Murai Watu Aceh Dan Usaha Mendapatkannya

MURAI BATU ACEH DAN PERJUANGAN MENDAPATKANNYA

Secara terang sekarang bisa kita perhatikan secara fisik ekor dari Murai Batu (MB) yang berasal dari aceh tampak sangat berbeda dengan murai kerikil yang berasal dari daerah lain.

Pada usia dini, atau sebelum mengalami mabung pertama panjang ekor hitam berkisar17-22cm.. Setelah mabung ekor gres akan muncul dengan panjang antara 20-25 cm. tergantung cara perawatan kita dan referensi makan serta nutrisi yang dibutuhkan terpenuhi atau tidak.
Yang perlu diingat sebagai catatan yaitu jangan pernah kita memaksakan bulu ekor dicabut, dikarenakan pada ketika mencabut dimungkinkan cangkang bulu akan mengalami kerusakan. Yang lebih berbahaya lagi seandainya akar bulu ikut tercabut maka bulu tumbuh akan semakin lama, ada juga kemungkinan ekor jadi mandul alasannya kerusakan pada cangkang bulu.

Keindahan dari pada Murai kerikil yaitu terletak pada bulu 
ekornya. Inilah yang bisa menjadi unggulan dari jenis Murai Batu yang berasal dari Aceh. Apabila ekor dikipaskan maka akan terlihat menyerupai sebuah kipas hitam terbingkai warna putih. Ditambah dengan 2 helai ekor terpanjang yang elastis seakan-akan menyerupai cambuk yang diayun-ayunkan.

Sekilas wajah hutan di Leupung tempat aceh besar 


Inilah citra dari pada perjalanan mitra kita, Saudaraku di Aceh yang juga menjadi penyuplai MB saya ,Qorry S dalam menapaki jengkal demi jengkal menaiki bukit menuruni lembah di Hutan Leupung, sebagian hutan yang berada di tempat Aceh Besar demi mendapat Murai Batu yang nantinya akan diterbangkan kepada kita. menjadi kebanggan kita.

Tanpa konservasi hutan yang manis dan tanpa tangan saudara kita yang disana, tidak akan mungkin kita bisa menikmati lantunan dan gaya eksotik dari pada Murai Batu yang dengan keakuan kita merasa mempunyai segalanya. Kalaulah nantinya Murai Batu yang kita miliki nantinya memenangkan sebuah kompetisi dan hargapun menjulang, akankah kita mengingat usaha mitra kita di pedalaman Aceh sana?, yang siap keluar masuk hutan demi ego dan kesenangan kita? setimpalkah dengan nilai pejuangan mereka?

TAHI HARIMAU

Dalam perjalanan perburuan MB dihutan sana, Konon seandainya kita telah menemukan jejak kotoran harimau, maka anda telah memasuki kawanan Murai Batu, alasannya disana Murai kerikil hidup secara bergerombol.

Kalo ada tahinya, berarti ada Harimaunya. Inilah sepenggal resiko yang dihadapi para pemburu-pemburu Murai Batu dihutan bebas. salah-salah yaitu nyawa taruhannya apabila berurusan dengan harimau.

Tanda Bacokan di Pohon
Ketika melaksanakan perburuan dihutan luas, para pemburu terkadang merasa kebingungan untuk mencari jalan pulang. sehingga mereka menorehkan gejala berupa tusukan pada pohon untuk memperlihatkan petunjuk kemana harus berjalan.

Terkadang mungkin kita sanggup memilih arah perjalan memakai petunjuk kompas ataupun petunjuk arah matahari. Nah, kalo dihutan lebat dan kebetulan mentari tak nampak, maka hal menyerupai inilah yang para pemburu lakukan, atau kadang untuk mengingatkan bahwa pada daerah tersebut akan layak untuk dilakukan perburuan lagi pada daerah yang sama



Akankah terpikirkan oleh kita, resiko yang harus dihadapi oleh para pemburu Murai Batu di alam liar dan Ganas, naik turun, bertemu hewan buas, ditengah hutan cuaca tak mendukung. Mereka yang berjuang demi menafkahi keluarga dengan segala perjuangan. bandingkan dengan kita yang hanya tinggal merogoh sebagian kocek dari saku kita. Terlalu banyak perhitungan, pemilihan, Penawaran yang serendah-rendahnya.

Bahkan kita banyak berharap mereka-mereka bisa mendapat sesuatu yang istimewa. Bayangkan perasaan para pemburu seandainya yg mereka dapatkan tak sesuai apa yang kita harapkan, dijual murahpun kadang enggan kita membayar.


Semoga kita semua bisa lebih bijak dan lebih arief.
kami persembahkan kepada :
Para penggemar dan penggila MURAI BATU.

ditulis oleh Broery Moestafa
diliput oleh Qorry S
diedit oleh Ayah Nya Aiz

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH