Tips memaster murai watu trotolan |
Memelihara dan merawat burung murai watu trotolan sepertinya menjadi tren yang sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir ini. Hal ini bukan hanya dilakukan penggemar atau pemain murai watu saja. Para penangkar pun berlomba-lomba untuk menghasilkan produk trotolan yang sudah dimaster, sehingga mempunyai nilai tambah dan nilai jual lebih tinggi. Bagaimana cara memaster murai watu trotolan secara efektif?
Ya, para penangkar murai watu kini menyerupai berlomba-lomba untuk sanggup menghasilkan keturunan yang benar-benar berkualitas. Makin banyak murai watu hasil penangkaran yang sukses di arena lomba, termasuk bisa mengungguli MB hasil tangkapan hutan.
Arco Bird Farm Serang bisa menjadi rujukan ideal mengenai ikhtiar sang pemilik, Om Darlian, yang bukan sekadar menjual produk penangkaran, tetapi juga memasternya semenjak dini sehingga produknya bisa moncer di arena lomba ketika dewasa. Sejauh ini, banyak produk Arco yang bisa menjuarai lomba dengan mengalahkan MB hasil tangkapan hutan.
Dalam even Piala Raja 2013, Minggu (9/6) kemarin, beberapa MB hasil penangkaran juga bisa menembus papan atas di empat kelas umum, contohnya Totti milik Ming Basket Surabaya, Matador milik Rudi Menanggal Surabaya, dan Liverpool milik Danang VW.
Jadi, berdasarkan prediksi Om Kicau, tren penangkaran murai watu ke depan akan beralih ke upaya setiap breeder menghasilkan anakan MB yang sudah dimaster semenjak dini. Bagi penggemar dan pemain, boleh jadi hal ini bakal menciptakan harga produk meningkat pada tahap awal. Tetapi, ketika makin banyak breeder menghasilkan produk sejenis, yang sama-sama berkualitas, pada alhasil akan terjadi keseimbangan harga lagi menyerupai sekarang.
Tips memaster murai watu trotolan
Bagaimana cara memaster atau melatih burung murai watu yang masih trotolan biar hasil pemasteran bisa lebih efektif, dan burung pun lebih cepat menguasai suara-suara yang diajarkan ?
Waktu ideal untuk memaster murai watu trotolan bisa dimulai pada umur 3 minggu. Biasanya, trotolan MB yang paling dicari para kicaumania, baik dari pasar burung maupun daerah penangkaran, sekitar umur 19 – 21 hari. Tetapi jikalau Anda mendapat burung umur 1 – 1,5 bulan juga belum terlambat untuk dimaster.
Murai watu trotolan pada bulan-bulan pertama sebaiknya dimaster dengan burung yang mempunyai bunyi lebih halus tetapi tajam. Contohnya?
Anda bisa memakai lovebird, burung parkit, atau bisa juga serindit. Bagi MB trotolan, abjad bunyi ketiga jenis burung ini lebih gampang ditangkap dan disimpan dalam memorinya.
Agar hasilnya lebih optimal, pemasteran memakai LB, parkit, atau serindit bisa dilakukan di dalam ruangan atau kamar. Tetapi kalau Anda ingin melatihnya di luar ruangan, maka MB trotolan dijauhkan dari keberadaan maupun bunyi burung lain (diisolasi). Artinya, si trotol cuma ditempel dengan burung masterannya saja, dalam hal ini lovebird, parkit, atau serindit.
Pada usia dini, sebaiknya MB trotolan jangan dimaster dengan bunyi masteran yang terlalu banyak. Tujuannya biar beliau bisa menguasai dua burung master itu secara sempurna. Jika burung bisa menguasai bunyi lovebird secara sempurna, maka ketika cukup umur ia akan mengeluarkan tembakan yang panjang, rapat, dan berulang-ulang sebagaimana murai watu ekor hitam Natalia.
Pelatihan memakai burung master bersuara halus namun tajam ini bisa berlangsung selama 1 bulan. Kalau bulan pertama terlewati, bisa dilanjutkan dengan memakai bunyi masteran yang mempunyai bunyi yang berangasan menyerupai cucak jenggot.
Agar pembinaan bisa berjalan maksimal, diperlukan dua ekor cucak jenggot yang sama-sama gacor. Keduanya digantang dengan jarak yang berjauhan dan tidak saling melihat satu sama lain, sehingga bisa sahut-sahutan.
Adakah bunyi berangasan selain cucak jenggot? Tentu ada, contohnya dua ekor kapas tembak. Atau bisa juga kombinasi seekor cucak jenggot dan seekor kapas tembak sebagai pendamping murai watu trotolan ketika pengisian suara-suara kasar.
Setelah trotolan mulai mengalami masa mabung pertamanya, ia bisa mulai dilatih dengan burung yang mempunyai abjad bunyi kasar, tegas, sekaligus tajam. Burung apa sajakah yang mempunyai abjad bunyi menyerupai ini? Anda bisa memakai cililin yang menjadi salah satu master favorit bagi murai batu, atau bisa juga tengkek udang, dan sejenisnya.
Murai watu umur 67 hari: Bisa dimaster dengan bunyi kasar.
Pemasteran lanjutan ketika dewasa
Setelah murai watu mulai beranjak dewasa, maka langkah pemasteran berikutnya akan menjadi lebih mudah. Anda bebas menentukan burung yang akan dipakai sebagai masteran bagi murai watu tersebut. Sebab beberapa bunyi mendasar dan penting, serta menjadi nilai tambah dalam lomba, sudah Anda latih ketika burung masih trotolan.
Banyak burung master atau bunyi masteran yang bisa dipakai untuk memaster MB sesudah dewasa, menyerupai kenari, burung gereja tarung, siri-siri, rambatan, rio-rio, jalak suren, dan lain sebagainya. Tetapi masteran yang pernah Anda berikan ketika masih trotolan jangan pernah ditinggalkan.
Sebelum menentukan burung master yang akan diisikan ke MB dewasa, perlu dipertimbangkan dulu calon burung master yang kira-kira sesuai dengan abjad bunyi MB Anda. Misalnya Anda akan memakai jalak suren sebagai burung masteran. Mohon diingat, tidak semua jalak suren bisa dijadikan masteran, terutama jalak suren yang mempunyai bunyi mayoritas berupa siulan. Sebaiknya pilih jalak suren yang rajin mengeluarkan bunyi aslinya.
Dalam memaster murai batu, sebaiknya dilakukan dalam beberapa tahap dan tidak sekaligus, menyerupai apa yang sudah dicontohkan di atas. Yaitu diawali dengan dua jenis burung yang mempunyai abjad bunyi sama, kemudian gres dimaster dengan burung masteran sesuai dengan impian Anda.
Namun, sebaiknya tidak memaster murai watu dengan memakai banyak burung master / banyak bunyi sekaligus. Idealnya cukup memakai 2-3 burung master dalam waktu bersamaan. Setelah suara-suara tadi mulai bisa ditiru murai baru, maka bisa dilanjutkan dengan bunyi burung lainnya. Demikian seterusnya.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Artikel ini dari omkicau