Burung Pengembara Antar Benua

Dalam dunia burung dikenal sebagai binatang yang paling paling bebas. Bisa berkelana kemana saja, melintasi samudra, dari satu tempat di bumi ke kepingan bumi yang lain. Burung pantai, misalnya dalam satu lawatan sanggup terbang belasan ribu kilometer menyeberangi samudra dan benua.

Burung Pantai bukanlah nama jenis seekor burung tapi kelompok burung air yang mencari makan dan sempurna kawin di tempat pantai. Mereka biasanya memakan ikan, kerang, kepiting dan cacing. Selain di pantai, mereka juga biasanya mencari makan di lahan lembap menyerupai di tambak, sawah dan hutan bakau. Hidup baik di belahan bumi utara maupun selatan. Tiap tahun mereka melaksanakan lawatan jarak jauh, bukan hanya antar negara, tetapi juga antar benua.

Pada bulan-bulan tertentu menyerupai Agustus sampai Maret, belahan bumi utara mengalami trend dingin. Pada trend itu, burung-burung pantai yang hidup di belahan bumi utara menyerupai Rusia, Siberia, China dan Alaska mengalami paceklik pangan. Untuk menyambung hidup mereka harus terbang bermigrasi ke belahan bumi selatan yang lebih hangat, biasanya tempat Asia Tenggara menjadi salah satu tempat yang mereka tuju.

Salah satu tempat favorit mereka yaitu pantai Cemara, yang berada di wilayah timur pulau Sumatra, tepatnya di provinsi Jambi. Sekitar 10.000 ekor setiap tahunnya berduyun-duyun tiba ke tempat ini untuk mencari makan dan berkembang biak. Tempat lain yang juga jadi sasaran kunjungan burung-burung pantai ini yaitu wilayah Tambak Wonorejo, Surabaya. Sekitar 3.000 ekor burung-burung pantai teramati di lokasi ini.

Migrasi burung-burung pantai ini terjadi setiap tahun untuk menghindari trend dingin. Supaya tidak tersesat mereka mengakibatkan gunung, pantai, sungai dan posisi matahari sebagai aliran arah tujuan. Di benua Asia terdapat dua jalur utama migrasi. Jalur pertama dikenal sebagai jalur Timur Asia-Australasia (Australasia mencakup Papua, Australia, Selandia Baru dan Kepulauan Pasifik). Jalur kedua dikenal sebagai jalur Indo-Asia yang memanjang dari Siberia Tengah melalui Himalaya sampai ke daratan Aia Selatan.

Para andal burung di Eropa mengikatkan bendera di kaki-kaki burung untuk mengatakan wilayah asal mereka. Kemanapun mereka terbang, bendera itu akan terus melekat di kaki.
Penggunaan bendera di kaki burung-burung ini, dikoordinasikan oleh Australaian Wader Studies Group (AWSG). Lembaga penelitian yang berbasis di Australia inilah yang berwenang memilih warna bendera di kaki burung pelintas benua. Warna bendera tidak sama dengan bendera negara, sebagai pola burung dari Sumatra diberi warna bendera oranye-hitam, burung dari Jawa diberi warna hitam-oranye. Hingga sekarang Indonesia yang mempunyai banyak pulau dan banyak spesies burung, gres mempunyai dua warna bendera, sebab sedikitnya forum yang bergerak di bidang ini.

Charadrius leschemaultii
pict from Bio Diversity Exlorer
Tringa totanus
pict from photo.net
Berdasarkan pemantauan WCS, beberapa burung pantai asal Indonesia berhasil diidentifikasi dan diamati di luar Indonesia. Beberapa ekor burung asal Sumatra jenis Charadrius leschemaultii pernah terlihat di Thailand. Trinil Kaki Merah (Tringa totanus) juga pernah terlihat di Thailand dan Trinil Lumpur Asia pernah dilaporkan terlihat di Hongkong. Burung asal Jambi, yaitu burung Trinil Rawa (Tringa stagnatilis) pernah terlihat di China dan Australia.
Tringa stagnatilis
pict from en.wkipeda.org
Ancaman bagi burung-burung pantai ini selain cuara jelek yaitu predator manusia, yaitu para penduduk sekitar pantai atau rawa yang tidak paham perihal fenomena migrasi di kalangan burung. Ketika tempat mereka kedatangan rombongan burung, mereka menganggap itu sebagai trend panen dan sering memburu burung-burung migran ini.

Burung Jenis Lain yang Melakukan Migrasi

  • Beberapa jenis burung Elang tertentu juga melaksanakan migrasi setiap tahun.
  • Burung Camar Artik (Sterna paradisaea) melaksanakan migrasi terjauh, sanggup terbang sejauh 18.000 km dari kutub Utara menuju kutub Selatan.
  • Burung Trinil Rawa (Tringa stagnatilis) menempuh jarak sejauh 5.103 km dari pantai Cemara, Jambi menuju Cina.
  • Burung Biru Laut Ekor Blorok (Limosa lapponica) menempuh jarak sejauh 4.526 km dari Cina ke tujuan migrasi di Serangan, Bali.


Burung-burung Pantai yang Diperjualbelikan
- Belibis Kembang (Dendrocygma arquata)
- Burung Berkik (Gallinago sp.)
- Burung Terik (Glareola sp.)
Ketiga jenis burung di atas, kerap menjadi tangkapan pemburu untuk dijual di pasar, setidaknya 35 ekor untuk tiap jenisnya dikonsumsi setiap malamnya sebagai burung goreng.

dikutip dari:
- goresan pena Fransisca Noni, Depok, Majalah Intisari.
- Bio Divesity Explorer

Subscribe to receive free email updates:

PRIVATE GOOGLE SEARCH