Tips Budidaya Cabe Agar Montok di Awal Tanam | Ragam Budidaya -Utama sekali untuk membuahkan kemajuan yang sesuai serta sehat pada fase-fase permulaan kemajuan tumbuhan cabai Teman dekat. Tanaman muda sanggup kita ibaratkan fondasi sebuah bangunan. Fondasi yang rapuh, bakal membuahkan bangunan yang simpel ambrol. Demikian juga dengan tumbuhan cabai (serta barangkali tumbuhan yang lain..?), waktu kemajuan permulaan punya masalah, maka peluang dilema bakal kian besar lagi waktu tumbuhan beranjak remaja kelak. Tanaman muda yang punya masalah, misalnya kerdil atau “malnutrisi”, tidak cuma lebih riskan pada serangan hama serta penyakit namun juga produktivitasnya sanggup sungguh-sungguh rendah atau tidak sanggup diinginkan. Tanaman dengan kendala mirip ini, kerapkali menghabiskan waktu, cost, serta tenaga untuk merawatnya.
tanaman cabai 2 minggu |
Sebaliknya, tumbuhan muda dengan kemajuan yang bagus serta sehat bakal mendukung kemajuan yang bagus juga waktu tumbuhan dewasa. Bila kemajuan yang sehat ini senantiasa tersadar dari di saat ke saat, dengan artian perawatan dijalankan dengan cara telaten, konsumsi nutrisi/makanan tercukupi dengan baik (sesuai sama pergantian usianya), serta penanganan hama serta penyakit dijalankan dengan benar, maka janganlah heran apabila tumbuhan berkembang cepat serta produktivitasnya tinggi. Untuk tumbuhan cabai merah, Teman akrab barangkali bakal mencicipi tumbuhan dengan postur yang tinggi, 2 mtr. juga lebih, dengan tingkat hasil panen yang besar. Pada beberapa kendala yang kami temui, tumbuhan cabai merah kalangan subur serta sehat sanggup membuahkan panen 2 kg lebih per pohon. Pasti, jumlah ini sungguh-sungguh besar, berlipat dari kelaziman yang didapat petani cabai waktu ini yang notabene untuk membuahkan panen keseluruhan 1 kg saja susahnya minta ampun.
Tanaman cabai muda, sebaiknya mempunyai vigor yang perfect — berbatang kuat serta tidak tipis, berdaun montok, lebar, tidak tipis, lentur, hijau fresh, cabang samping (lateral) banyak, serta postur bongsor dengan kata lain tinggi. Apabila kita translate ke wujud gambar, kurang lebih penampakannya mirip berikut :
pembibitan tumbuhan cabe |
Apabila Teman akrab suka mencermati kemajuan tumbuhan cabai, tumbuhan cabai muda yang punya kendala biasanya mempunyai gejala fisik di bawah ini :
- Penampakan batang utama tidak tebal, simpel patah, serta berwarna tidak lazim (umumnya merah keunguan)
- Postur tumbuhan kerdil/pendek
- Daun tidak tebal serta simpel koyak, atau tidak tipis namun kaku, berwarna gelap/kurang menarik, ukurannya kecil-kecil
- Perkembangan cabang/tunas serta pucuk sungguh-sungguh minim, lambat
- Mendekati umur dewasa, tumbuhan telat berbunga serta dengan jumlah bunga yang sedikit
- Gampang “KO” waktu diserang penyakit serta hama
Lalu, apa kiat-kiatnya agar tumbuhan cabai kita berkembang melesat di fase-fase permulaan ini? Apa panduan-tipsnya…??
