 |
| KENAPA INDUKAN MURAI MAKAN TELUR SENDIRI |
KEBANYAKAN penangkar pernah mengalami hal ini, indukan murai watu memakan telurnya sendiri, dapat indukan yang jantan ataupun indukan betina, banyak penyebab yang dapat menjadi penentu dari bencana tersebut diantaranya yang pernah saya selidiki:
1. Indukan masih terlalu muda umur belum begitu matang untuk berproduksi
Resiko mengawinkan indukan yang masih terlalu muda, biasanya indukan tersebut cendrung tidak stabil dan belum matang untuk mengurus anak.
2.Indukan memasuki masa birahi terlalu cepat sesudah proses bertelur terjadi
Biasanya ini sering terjadi pada indukan jantan, indukan jantan yang terlalu birahi cendrung mengacak ngacak sarang dan mematuk telur, solusinya pisahkan pejantan tsb dan kurangi EF dan faktor lain yang memicu birahi menyerupai di jauhkan dari betinanya, kurangi penjemuran dsb sehingga dikala di jodohkan nantinya birahi dapat di kontrol. Jika indukan betina yang terlalu cepat birahi biasanya enggan untuk mengerami telur dan cendrung mematuk telur juga.
3. Adanya predator pengganggu.
Banyak sekali binatang pengganggu yang sering berkunjung ke sarang MB diantaranya Semut Merah, Cicak, Kadal/ Bengkarung, tikus dan terkadang kecoa bahkan kodokpun sering masuk ke sangkar MB walaupun tidak hingga ke daerah telur namun binatang hewan ini dapat mengganggu ketenangan sang induk
4. Tempat bertelur kurang nyaman
Sebisa mungkin buat 3 buah sarang yang berbeda daerah dan bentuk untuk mb bertelur, dan biarkan indukan yang memilihnya.
5. Sarang terlalu Panas.
Hindari daerah sarang yang terlampau tinggi dan berhadapan eksklusif dengan matahari siang kalau sudah terlanjur menyerupai itu keadaannya usahakan tutup belahan atas sarang yang eksklusif terkena matahari siang.
6. Sarang terkena kutu/hama lain
Biasakan jangan terlalu usang dan terlalu banyak menyimpan material di sarang MB alhasil material tsb lembab, berair dan berjamur alhasil mendatangkan kutu kutu kecil dan hama lain yang tentu saja menganggu ketenangan indukan dikala mengerami telur, biarkan indukan MB sendiri yang menciptakan sarang kita hanya menaburnya saja di daerah yang bersih..
7. Indukan kurang kalsium dan gizi lainnya
Kekurangan kalsium pada indukan juga dapat mengakibatkan indukan memakan telurnya sendiri, solusinya cukupi kebutuhan gizi indukan dengan menunjukkan EF yang bermacam-macam dan vitamin untuk MB/Breeding hal ini biasanya terjadi pada indukan yang terlalu usang di pelihara dalam sangkar soliter dan kurang gizi.
8. Terlalu sering di ganggu
Ada beberapa indukan yang tidak kuat apapun kalau kita sering melihat lihat sarangnya, namun kebanyakan indukan butuh privasi dalam proses perkembangbiakan terutama dikala mengerami telur, usahakan minimalkan kebiasaan menengok sarang, sebisa mungkin mengganti pakan 4 hari sekali/ seminggu dua kali. kalaupun ingin memantau perkembangannya boleh memakai kamera cctv yang dipasang di sangkar penangkaran.
9. Terganggu indukan yang lain
Walaupun jarang dialami penangkar, namun ada beberapa indukan betina akan sangat terganggu dan memakan telurnya sendiri kalau mendengar pejantan lain yang gacor/ indukan lainnya di sekitar sarang, untuk indukan menyerupai ini solusinya sangkar penangkaran tidak dapat berdekatan dengan sangkar MB yang lainnya/ disendirikan.
10. Indukan betina terpisah dengan pejantannya.
Meski poligami dapat di lakukan dalam menangkar MB, namun ada beberapa indukan betina yang tidak dapat di pisahkan dengan pejantannya, solusinya biarkan pasangan indukan ini membesarkan anaknya bersama sama.
11. Pakan yang sedikit/ kurang mencukupi
Saat indukan memasuki masa produksi usahakan kebutuhan pakan terutama EF tetap terpenuhi terutama dikala memasuki masa penetasan telur, kekurangan Pakan sangat mungkin menciptakan indukan membunuh anaknya sendiri/ mematuk telur yang sedang dierami.
12. Indukan memasuki masa mabung
Sangat mungkin terjadi, kalau indukan mendekati masa mabung namun tetap kita breeding indukan akan memakan telurnya dikarenakan secara insting indukan tidak dapat beraktifitas lebih untuk membesarkan dan memberi makan anaknya. sebaiknya indukan yang mendekati mabung jangan di breeding.