Panduan Merawat Murai Batu Liar |
Banyak para pecinta burung khususnya yang seneng dengan burung murai batu membeli burung tangkapan hutan, atau muda hutan yang masih liar, kemungkinan sebab menyesuaikan isi kantong mereka masing-masing.
Mengapa diantara mereka membeli burung hasil tangkapan hutan, padahal burung liar sangatlah riskan akan ajal di karenakan burung tersebut belum terbiasa dipelihara oleh manusia, alhasil pada burung tersebut adalah, burung menjadi rusak bulunya atau ekornya, diatas paruh atau moncongnya pastinya pada berdarah, burung tidak mau makan apalagi mengoceh, burung tidak mau anteng atau membisu dan selalu nabrak-nabrak bila kita dekati dan masih banyak lagi abjad burung liar di dalam sangkar.
Karena itu untuk memelihara burung liar khususnya Burung Murai Batu ini ada beberapa Langkah perawatannya dan sebetulnya sangat sederhana, kita hanya cukup menghindari tindakan-tindakan yg akan menambah tingkat stressnya.
Tips ini tidak juga di peruntukan untuk burung murai saja, anda bisa menerapkannya kepada burung-burung liar lainnya dan bisa ada sesuaikan dengan abjad dan jenis burung masing-masing, dan di bawah ini yakni cara menjinakkan Burung Murai Batu yang masih liar atau giras, di ataranya yakni :
- Gantangkan MB di daerah yg tenang, tdk sering dilewati orang, jauh dari suara2 bising atau yg bisa mengejutkannya, memiliki sirkulasi udara yg baik & tidak terlalu panas (di atas 26derajat C) sperti di bawah atap seng.
- Pada awal datang di rumah bisa gunakan krodong dulu selama lebih kurang 1 minggu. Berikan multivitamin pada air minum & bila dirasa perlu berikan juga antibiotic untuk langkah antisipasi, sebab kita tdk tau kondisi kesehatan MB yang sebetulnya pada dikala kita beli. Ganti air minum dan bersihkan tempatnya dari endapan vitamin setiap hari.
- Jangan terlalu tergesa-gesa untuk mengenalkan MB ( Murai Batu ) / MH ( MudaHutan ) dengan lingkungan yang ramai. Hasilnya bukan MB menjadi jinak tetapi kemampuan adaptasinya menjadi lambat dan yg lebih parah tingkat stressnya bisa menjadi semakin tinggi.
- Juga tidak perlu tergesa-gesa mengajari MB MH ngevoer Berikan saja pakan kesukaan dia, ibarat jangkrik, kroto, belalang, UH, UB atau yg lainnya. Berikanlah masakan dengan kuantitas yang cukup dan kualitas yang baik ( jangkrik yang sehat, kroto segar / tidak basi, dll ).
- Jika ingin menjemur MB, jemurlah sebentar pada pagi hari.
- Kalau ada indikasi MB kutuan, tidak perlu tergesa2 untuk mengobati dengan obat kutu, terlebih yang disemprotkan dengan air.
- Intinya tunggulah dengan sabar hingga tanda-tanda stress hilang. Indikasinya, MB MH terlihat tenang, sehat, aktif, sorot matanya higienis & syukur-syukur mulai ngriwik atau ngeplong.
- Mengajari MB MH makan voer ( Ngevoer )
- Pilih voer yang sesuai untuk MB & usahakan yangg gampang memperolehnya di daerah kita.
- Haluskan voer & taruh didasar cawan kemudian masukan kroto pada cuilan atas. Pd tahap awal tidak perlu diaduk.
- Setelah kira2 7 hari coba aduk kroto dengan voer halus, dengan komposisi lebih banyak kroto daripada voernya.
- Coba tingkatkan porsi voer secara sedikit demi sedikit setiap hari.
- Setelah yakin MB mau makan voer ditandai dg warna kotorannya, gres tempatkan voer & kroto pd cawan terpisah.
Pemilihan Sangkar Murai Batu
Bisa di coba dengan memakai kandang yang tidak terlalu besar dahulu pada perawatan awal MB MH. Tujuannya untuk memudahkan mengajari MB keluar masuk kandang ke keramba untuk mandi.
Pada tahap awal masukan cepuk mandi ke dalam kandang pada pagi hari. Letakan pada posisi cepuk tidak terkena kotoran, Semprot halus MB dengan sprayer, tidak perlu lembap & tinggalkan saja. Lakukan setiap hari hingga ia mau mandi sendiri dalam cepuk. Sebenarnya untuk mandi kita tidak perlu mengajari, sebab MB kalau sudah didis secara naluriah akan mandi sendiri.
Kalau sdh terbiasa mandi daalm cepuk, coba ajarkan masuk ke dalam keramba mandi. dengan meninggalkan cukup 1 tangkringan saja & memindahkannya ke depan pintu sangkar. Biasanya denga sedikit menggusah MB akan melompat masuk keramba mandi.
Kapan MB MH mulai boleh dimandikan? bisa memulainya sesudah tanda-tanda stress sudah tidak terlihat lagi & yakin MB MH sudah sehat. Ada anggapan bahwa gres boleh dimandikan sesudah MB ngevoer, berdasarkan saya tidak sepenuhnya benar. Sebab saya pernah ngerawat MB MH hingga bertahun2 belum mau ngevoer.
Penjinakkan Burung Murai
Taruh kandang di lantai setiap kita memberi pakan/EF. Jika MB mulai hening mulailah kenalkan dengan keramaian secara bertahap. Gantang dari jauh dulu sambil setiap beberapa hari didekatkan. Untuk jinak total sebetulnya kecil sekali kemungkinannya, tetapi setidaknya MB MH sanggup mengikuti keadaan & mentoleransi keramaian.
Saya biasa mengeluarkan MB pagi-pagi sekali sebelum matahari bersinar dan menggantangnya di daerah di mana apabila sinar matahari pertama memancar pribadi mengenai MB. Pada tahap awal cukup jemur sebentar saja (sekitar 30 menit). Setiap beberapa hari terus ditingkatkan usang penjemurannya. Perlu diingat jagan menjemur MB hingga mangap dan tampak terengah-engah, itu menerangkan MB terkena Heat Stress ( Strees Banget )
Umur berapa MB MH mulai ngeplong?
Tdk ada batasan pasti. Semuanya tergantung talenta MB dan contoh perawatan yang sempurna terhadap MB kita. Asal MB sehat secara fisik dan mental “Pasti Bunyi”.
sumber : http://burungdanhewan.blogspot.com