-tanda lain yakni bercak bundar memanjang berwarna kuning atau cokelat. Buah yang diserang bakal terlihat bercak agak bundar serta berlekuk berwarna cokelat tua, di sini cendawan bakal menghasilkan massa spora berwarna merah jambu. Ingindalian dengan cara kimiawi memakai fungisida systemik, misal materi aktif yang sanggup dipakai yakni benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, serta fungisida kontak memiliki materi aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.
Virus
Virus merupakan penyakit yang betul-betul punya potensi memunculkan kegagalan apalagi pada demam isu kemarau. Tanda-tanda serangan biasanya ditandai dengan kemajuan flora yang mengerdil, daun mengeriting serta ada bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai di sekarang ini belum didapatkan penangkalnya. Penyakit ini ditularkan dari satu flora ke flora lain melalui vektor atau penular. Sebagian hama yang betul-betul punya potensi jadi penular virus salah satunya yakni kutu kebul, kutu daun, thrips serta tungau. Manusia sanggup pula bertindak untuk penular virus, baik melalui alat-alat pertanian ataupun tangan apalagi pada waktu perempelan. Sebagian jerih payah penanganan virus diantaranya : bersihkan gulma (lantaran gulma punya potensi jadi inang virus), mengontrol hama/serangga penular virus, memusnahkan flora yang sudah diserang virus, kebersihan alat serta berikan pengertian pada tenaga kerja biar tak asal pilih waktu lakukan penanganan pada tanaman.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Buah Melon
Penyemprotan pestisida harus dijalankan berseling atau pergeseran materi aktif yang tercantum diatas tiap-tiap lakukan penyemprotan, janganlah memakai materi aktif yang serupa dengan cara berturut-turut. Tanaman melon merupakan flora yang tahan pada serangan hama penyakit, sampai penyemprotan sanggup dijalankan 1 ahad sekali atau sesuai sama keperluan. Kaprikornus pemakaian pestisida sanggup dihemat.