Sebenarnya tak ada resep yang terlampau unik untuk sebatas membuahkan kemajuan yang bongsor pada tumbuhan cabai di umur muda. Saya kerap bereksperimen menanam cabai baik di wilayah pertanian ataupun di pekarangan rumah. Saat ini saya ingin sharing pengalaman itu dengan Teman dekat. Pada dasarnya, ada 9 hal yang perlu Teman perlu cermati :
- Tanah, tanah, tanah. Keadaan tanah mesti baik serta sehat. Tanah merupakan wilayah berdasar tanaman, wilayah dimana tumbuhan hidup serta makan selama saat. Waktu kondisi tanah tak mensupport, maka jelas tumbuhan bakal hidup “merana”. Tanah dengan porositas yang jelek (umpamanya terlampau padat atau simak) bakal membatasi pergantian akar tanaman, yang memicu kemajuan tumbuhan lambat karena konsumsi masakan terbatas. Juga tanah yang asam (pH rendah) atau terlampau basa (pH tinggi), bakal sungguh-sungguh memengaruhi daya serap tumbuhan pada makanan. Tanah yang asam atau sebaliknya basa mirip perut kita yang sakit/mules. Waktu perut mules, mana sanggup usus-usus kita menyerap masakan dengan baik? Demikian juga tumbuhan tak sanggup dengan cara optimal menyerap unsur-unsur hara melalui akarnya. Beberapa hal inilah yang kerap dikira remeh oleh biasanya petani, walau sebetulnya beberapa hal itu kerapkali jadi faktor paling penting mengapa tumbuhan Teman akrab berkembang merana serta kerdil, walau sudah dipupuk dengan cara terencana serta dengan pupuk yang dikira jempolan. Jadi, begitu utama untuk mengkondisikan tanah/media tanam mudah-mudahan sehat serta tenteram untuk tanaman, bukan cuma banyak masakan di dalamnya!
- Jaga kelembaban dengan pas. Tanaman cabai, sanggup sakit atau juga mati apabila begitu banyak konsumsi air. Tetapi, kemajuan tumbuhan cabai bakal terhalang serta sanggup juga mati apabila kelemahan air. Jadi, yakinkan kelembaban tanah/media tanam cabai Teman akrab senantiasa tersadar dengan baik : tak terlampau basah, tak juga kekeringan. Waktu tumbuhan tergenang air, misalnya kebanjiran, sanggup kita ibaratkan insan yang terbenam, tak sanggup bernafas, yang berikutnya innalillahi… :)
- Cahaya matahari, mesti full. Ini harus. Tanaman cabai bakal berkembang optimal waktu terima pasokan cahaya matahari dari pagi sampai petang, dimana fotosintesis bakal jalan dengan baik. Waktu tumbuhan muda ternaungi atau kurang mendapatkan cahaya matahari, misalnya karena banyak pohon-pohon besar di sekelilingnya, kemajuan tumbuhan bakal abnormal, biasanya berkembang meninggi namun dengan batang yang tidak tebal serta lemah, daun sedikit, percabangan minim, serta bikinan bunga/buah waktu remaja kelak sungguh-sungguh rendah.
- Tak berikan konsumsi pupuk kimia (NPK, dkk.) terlampau tinggi. Ingat sebetulnya pupuk kimia tidak sama ciri-ciri dengan pupuk organik (semisal kompos). Waktu kita berikan pupuk kimia terlampau tinggi, tumbuhan sanggup secepatnya sekarat, “terbakar” dalam hitungan jam atau juga menit. Diluar itu, ingat juga sebetulnya pupuk kimia yang terlalu berlebih bakal memicu unsur-unsur hara sama-sama “mengunci” keduanya. Ini bermakna tumbuhan tak sanggup menyerap unsur-unsur itu dengan baik.
- Berikanlah pupuk untuk pupuk basic, janganlah berikanlah kotoran hewan. Ini benar. Sama juga dengan manusia, tumbuhan juga sedikitnya senangi diberi kotoran binatang :) Tak cuma baunya busuk, kotoran binatang juga keluarkan gas beracun amoniak yang mengusik kesehatan manusia, serta juga tanaman. Sampai kini, kita beranggapan sebetulnya kotoran hewan, kambing, sapi, kelinci serta kawan-kawan sungguh-sungguh elok untuk kesuburan tanaman. Ini salah kaprah, karena tumbuhan dari masa nabi Adam juga cuma membutuhkan pupuk, bukan cuma kotoran. Nah, mudah-mudahan kotoran-kotoran itu dikonsumsi lahap oleh tanaman, maka apalagi dahulu mesti kita “sulap” jadi pupuk, melalui cara dikomposkan (dibuat kompos).
- Berikanlah pupuk susulan dengan cara rutin
- Berikanlah rangsangan dengan “suplemen” yang pas.
- Tangani hama serta penyakit dengan benar.
- Kerjakan perawatan dengan cara terencana serta baik.