MEMELIHARA dan merawat burung sudah semenjak usang banyak digemari masyarakat, selain hanya sebatas kelangenan mendengar kicauannya di pagi hari dengan tujuan penyejuk suasana rumah, sekarang hobi tersebut mulai menjamur kolam virus yang mewabah, bahkan hampir setiap gang ada saja yang menggantung burung kicauan di depan rumahnya, bukan itu saja, sekarang distro bahkan restoran dan hotel pun mulai memakai konsep natural tersebut guna menarik pengunjung, terbukti dengan banyaknya asesoris mulai dari kandang burung yang di hias sedemikian rupa, dijadikan lampu hias bahkan ada juga yang menduplikat bunyi burung kicauan di hutan dalam bentuk MP3 untuk di perdengarkan di area daerah usahanya.
Apa Sih Hoby?
Seorang dokter dan penulis spiritual asal Amerika Serikat, Orison Swett Marden, berpendapat, pekerjaan, cinta, dan permainan atau hobi yakni kemudi paling seimbang buat manusia. Kalau mau dipilah-pilah, hobi dalam jangka pendek yakni menciptakan seseorang rileks, santai, dan memperluas pergaulan. Manfaat jangka panjang, hobi sanggup menjadi alternatif pengembangan karier dan pendapatan perhiasan bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi pendapatan utama. Sayangnya, orang seringkali meremehkan fungsi hobi. Banyak orang menganggap bahwa hobi yakni acara yang menghabiskan uang alasannya bersifat menyenangkan, sedangkan pekerjaan yang menghasilkan uang dianggap sebagai acara yang tidak menyenangkan. Kewajiban yang ditimbulkan pekerjaan itu seringkali menjadikan persepsi I hate Monday.
Di kota yang gaya hidupnya serba cepat dan individualis, seberapa penting menjalankan hobi?
Kembali kepada pentingnya hobi untuk keseimbangan kehidupan manusia. Terkadang kita perlu melambatkan gaya hidup dan pekerjaan yang selalu dikejar deadline dengan cara berkumpul bersama teman-teman. Caranya sanggup berbeda buat setiap orang. Ada yang cukup bersepeda santai, jogging sendirian, atau melukis dan tak sedikit hobi burung sanggup menjadi pilihan.
Kacamata pandang soal hobi burung terkadang menjadikan pro dan kontra, sebagian memaknainya sebagai pekerjaan yang sia sia, namun sebagian lagi memaknainya sebagai sebuah hiburan, bahkan tak sedikit hobi burung tersebut menjadi sebuah lapangan kerja atau bahkan pekerjaan tetapnya, apalagi didukung maraknya banyak sekali perlombaan dan kontes burung yang hampir di setiap kelurahan ada, belum lagi ragam asesoris yang ada sanggup menjadi sumber pendapatan baru.
Biarkanlah sudut pandang tersebut berbeda, yang utama dan sanggup memahaminya yakni si penghobi itu sendiri, sisi negatif tentu ada dalam setiap tindakan yang kita lakukan namun jangan lupakan sisi positifnya yang terkadang sanggup menutupi bahkan melebihi sisi negatif tersebut hanya kicaumanialah dan orang orang yang mempunyai hobi yang sanggup memahami hal ini.
Pepatah usang mengatakan, “Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan tidur siang. Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik. Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda dan milikilah hobi sebagai penyeimbang rutinitas kerja Anda.***
SALAM
(Andri Asmari)
Apa Sih Hoby?
Seorang dokter dan penulis spiritual asal Amerika Serikat, Orison Swett Marden, berpendapat, pekerjaan, cinta, dan permainan atau hobi yakni kemudi paling seimbang buat manusia. Kalau mau dipilah-pilah, hobi dalam jangka pendek yakni menciptakan seseorang rileks, santai, dan memperluas pergaulan. Manfaat jangka panjang, hobi sanggup menjadi alternatif pengembangan karier dan pendapatan perhiasan bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi pendapatan utama. Sayangnya, orang seringkali meremehkan fungsi hobi. Banyak orang menganggap bahwa hobi yakni acara yang menghabiskan uang alasannya bersifat menyenangkan, sedangkan pekerjaan yang menghasilkan uang dianggap sebagai acara yang tidak menyenangkan. Kewajiban yang ditimbulkan pekerjaan itu seringkali menjadikan persepsi I hate Monday.
Di kota yang gaya hidupnya serba cepat dan individualis, seberapa penting menjalankan hobi?
Kembali kepada pentingnya hobi untuk keseimbangan kehidupan manusia. Terkadang kita perlu melambatkan gaya hidup dan pekerjaan yang selalu dikejar deadline dengan cara berkumpul bersama teman-teman. Caranya sanggup berbeda buat setiap orang. Ada yang cukup bersepeda santai, jogging sendirian, atau melukis dan tak sedikit hobi burung sanggup menjadi pilihan.
Kacamata pandang soal hobi burung terkadang menjadikan pro dan kontra, sebagian memaknainya sebagai pekerjaan yang sia sia, namun sebagian lagi memaknainya sebagai sebuah hiburan, bahkan tak sedikit hobi burung tersebut menjadi sebuah lapangan kerja atau bahkan pekerjaan tetapnya, apalagi didukung maraknya banyak sekali perlombaan dan kontes burung yang hampir di setiap kelurahan ada, belum lagi ragam asesoris yang ada sanggup menjadi sumber pendapatan baru.
Biarkanlah sudut pandang tersebut berbeda, yang utama dan sanggup memahaminya yakni si penghobi itu sendiri, sisi negatif tentu ada dalam setiap tindakan yang kita lakukan namun jangan lupakan sisi positifnya yang terkadang sanggup menutupi bahkan melebihi sisi negatif tersebut hanya kicaumanialah dan orang orang yang mempunyai hobi yang sanggup memahami hal ini.
Pepatah usang mengatakan, “Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan tidur siang. Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik. Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda dan milikilah hobi sebagai penyeimbang rutinitas kerja Anda.***
SALAM
(Andri Asmari)